1.SMA

1.3K 37 0
                                    

Shella berjalan mendahului Riki. Hari  ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur akhir semester, dan hari ini juga Shella bersama Riki resmi menjadi siswa-siswi kelas XI.

     "Riki.. ayo buruan jalannya. Gue gak sabar liat pengumuman kelas di mading."

     "Iyaa.."

Shella menghampiri Riki yang berjalan dibelakangnya, ia menarik tangan Riki agar berjalan cepat. "Gak sabar banget astagfirullaahh" kata Riki.

     "Jangan ngedumel gitu, bagusnya lo ngedo'a biar kita satu kelas lagi."

Riki mengangguk dan berucap amin. Sampailah mereka di sebuah mading utama sekolah SMA Darma Bangsa. Shella langsung menyelinap masuk dari banyaknya murid lain yang juga ingin mengetahui kelas baru ditahun ajaran ini.

Shella bersorak ketika ia melihat namanya dengan nama Riki berada di kelas yang sama. Buru-buru ia keluar dari kerubunan itu dan menghampiri Riki.

    "Riki!!!.. kita satu kelas lagi."

Riki tersenyum, "iya, ayo ke kelas."

Mereka berjalan menyusuri lorong kelas XI Ipa. Sampailah mereka di kelas XI Ipa4. "Terang banget ini kelas, gak kaya waktu kelas X gelap banget" ucap Shella.

     "Udaahh buruan sini duduk" ajak Riki.

    "Ciee mau satu meja lagi sama gue" canda Shella, padahal jika tidak di ajak pun Shella pasti akan langsung menduduki bangku di samping Riki. Di SMA Darma Bangsa ini dibebaskan untuk murid memilih teman sebangkunya sendiri walaupun dengan lawan jenis. Jadilah Shella bersama Riki lagi-lagi duduk satu meja.

Tak lama bel masuk berbunyi, seperti biasanya di hari senin ini pasti akan diadakan upacara. "Ayo Shell ucapara."

     "Iii males, gue ke UKS aja dehh."

     "Kebiasaan. Jangan dulu ke UKS. Kalo senin depan sih mungkin boleh, ini baru hari pertama masuk Shellaa."

    "Yaudah deh" akhirnya Shella menyerah dan mengikuti upacara dengan tertib walau terkadang ia mengajak Riki mengobrol.

Sudah jangan diragukan lagi, Shella sudah menjadi langganan tetap UKS hampir di setiap hari senin. Shella merupakan contoh murid gak bener yang jarang mengikuti upacara dengan alasan yang tak pernah masuk akal.

Selesai upacara, semua murid sudah kembali ke dalam kelasnya begitu pun dengan Shella dan Riki. Sekarang mereka sedang menunggu wali kelas mereka datang ke kelas dan berkenalan walaupun mungkin sudah ada sebagian yang kenal.

    "Selamat pagi" ucap guru yang masuk dan akan menjadi wali kelas XI Ipa4.

    "Selamat pagi buu.." jawab semua murid.

Shella berbinar ketika melihat wali kelasnya itu. Guru itu berdiri di depan kelas setelah meletakkan barang-barangnya di meja guru.

    "Ada yang sudah kenal dengan saya?" Tanya guru itu dengan ramah.

   "Saya bu, saya sudah sangat kenal dengan Ibu" sahut Shella sambil mengacungkan tangannya.

Riki hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Shella yang begitu antusias.

   "Eehh Shella ketemu sama saya lagi ya kamu. Masih mau punya hobby berisik, ngobrol dijam pelajaran, teriak-teriak, dan tidur dikelas?."

   "Masih bu masih mau, apalagi kalo tidur" Shella cengengesan setelah menjawab pertanyaan guru itu.

Shella sudah kenal dengan guru itu bahkan bersahabat, karna sewaktu kelas X guru itu juga menjadi wali kelasnya. Guru itu juga sudah sangat mengenal Shella, bahkan dengan kelakuannya di kelas. Ia selalu mendapat laporan dari guru yang mengajar Shella.

    "Dan kamu Riki masih betah satu meja dengan Shella?."

Riki tersenyum ramah, "iya buu."

    "Maaf ya, sebelum Ibu memperkenalkan diri Ibu kepada kalian yang mungkin belum mengenal Ibu. Ibu akan meminta kalian untuk menuruti permintaan Ibu, Ibu yakin pelaturan ini juga untuk kebaikan kalian."

    "Pertama, Ibu minta kalian melaksanakan piket sesuai jadwal yang akan Ibu atur nanti karna ibu gak mau kalian jadi merasa gak nyaman dengan kelas kotor. Kedua, Ibu minta kalian rajin membayar uang kas untuk kepentingan kelas, dan nanti setiap akhir semerter jika uang kas tertisa banyak setelah kebutuhan kelas yang lainnya terpenuhi Ibu akan mengajak kalian untuk Party kecil-kecilan di rumah Ibu. Ketiga, Ibu minta jaga kekompakan, ketertiban, dan kenyamanan kelas. Jika ada yang membuat kalian merasa tidak betah didalam kelas ini kalian bisa bicarakan dengan Ibu."

    "Yang terakhir, jika kalian merasa terganggu dengan Shella kalian juga bisa melaporkan Shella kepada Ibu langsung ya."

Shella melotot mendengar ucapan terakhir dari gurunya itu, "iihh Ibu masih aja jail sama saya, bukan jail lagi ini mah udah termasuk pembully-an loh bu."

Guru itu tertawa ringan, "iya Ibu minta maaf. Oke,, perkenalkan nama Ibu Gania Darisa Lestari, Ibu biasa dipanggil bu Nia. Ibu guru paling muda disini, ada yang mau bertanya?."

    "Ibu udah nikah?" Tanya Rio.

    "Ibu belum menikah. Ada lagi?."

    "Rumah Ibu dimana?" Tanya Fero.

    "Rumah Ibu di bumi, kalo alamatnya komplek samping SMA Darma Bangsa blok A nomor 3."

Shella mengacungkan tangannya ke atas, "Ibu kenapa masih jomblo? Ibukan cantik, baik, pinter."

     "Ibu mau sukses dulu baru menikah. Kenapa jadi ngebahas yang ngelantur?."

    "Gapapa bu, kan hari pertama ngobrol-ngobrol dulu gitu" kata Riani.

     "Nomor hp Ibu berapa? Nanti kita buat grup kelas" ucap Dafi.

     "Oiya, kalian tulis aja nomor kalian masing-masing dikertas nanti dikumpulkan, biar Ibu yang bikin grup kelas. Untuk grup lain yang gak ada Ibu sebagai anggotanya kalian bisa buat sendiri, okeee."

     "Siaaapp buuu" sahut semua murid.

Lalu mereka menuliskan nama beserta nomor handphone masing-masing.

•••••

Terima kasih

Kapan jadian?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang