4. Muncul

65 8 0
                                    

Yuk di lanjut bacanya. Happy reading

"Terima kasih atas kerjasamanya." Senyuman merekah di wajah Nicholas. Hari ini dia mengadakan pertemuan dengan perusahaan Lyyn Tech, salah satu perusahaan besar yang bergerak disektor teknologi yang berada di kota Los Angeles. Walaupun masih kuliah, Nich sudah ditugaskan oleh ayahnya untuk meduduki jabatan CEO di perusahaan keluarganya. Kepintarannya di dunia IT dan bisnis, membuat karyawan serta pemegam saham sudah percaya untuk memberikan Nich posisi CEO diumur yang masih 21 tahun.

Fabsite Corp., merupakan perusahaan IT yang mendunia. Menjadi orang terkaya di Amerika, bahkan diseluruh dunia membuatnya harus bergelut didunia bisnis. Sejak kecil, Nich hanya mencintai teknologi. Hal ini menurun dari ayahnya. Namun, dikarenakan ia merupakan anak laki satu-satunya di keluarga Fabian, tak ayal membuat Nich harus belajar bisnis. Walaupun mengambil jurusan IT di Princeton University, Nich melakukan study private mengenai bisnis dirumahnya. Hal ini membuatnya sangat sibuk diusianya yang masih muda.

"Nich, karena kau lagi-lagi berhasil memenangkan tender ini, ayah dan ibu akan mentraktirmu." Begitu pihak Lyyn Tech sudah pergi, Mr. Bryan Fabian yang merupakan ayah Nich merangkul putra kesayangannya.

"Benarkah? Kali ini traktiran ayah harus special."

"Hahaha sudah pasti special, selain karena merayakan keberhasilanmu menggaet Lyyn Tech, acara makan malam nanti juga karena teman ayah sedang pulang ke New York. Dia membawa serta anaknya."

Nich mencium hal-hal mencurigakan dari kata-kata ayahnya. "Ayah, jangan katakan bahwa akan ada acara perjodohan saat makan malam nanti. Itu bad idea." Nich menggeleng-geleng sambil menyilangkan tangannya. Mr. Bryan hanya tersenyum.

"Ayah aku serius. Sudah ada yang aku sukai." Kali ini Nich sukses membuat Mr. Bryan terkaget dan menoleh.

"Benarkah? Kenapa tidak pernah kau ajak dia berkunjung ke rumah kita?"

"Ayah, aku ingin melaluinya secara alami dan tidak tergesa-gesa." Mr. Bryan hanya tersenyum menanggapi pengakuan anak semata wayangnya.

"Tidak apa tergesa-gesa, daripada dia diambil pria lain, hahaha. Baiklah, nanti kau datang saja. Sekalian ayah kenalkan ke teman ayah itu." Mr. Bryan pun meninggalkan Nich dan masuk ke mobilnya. Nich melihat kepergian ayahnya sambil melambaikan tangan. Setelah mobil Mr. Bryan tak tampak, Nich mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.

***

Alvianilmaq : Besok kita tidak ada kuliah. Bagaimana kalau kita menonton Willy bertanding? [14.03]

Alvian mengirim pesan tersebut ke grup Besties.

Nicho : Oke [14.03]

Willharlem : Sip [14.04]

L.Nata : Okelah, tapi aku datang bareng Andrew ya *teman dating [14.04]

L.Nata : hey, Will, kau tidak perlu ikut nimbrung -.- [14.04]

Willharlem : Hahahahaha.. [14.04]

Belle : Pasti. Aku sama siapa dong nata?[14.06]

L.Nata : Kau sama Elsa saja, hehe[14.06]

Belle : Elsa baby, where are you???[14.06]

Nich mengerutkan dahi menatap ponsel tipisnya. Sejak tadi layar ponsel tersebut menampilkan hal yang sama. Chat grup besties tadi siang. Namun, sudah 3 jam berlalu, belum ada tanda-tanda kemunculan Elsa.

Tidak biasanya dia menghilang. Nich berpikir sejenak. Menerka-nerka gadis mungil itu sedang melakukan apa. Selepas pertemuan dengan Lyyn Tech, Nich terus menghubungi Elsa, namun tidak ada jawaban.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, hujan sedari tadi mengguyur kota Manhattan. Nich mengambil jas coklatnya yang tergeletak di sofa, dan mengambil kunci mobilnya. Ia harus ke penthouse untuk siap-siap acara makan malam bersama keluarganya.

***

"Mom! Apakabar?" Nich mengenakan pakaian kasual, walaupun hari ini adalah acara makan malam yang akan dihadiri oleh teman baik Mr. Bryan, namun Mr. Bryan meminta Nich untuk tidak terlalu formal karena ini hanyalah jamuan antara kerabat dekat. Walaupun hanya menggunakan pakaian kasual, polo t-sirt biru gelap dengan celana kain cream, tetap tidak menghilangkan pesona Nich sebagai pria tampan dan sexy. Awalnya Nich sedikit heran.

Bukankah ini acara perjodohan? Mengapa tumben sekali dad memintaku untuk berpakaian santai.

Ayah dan ibunya sudah lebih dari 10x mengenalkannya pada seorang wanita dari berbagai negara dan bahkan ras. Namun semua usaha itu tidak membuahkan hasil.

"Oh.. anakku sayang. Kemari nak. Kamu ini, jarang sekali pulang ke rumah." Mrs. Amy Fabian, ibu dari Nich memeluk putra semata wayangnya.

"I'm sorry, Mom. Tugas kuliah dan kantor sangat menyita waktuku. Liburan semester nanti aku akan menemani Mom dan Dad kemanapun."

"Janji kelingking, sayang?" Mrs. Amy walaupun sudah memiliki seorang anak, tetap dengan gaya remajanya membuat Nich tertawa. Walau demikian, Nich tetap mau menautkan kelingkingnya ke jari ibunya. "Iya, Mom."

"Ayo, kita berangkat sekarang. Papa sudah siap." Mr. Bryan muncul dari dalam kamarnya. Sama seperti Nich, pakaiannya pun sederhana, hanya sweter terbal berwarna putih, dengan celana panjang berwarna coklat tua.

***

Cuap cuap dari penulis :

Terima kasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa di vote and thank you

Selasa [13 Mar 2018]

EmbraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang