Maaf, part ini banyak typo guys, ngetiknya malem, hehe...
🎉🎉🎉🎉
Sore ini, Shella berjalan menelusuri komplek untuk pergi ke supermarket di sebrang gerbang komplek. Banyak anak kecil yang bermain sepeda di jalan itu. Shella tertawa ketika anak-anak itu tertawa. Entah kenapa, rasanya tawa anak kecil itu menular kepada Shella.
"Kakak, kenapa ketawa?" Tanya salah satu anak yang rambutnya di ikat dua.
"Liat kamu ketawa, jadi ikutan ketawa" jawab Shella dengan ramah.
"Kakak, mau kemana? Kok sendirian? Jomblo ya?" Tanya anak laki-laki.
Shella sedikit terkejut mendengar pertanyaan anak laki-laki itu. Darimana anak itu tau istilah jomblo? Diajari siapa anak itu? Dasar! Perusak otak anak-anak. Hehe
"Mau ke supermarket di depan sana. Emang kamu tau jomblo itu apa?" Ujar Shella.
Anak laki-laki itu nampak berpikir sebentar, "kata kakak ku, jomblo itu gak punya pasangan."
Benar-benar kakak yang gila, masa adiknya di ajari hal kaya gitu? Perlu dilaporkan kepada orangtuanya.
"Sok tau kamu tuh hahaha."
Anak laki-laki itu hanya tertawa renyah, lalu mereka melanjutkan aktivitas bermain sepedanya. Shella pun melanjutkan jalannya dengan santai. Sesekali mulutnya bergumam menyanyikan lagu korea yang sedang ia kagumi.
Tiba-tiba, gerombolan anak-anak tadi menghampiri Shella lagi, lalu menawari Shella untuk ditemani hingga sampai di supermarket.
"Biar kakak gak jomblo amat, kasian deh aku liatnya sendirian gitu" kata anak laki-laki tadi.
Shella tertawa, "parah ya kamu tuh.. bilangin ke kakak kamu, ajarin kamu tuh yang bener-bener bukan ngajarin hal kaya gitu, nantian lagi kalo kakak kamu ajarin kamu kaya gitu-gitu. Kamu lawan dong, bilang gini kakak gak boleh ajarin aku kaya gitu, belum pantes, gitu" nasihat Shella yang diharapkan bermanfaat.
"Ashiaaapp" jawab anak itu.
"Astagfirullah, penggemar Atta juga kamu? Anak seumuran kamu nontonnya pororo aja, lebih cocok" ucap Shella.
Anak cewek yang memakai baju merah berkata, "kakak, dia tuh gak suka nonton pororo, paling juga upin ipin, yang gak tumbuh-tumbuh rambutnya katanya. Tapi lebih sering nonton Atta, apalagi yang Attanya beli cupang, dia tonton bolak balik" jelas anak cewek itu.
"Ahh ya itu, sama dong hehe" timpal Shella.
"Udah ah yuk, katanya mau nemenin, tapi gak bakal dicariin kan kalian?" Tanya Shella.
"Gak bakal, tenang aja" jawab mereka kompak.
Akhirnya Shella ditemani oleh para anak-anak itu. Serasa dikawal, tapi seru. Shella terus-terusan tertawa karena melihat tingkah mereka. Sampai tiba-tiba, ada yang memanggil anak laki-laki yang tadi membahas jomblo.
"Kamu tuh, bukannya pulang, mandi. Udah sore juga, mamah nyariin tau! Jadinya kakak disuruh jemput kamu nih, nama jauh lagi ya main sepeda doang" Marah sang kakak.
"Santai aja kali, kak. Banyak cewek! Kata kakak kalo didepan cewek harus baik-baik. Kakak juga, gak malu apa tuh sama kakak cantik" balas si anak laki-laki.
Sang kakak menoleh menatap Shella. Seketika sang kakak terkejut ketika melihat Shella, begitupun sebaliknya. "Lo ngapain Shel, main sama bocah?" Tanyanya.
"Gue? Ya.. cuma dianterin mereka ke supermarket. Jadi kak Jeje ya kakak anak itu?"
Yap, kakaknya anak laki-laki itu adalah Jeje, ketua karate sekolah, anak pemilik sekolah. Bentar, berarti anak laki-laki tadi juga anak pemilik sekolah dong. Ashiaapp..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan jadian?
Teen FictionKata orang persahabatan antara cewek dan cowok itu tidak akan murni selamanya bersahabat karena salah satunya pasti memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat. Mungkin itu juga yang terjadi di antara Shella dan Riki, tapi mempertahankan persahabat...