Malam minggu.
Biasanya Shella akan ditemani Riki, di rumah ataupun pergi main keluar. Tapi kali ini? Dirinya sendirian dengan memeluk guling kesayangnyaa. Tangannya sibuk menscroll layar ponsel memperlihatkan beberapa foto yang ada di beranda akun instagramnya.Ting!!
Ting!!Dua notif masuk, nampaknya dari Talita. Dengan segera ia beralih akun untuk melihat pesan itu.
Talita
Woooyyy!!!!!!Lagi ngapain lo?
Shella
Kepo!Talita
Aduuhh beb, jahat banget
balesnya gitu😭Shella meringis jijik membaca balasan pesan dari sahabatnya itu. Setan mana yang merasuki jiwa Talita sampai dirinya bisa mengetik pesan semacam itu.
Shella
Kesambet lo?Talita
Hehe.. ngga koKeluar yuk!!!
Shella
Jomblo banget lo, satnight
ngajak jalan gueTalita
Kalo buat jomblo
harusnya jadi sadnight
tau Shell... 😁😁Shella
Bucin!!!Lagi males ah, pengen
bocan ajaaa...😴😴Talita
Yahhh... yaudahlah gue
sama si Riani ajaa..
Bye!!Setelah membaca balasan terakhir dari Talita, Shella kembali membuka aplikasi Instagramnya. Tak ada yang ia kerjakan selain tiduran, memeluk guling dan bermain ponsel.
Setelah merasa bosan. Shella beranjak bangun dari tidurnya. Sekarang dia duduk dengan tangan menopang dagunya dan mata yang memperhatikan buku-buku novel yang tersusun rapi di rak dekat meja belajar.
Shella turun dari tempat tidur berjalan untuk mengambil salah satu novel yang belum tamat ia baca. Saat setelah novel itu tergenggam di tanganya, ia mendengar suara kenop pintu kamarnya yang dibuka. Ia menoleh melihat siapa yang membuka pintu itu.
"Mama, ada apa?"
Elin tersenyum menatap anak gadisnya itu, lalu menjawab, "ada Riki dibawah. Ayo samperin."
Shella mengangguk sebagai jawaban.
Elin sangat tau, bahwa anak gadisnya sedang ada masalah hati dengan Riki. Elin sangat mengerti mengapa akhir-akhir ini anak gadisnya banyak diam dan mengurung diri dikamar. Elin paham apa penyebab Riki jarang berkunjung ke rumahnya. Shella sempat menceritakan semuanya, lebih tepatnya curhat.
Shella menghampiri Riki yang sedang duduk di ruang tamu. "Ada apa Ki?" Tanya Shella setelah duduk di samping Riki dengan jarak yang cukup jauh.
"Kenapa?"
Shella mengerutkan dahinya ketika mendengar pertanyaan Riki. "Apaan deh lo, malah nanya kenapa."
Riki tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Maksud gue, kenapa lo gak chat gue buat nemenin malam mingguan? Gue tungguin padahal dari tadi. Lo juga jarang mau balik bareng gue, malahan gak pernah balik bareng kali."
Shella diam belum berniat menjawab pertanyaan Riki. Tatapannya lurus kedepan tanpa melihat lawan bicaranya. Sedangkan Riki setia menatap lembut sahabatanya itu, bahkan bibirnya tak henti menyunggingkan senyum manis.
"Gak papa" jawab Shella, setelah diam beberapa saat.
"Kenapa.... lo kaya jauhin gue?"
Kali ini Shella benar-benar diam seribu bahasa. Ia bingung harus menjawab apa atas pertanyaan Riki barusan.
Tiba-tiba terdengar bunyi panggilan telpon dari ponsel Riki. Shella sempat melirik ke arah Riki yang sedang merogoh saku celananya untuk mengambil handphone.
"Hallo, ada apa?"
"...."
"Gue gak bisa, maaf."
"....."
"Ada urusan, nanti lagi masih bisa."
"....."
"Besok gue usahain jalan sama lo."
"....."
"Gue gak bisa janji, udah dulu ya."
Setelah memutus sambungan telpon, Riki meletakan handphonenya di atas meja lalu kembali menatap Shella seperti tadi. Shella membalas tatapan Riki dengan alis terangkat.
"Kenapa? Itu kak Najwa ngajak main pasti, kenapa ditolak?" Tanya Shella penasaran.
"Gue lagi disini"
"Terus?" Shella semakin kepo.
"Gak mungkin gue pergi sama si Ajja, kalo gue lagi sama lo" jelas Riki.
Kemarin sebelum jadian suka tinggalin gue demi tu cewek!!! Batin Shella.
"Jalan aja sono, kasian pacar lo" ujar Shella dengan menekankan kata pacar di kalimatnya.
Riki menggeleng. "Nggaaa."
Shella mengibaskan tangannya, "terserah ah."
"Lo... gak mau keluar gitu sama gue?"
Shella menoleh menatap Riki, "lo stres ya Ki? Lo nolak ajakan kak Najwa, malah ngajak gue."
"Ya emang kenapa?"
Shella merubah posisi duduknya jadi menghadap Riki. "Dia kan pacar lo!!!"
"Lo sahabat gue," jawab Riki dengan santainya.
"Gue gak mau kak Najwa cemburu terus marah ke lo gara-gara gue."
•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan jadian?
Ficção AdolescenteKata orang persahabatan antara cewek dan cowok itu tidak akan murni selamanya bersahabat karena salah satunya pasti memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat. Mungkin itu juga yang terjadi di antara Shella dan Riki, tapi mempertahankan persahabat...