70

953 72 21
                                    

Drrtt...

Drrtt..

Drrtt...

Kak irene

Kak irene telfon gue.

"Hallo kak."

"Tzu...bisa gak lo sekarang ke rumah sakit."

"Sorry kak. Gue-"

"Plis. Soalnya gue udah boleh pulang. Tapi gak ada yang jemput."

"Temen kakak kemana?"

"Temen gue pada gak bisa semua nih. Lo tau kan ortu gue masih di luar semua."

"Em.. iya deh. Nanti aku sama kak sehun kesitu."

"Makasih tzu."

"Iya kak."

Bip

"Siapa yang telfon?" Kak sehun menghampiri gue.

"Kak irene." Jawab gue agak takut

"Ngapain lagi dia. Kamu masih ada urusan sama dia." Kak sehun kelihatan gak suka saat gue sebut nama kak irene.

"Em..aku...em." gue masih bingung mau jawab apaan.

"Apa?" Kak sehun natap gue.

"Itu. Kak irene minta aku jemput dia di rumah sakit. Katanya gak ada yang bisa jemput dia." Gue agak ragu mau ucapinnya. Tapi alhamdulillah lancar juga.

"Gak. Aku gak mau." Kak sehun langsung tolak mentah-mentah.

"Kali ini aja kak." Gue pegang tangan kak sehun.

"Sekali enggak,tetap enggak." Kak sehun masih bersi kekeh gak mau.

"Tapi kak,aku udah janji sama kak irene."

"Biarin aja dia."

"Yuadah deh,kalo kakak gak mau. Biar aku aja yang kesana."

"Kesana aja. Tapi setelah kamu pergi aku bakalan marah sama kamu."

"Kak..plis deh. Jangan ajakin aku berantem. Aku gak mau pisah sama kak sehun saat kita lagi berantem." Mati gue,gue keceplosan.

"Apa? Apa kamu bilang tadi?" Tanya kak sehun dengan nada agak tinggi.

"Bukan apa-apa kok." Gue nunduk dan gak berani natap kak sehun.

"Jawab aku. Maksud kamu tadi apa." Kak sehun pegang dagu gue,supaya gue bisa lihat muka dia.

"Enggak kak. Bukan apa-apa. Ayo kita ke rumah sakit sekarang. Kasihan kak irene nungguin."

"Aku gak-"

"Sekali ini aja. Aku gak pernah kan minta sesuatu sama kak sehun. Jadi,aku mohon kali ini aja."

"Yaudah iya."




Gue dan kak sehun langsung menuju ke rumah sakit. Tapi,sebelumnya gue bayar dulu bonekanya. Eh,bukan gue yang bayar. Tapi kak sehun. Hehe....



Sekitar 1 jam kita sampai di rumah sakit. Sekarang gue dan kak sehun udah ada di ruangan kak irene.

"Kakak bisa jalankan." Tanya gue.

"Gue-"

"Ya bisalah. Kan yang sakit tangannya,bukan kaki." Sahut kak sehun ketus.

"Kak." Gue natap ke kak sehun.

"Apa? Bener kan. Udalah,ayo kita ke mobil." Kak sehun tarik tangan gue.

"Kak,bentar. Kak irene masih di belakang. Dia kan lagi sakit,masa kita tinggalin."

Perjuangan Cinta Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang