64

1K 67 19
                                    

"Kamu kenapa?" Kak sehun ngeliatin muka gue yang berubah jadi muram.

"Eng...enggak pa-pa." Jawab gue sambil ambil foto yang jatuh tadi.

Sekilas kak sehun ngelihat gue ambil foto itu.

"Eh... itu." Kak sehun langsung merebut foto itu.

"Kenapa?" Gue menatap kak sehun yang kebingungan.

"Enggak. Enggak pa-pa. Maaf,ak teledor naruhnya." Kak sehun merasa bersalah sama gue.

"Kenapa? Kenapa di sembunyiin?" Tanya gue lagi.

"Itu.... Em... aku gak mau kamu sedih lagi." Lalu kak sehun narik gue kedalam pelukannya.

"Kak..." gue udah mulai nangis di pelukan kak sehun.

"Iya." Kak sehun belai lembut kepala gue.

"Dia kelihatan bahagia banget ya kak." Gue nangis sambil senyum.

"Udah. Jangan kamu ingat-ingat lagi. Semua udah berlalu." Kak sehun memeluk lebih erat lagi.

"Kak.. aku pengen ke makam luhan." Gue merenggangkan pelukan kak sehun.

"Tapi-"

"Plis." Gue memohon ke kak sehun dengan menyatukan tangan gue.

"Iya-iya. Tapi kamu harus janji. Gak akan sedih lagi setelah ini."

"Iya." Gue nunduk untuk menutupi kesedihan.

"Yaudah,sekarang kamu duduk dulu." Kak sehun menuntun gue buat duduk ke kursi yang gue tempatin tadi.

"Nih." Kak sehun menyodorkan kotak makanan yang gue bawa tadi.

Sedangkan gue,gue hanya mengangkat sebelah alis gue. Gue gak tau apa yang di maksud kak sehun.

"Suapin." Kak sehun makin menyodorkan kotak makanan itu.

"Kamu tuh ya,pacarnya lagi sedih bukannya di hibur malah suruh nyuapin?" Gue mengepalkan kedua tangan di depan dada.

"Kan biar kamu gak sedih lagi." Kak sehun malah mengacak-acak rambut gue.

"Kak sehun." Teriak gue.

"Hust... jangan teriak. Nanti di kira aku ngapa-ngapain kamu lagi." Kak sehun senyum sambil nutup mulut gue pake jari telunjuknya.

Dan karena tingkah kak sehun itu ngebuat gue jadi salting di depan dia.

Gue langsung buka kotak makanan itu dan ambil sesendok nasi buat kak sehun.

"Nih, makan." Gue menyodorkan sesendok nasi ke kak sehun.

"Cie... yang salting." Kak sehun malah senyum gak jelas.

"Makan gak. Atau-"

"Iya ini aku makan." Kak sehun langsung melahap sesendok nasi tadi dan memasukkan ke dalam mulut dia.

"Nih, lagi." Gue udah ngambil sesendok nasi lagi dan menyodorkannya ke kak sehun.

"Sebentar dong sayang. Ini juga baru di telen." Kata kak sehun yang baru aja menelan makanannya.

"Sayang,sayang. Aku kan udah bilang-"

"Jangan panggil aku sayang. Geli tau dengernya." Sahut kak sehun.

Kak sehun sambil mempraktekkan saat gue ngomong kaya gitu.

"Ih... apaan sih." Gue pukul lengan kak sehun.

"Habisnya kamu sih. Masa pacar sendiri panggil sayang gak boleh." Kak sehun ngambek sambil menelangkupkan kedua tangannya di depan dada. Dia duduk membelakangi gue.

Perjuangan Cinta Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang