Hari ini, sesuai janji. Riki mengajak Shella untuk pergi ke taman kota. Kebetulan, ternyata hari ini sekolah diliburkan karena semua guru mengadakan rapat.
Pagi sekali Shella sudah siap dengan celana kulot abu dipadukan dengan sweater biru muda dan sepatu kets putih berpelat biru langit. Penampilan simple nan menarik untuk setiap orang yang melihat Shella.
Shella selalu tidak sabar untuk segera berangkat pergi bersama Riki. Karena sekecil apapun hal yang mereka lakukan selalu terasa menyenangkan. Mungkin karena Shella mempunyai perasaan lebih.
Tepat pukul 08.30 suara mesin motor milik Riki terdengar dari arah halaman rumah Shella. Dengan cepat Elin membuka kan pintu depan rumahnya. "Assalamu'alaikum, mah" ucap Riki sambil mencium punggung tangan Elin.
Wanita paruh baya itu tersenyum membalas hangat sapaan Riki, "wa'alaikum salam. Pasti kamu cari Shella, yakan?"
Riki mengangguk dan tidak melunturkan lekukan bibirnya. "Iya mah."
"Tuh di meja makan. Udah siap dia dari setengah 7" ucap Elin yang di akhiri kekehan ringan.
"Rajin banget dia."
"Kalo pergi sama kamu pasti rajin dia. Udah ah ayo masuk, udah sarapan belum?."
"Udah mah."
Riki berjalan berbarengan dengan Elin ke arah meja makan dimana ada Shella disana. "Heh kamu, ini yang ditungguin udah dateng."
"Oh iya mah. Yaudah langsung berangkat yu, lumutan gue nungguin lo ki."
"Gue kan gak ngaret Shell, kita janjian jam segini. Lo kali kerajinan."
Shella hanya cengengesan membalas ucapan Riki. Memang benar, mereka membuat janji pukul 08.30 karena Shella terlalu antusias sehingga pukul 06.30 pun ia sudah rapi dan wangi.
"Yaudah ah, pamit dulu mah. Bye mamah, jangan kangen sama anaknya yang imut ini. Anaknya pergi sama pangeran dulu," Shella terkekeh.
"Ada-ada aja, yaudah hati-hati."
Setelah mendengar jawaban dari Elin, Shella langsung berjalan duluan meninggalkan Riki.
"Pamit ya mah. Ratunya pulang selamat kok nanti, insya allah" pamit Riki.
Shella yang langkahnya belum jauh dari tempat Riki berpamitan pun masih bisa mendengat kata Ratu yang Riki ucapkan. Jangan salah, hanya satu kata itupun mampu membuat jantung Shella berolahraga. Shella yakin, jika pipinya sudah memerah.
"Ratu siapa ki?" Tanya Shella dengan polosnya tanpa membalikan badan untuk kembali menghadap Riki.
"Lo."
Degdeg degdeg degdeg.
Anjiran ini jantung. Napa gak bisa di ajak kompromi sih?! Gak boleh sampe keliat gugupnya gue!! Gara gara ini jantung. Gerutu Shella dalam hati.
"Gue kan Shella."
"Gue juga Riki, tapi lo sebut pangeran. Jadi, lo Shella, salah emang kalo gue sebut balik ke lo Ratu?"
Shella semakin dibuat gugup dan salah tingkah. Jantungnya sudah berdebar beberapa kali lipat dari biasanya. Darahnya berdesir, nafasnya tercekat, perasaannya melambung tinggi karena bahagia. Tidak tahukan Riki jika dengan ucapannya tadi bisa membuat Shella seperti ini?
"Udah sana berangkat, takut macet" suruh Elin.
"Iya mah, assalamu'alaikum" ucap Riki.
Shella sudah berlari duluan ke depan rumah untuk menertalkan detak jantungnya. "Ayo Shell."
"Ehh... ya ampun ki. Ngagetin aja sih... bentaran deh ki, bentar."
15 menit berlalu. "Kenapa Shell? Lo sakit?."
Shella menggeleng.
"Ada yang ketinggalan?."
Shella menggeleng.
"Kebelet pipis?."
Shella menggeleng.
"Sakit perut?"
Shella menggeleng.
"Kesemutan?."
Shella menggeleng.
"Kalo gitu kenapa?."
Shella menggeleng. Riki hampir gila karena Shella. Riki bingung dengan sikap Shella. Segala pertanyaan hanya dijawab gelengan.
"Udah. Yu berangkat" ajak Shella setelah beberapa menit diam seribu bahasa.
"Shellaa,, kamu sehat kan?" Tanya Riki memastikan dengan nada yang begitu lembut di sertai panggilan kamu yang pastinya terdengar manis di telinga Shella.
Lagi, jantung Shella kembali seperti 15 menit yang lalu. Gila lo ki, baru aja gue berhasil normalin ini detak jantung, udah dibikin gini lagi. Streeesssss Riki!!!!! . Batin Shella.
•••••
Eakkkssss, aku kembali dong yaa. Kembalinya dari seminggu yang lalu. Karena males atau tepatnya gaada yang nganter beli kuota ya jadinya gini. Bodo amat kaga ada yang nanyaa wkwkkwkwk
Makasih😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan jadian?
Teen FictionKata orang persahabatan antara cewek dan cowok itu tidak akan murni selamanya bersahabat karena salah satunya pasti memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat. Mungkin itu juga yang terjadi di antara Shella dan Riki, tapi mempertahankan persahabat...