"Kamu nggak papah?"
Bolehkah aku menghilang dari bumi?
Adakah yang bisa mengajarkan aku teleportasi?
Aku benar-benar ingin membuang muka ku sekarang juga.
Malu.
Sakit.
Aku tersandung batu hingga tersungkur.
Sungguh memalukan.
Apalagi di depan Ally.
Ahh, tidak!!!
Haduh, lihatlah dia sekarang.
Dia berlari ke arahku.
Aku tak bisa melihat jelas ekspresinya. Oh ya, aku lupa memberitahu. Dia memakai topi sejak tadi. Topi hitam. Boleh aku jujur sekarang sebelum aku benar-benar malu?
Boleh?
Dia benar-benar berkharisma.
"Kamu nggak papah?" Dia sudah berjongkok di depanku.
Dia meraih kedua lenganku dan membantuku berdiri.
Aku meringis. Yang mana sekarang yang luka? Tubuhku sudah terasa sakit dan lemas semua.
"Masa kamu jatuh tapi lukanya kayak abis di-"
"Duh, udah malem banget. Aku duluan yah, Ly? Sampai ketemu besok," kataku memotong ucapan Ally.
Aku pergi begitu saja meninggalkan Ally dengan tertatih.
Aku tidak lagi menoleh ke belakang. Tidak sama sekali. Entah bagaimana respon Ally selanjutnya namun aku tak peduli.
Aku bernafas lega saat Ally tidak mengejarku.
Namun ada rasa sesak di hatiku? Rasa apa itu?
Aku berusaha tidak memperdulikannya dan pura-pura tak mengerti.
Ally tidak sedramatis itu.
Atau Ally tidak peka?
Terserah kalian mau menyebutnya apa.
"Aku pulang."
Tak ada yang menjawab ucapanku. Aku hanya berjalan masuk hendak ke kamar. Dengan bersusah payah aku berusaha terlihat baik-baik saja.
"Dari mana aja kamu? Jam segini baru pulang."
Jangan harap ada yang berkata seperti itu pada kehidupanku. Takkan ada yang peduli seberapa lama aku menghilang di sini. Atau jika bisa, mungkin mereka akan menghilangkan aku untuk selamanya.
Iya?
Mungkin iya.
Aku yang bertanya aku yang jawab.
Aku aneh.
Memang.
Kenapa mereka sebenci itu padaku?
Entahlah.
***
Hai.
Pagi ini seperti biasanya.
Tanpa sarapan.
Tidak diperdulikan.
Ini sudah jam istirahat. Namun aku bingung hendak melangkah kemana. Baru semenit yang lalu bel berbunyi.
Aku meraih earphone di dalam tasku. Aku pikir, ke perpustakaan, membaca buku sambil mendengarkan musik itu lebih menarik.
![](https://img.wattpad.com/cover/137844982-288-k757669.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LONELY
Fiksi RemajaKetika seluruh dunia tidak peduli pada lukaku dan ketika dunia berpihak pada sang durjana, aku terdiam. "Kenapa?" tanyanya. Karena itu hanya khayalanku. Aku yang merasa terlalu baik. Saat semua hal adalah kejahatan dimataku. Saat aku menjadi memb...