20.Berangkat bareng

473 16 0
                                    

       Sejak kejadian di cafe itu, Shella rasa Najwa semakin mendekati Riki secara terang-terangan. Bahkan akhir-akhir ini, Riki lebih sering diajak pulang bareng bersama gadis itu. Berhubung Najwa selalu membawa motor. Dan dengan bodohnya Shella mengatakan tidak apa-apa, padahal Riki berharap jika Shella akan melarangnya.

      Shella berpikir, apa hak dirinya melarang Riki bersama gadis lain, sedangkan dirinya hanya berstatus sahabat. Shella memilih menyimpan segala rasa cemburunya ketika melihat Riki dekat dengan Najwa.

      Riki selalu merasa tidak enak kepada Shella setiap kali Najwa mendekatinya, Riki tau bahwa Shella tidak menyukai kedekatan Najwa bersama Riki. Tapi mau bagaimana lagi, Riki juga bingung harus berbuat apa. Riki tidak bisa tegas.

      Riki mulai menyadari perasaan Shella kepadanya, walaupun masih sedikit ragu. Setiap Riki melihat raut cemberut yang menyatakan cemburu, itu yang Riki definisikan ketika Shella melihat Najwa.

     Sebenarnya, Riki juga merasakan perasaan Najwa kepadanya. Terbukti dari perjuangan gadis itu untuk mendekatinya. Dari mulai pesan yang selalu Riki terima setiap malam, hingga ajakan pulang bersama menggunakan motor gadis itu. Hal tersebut semakin terasa akhir-akhir ini.

     Kiriman pesan memang sudah Riki terima sejak awal masuk kelas XI, itupun hanya ia balas seadanya.

......

     Pagi ini, pagi kesekian kalinya untuk Shella merasa malas pergi kesekolah. Biasanya Shella selalu bersemangat, itu terjadi semenjak kehadiran Najwa yang sungguh sangat mengganggu.

      Shella hanya meminum teh hangat manis yang selalu mamanya buatkan setiap pagi, setelah itu ia langsung pamit kepada Elin. Saat berjalan ke arah pintu utama rumah untuk pergi sekolah, langkahnha terhenti ketika mendengar suara notifikasi dari ponselnya.

     Segera Shella mengambil ponselnya yang berasa di dalam tas. Lalu membaca pesan tersebut.

Riki
Hari ini ketemu langsung di
Sekolah yaa, lo gak usah 
nungguin gue setelah turun
Angkot. Sorry, si Ajja tiba-tiba
dateng buat ngajak berangkat
bareng pake motornya.
Maaf banget ya Shell:(:(
(Read)

      Apa lagi?? Terus aja lo kakel buat gue keseell!! Ahh.... batin Shella.

........

     Shella berjalan semakin lemas ketika melihat Riki dan Najwa yang sedang membuka helmnya. Ternyata mereka baru saja sampai. Shella sempat melihat kesekelilingnya, banyak sekali murid lain yang sedang memperhatikan Riki dan Najwa.

     Shella juga bisa sedikit mendengar bisikan mereka.

     "Cocok yaa, ganyangka. Gue kira si Riki tuh bakal sama Shella."

     "Berisik bego! Itu si Shella juga."

     Shella hanya memandang tanpa eskpresi ke arah dua orang murid yang baru saja menyebut namanya. Orang itu hanya tersenyum canggung ketika mendapati Shella yang memperhatikan mereka.

     Bener, cocok sih merekaa. Tapi apa Riki bakal nepatin ucapannya waktu itu. Kalo dia punya pacar, dia bakal tetep prioritasin gue?. Pikir Shella.

     "Heh... ngapain disini? Gak masuk kelas?" Tanya seseorang bersuara perempuan yang mampu membuyarkan lamunan Shella.

     "Eehh Ani. Iya nih gue baru mau masuk. Yukk."

     Ya.. suara tadi adalah suara Riani.

     "Si tata mana?"

     "Gak bareng gue, sama kak Vino dia" jawab Riani.

     Shella hanya mengangguk. "Eh Shell, tadi itu beneran si Riki sama kak Najwa?"

     "Iyalah beneran yakali boong" jawab Shella dengan sedikit canda.

      "Gak usah sok bercanda gitu, gue tau lo lagi gak kenapa-napa" ucap Riani seraya mengelus pundak Shella.

     "Biasa aja gue."

      "Woooyyy!!!! Shellaa Riani. Itu tadi beneran si Riki sama kak Najwa barengan?!Terus lo sama siapa Shell?" Tanya Talita dengan hebohnya.

      Riani menrolling matanya. "Nafas dulu apa dulu kek lo abis lari langsung nge-elpiji aja."

     "Kalo gitu gue mau bersihin got dulu."

      Shella tertawa mendengar celotehan mereka yang sangat absrut menurutnya. "Gue sendiri lah berangkatnya, kan mandiri."

     "BRI aja sih gak usah mandiri" ujar Talita semakin ngelantur.

     "Nabung sana anak manis" ledek Riani.

      "Hahahhahah... mana bisa si Talita nabung, kalo dikit-dikit seacrh tentang sweater baru."

      Riani menjentikan jarinya "bener juga Shel."

     "Nistain aja gue sebagai dedek manis."

•••••

Kapan jadian?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang