74

822 70 79
                                    

"Tzuyu."

"Kak sehun."

Kak sehun diam. Dia ngelihat tangan gue yang di pegang sama jungkook. Lalu gue lepasin genggamannya.

"Kakak ngapa-"

"Seharusnya aku yang tanya. Kamu ngapain kesini. Sama dia lagi." Nada kak sehun agak tinggi. Mungkin dia marah.

"Gue...gue..-"

"Tzu,gue gak nyangka sama lo. Lo mutusin sehun hanya demi cowok ini. Padahal gue udah relain sehun demi lo. Tapi lo malah mengkhianatin dia." Lo semua tau siapa ini yang bilang. Yang bilang adalah kak irene.

"Maksud kakak apa?" Gue masih belum paham dengan jalan pikiran kak irene. Bisa-bisanya dia nuduh gue. Padahal yang nyuruh gue putusin kak sehun adalah dia. Tapi sekarang dia malah jelek-jelekin gue.

"Tzu,gue kasih tau ya. Sehun itu beneran tulus sama lo. Tapi kenapa lo sia-siain dia sih." Sumpah,kak irene itu bukannya mendinginkan suasana tapi malah memanaskan suasana.

"Kakak kalo ngomong di jaga ya." Gue udah mulai kepancing emosi sama omongannya kak irene.

"Tapi ini buktinya udah jelas."

"Cukup. Kalian berdua diem. Lo gak usah ikut campur urusan gue." Kak sehun nunjuk ke arah kak irene.

"Dan kamu,aku kecewa sama kamu." Kak sehun natap gue lalu pergi.

"Kak se-" gue mau ngeraih tangan kak sehun,tapi keburu dia pergi duluan.

Gue balik badan dan natap kak irene. Dia kelihatan seneng banget gue bertengkar sama kak sehun.

"Ups...sorry." kak irene jalan dan nyenggol bahu gue lalu dia senyum kemenangngan.

Gue hanya bisa mengambi napas berat aja. Gue gak nyangka kalo semuanya bakalan kaya gini.

"Udah,gak usah dipikirin." Jungkook mengusap pundak gue. Dia pasti ngelihat gue yang nahan nangis dari tadi.

"Kita beli bukunya lain kali aja. Gue mau pulang sekarang." Gue pergi duluan ke parkiran. Gue udah gak kuat lagi. Gue pengen cepet pulang dan nangis di kamar.


Tanpa babibu lagi jungkook langsung menyalakan mobilnya dan mengantar gue pulang.

Di perjalan tidak ada percakapan. Yang ada hanya isakan gue sesekali. Karena dari tadi gue nangis terus.

Kita udah sampek di depan rumah gue.

"Udah dong nangisnya. Nanti kak suho marah sama gue. Gue kan yang ngajak lo pergi,dikira nanti gue apa-apain lo." Jungkook mengusap air mata gue dengan tangannya.

"Hiks..iya kook. Makasih ya. Hiks.."

"Iya. Udah jangan nangis lagi,nanti cantiknya ilang lo. Gue jadi gak suka lagi sama lo."

"Apaan sih lo." Gue pukul lengan jungkook sambil senyum.

"Nah gitu dong senyum. Kan jadi cantik."

"Udah pergi sono,gue mau masuk. Ati-ati di jalan."

"Iya."

Gue keluar dari mobil jungkook dan segera lari ke kamar. Gue gak mau kak suho lihat mata gue yang sembab akibat nangis dari tadi. Dia pasti bakalan marah banget kalo tau itu semua.

Gue dari tadi berusaha buat tidak nangis,tapi apalah daya. Air mata gue terus aja menerobos keluar. Gue takutnya mata gue besok pagi bengkak,dan kak suho tanya yang macem-macem.

Tok...tok...tok....

"Dek,adek! Udah tidur ya!"

"Dek...."

Perjuangan Cinta Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang