Seminggu kemudian.
Talita sudah masuk sekolah dari 2 hari yang lalu. Semalam Shella mendapat kabar ketika ia menelpon Riki. Bunda Riki yaitu Yuni mengatakan bahwa Riki sedang sakit dan dirawat dirumah sakit.
Shella belum tau Riki sakit apa, ia berniat sepulang sekolah ini ia akan menjenguk Riki kerumah sakit. Ia juga sudah meminta izin kepada orang tuanya. Shella tak sabar ingin mendengar bel pulang sekolah, padahal bel masuk saja belum berdering.
Riani yang melihat ekspresi Shella yang berbeda merasa aneh. Tidak seperti biasanya, hari ini Shella diam ia hanya duduk-duduk di bangkunya dengan menangkup wajahnya di atas meja. Hari ini Shella tidak banyak bicara, tidak cerewet dan tidak seceria hari-hari sebelumnya.
Riani menyenggol lengan Talita yang sedang mendengarkan musik menggunakan earphone disampingnya. Talita melepas sebelah earphonenya lalu menoleh ke arah Riani "Apaan?."
Riani menunjuk Shella dengan dagunya. Talita menolehkan kepalanya ke arah Shella yang duduk di belakangnya. Ia ikut bingung dengan tingkah Shella yang sangat diam pagi ini.
Talita menoel pipi Shella, tapi tak ada sahutan apapun dari Shella. Lagi, Talita kembali menoel pipi Shella. Dan Shella masih tetap diam tak menjawab.
"Weyy!!!! Kenapa lu diem? Gak kaya biasanya" ucap Talita mulai kesal karena tidak ada tanggapan apapun dari Shella.
Shella menghela nafasnya pelan lalu mengangkat kepanya menghadap Riani dan Talita. "Riki sakit, gue gak ada temen dong."
"Yaelah, waktu si Tata sakit juga biasa aja gue" kata Riani.
Talita mengangguk membenarkan ucapan Riani barusan. "Kangen kali lu, baru aja sehari Shell" kata Talita.
"Riki dirawat."
"Sakit apa tuh anak? Sampe dirawat gitu" tanya Talita.
Shella mengedikan bahunya, ia juga tidak tau Riki sakit apa. Semalam Shella hanya diberi tahu bahwa Riki sakit dan dirawat. Itupun jika Shella tidak menelpon Riki mana tau dia kalo Riki dirawat.
"Mau jenguk kapan?" Tanya Riani.
"Setiap hari."
Riani tampak kaget dengan jawaban Shella barusan "itusih kerajinan Shell."
"Gak papa. Gue udah 2kali dirawat dan Riki rajin banget nemenin gue. Sekarang pertama kalinya Riki sakit sampe dirawat, masa gue gak temenin dia sih."
Talita bersama Riani hanya mengangguk paham. Sebenarnya mereka mencurigai sesuatu dari Shella.
"Eum.. Shell lu suka ya sama si Riki?" Tanya Talita.
Shella melotot kaget dengan pertanyaan itu. Apa sebegitu menunjukannya sampai-sampai Talita pun mencurigai. "Kenapa nanya gitu?."
"Gue sih emang udah curiga ya gak ri?."
Riani hanya mengangguk, "jujur aja sama kita, gak akan kita kasih tau ke si Riki kalo emang lo suka sama dia."
"Persahabatan selama kurang lebih 10tahun gak mungkin kalo gue gak punya perasaan ke Riki. Apalagi sikap Riki yang selalu manis ke gue, menghargai cewek, gak pernah mau marah, bentak melotot aja dia gak bisa kalo ke cewek, pokonya Riki baik banget. Gimana gue gak suka ke dia coba?."
Talita mengangguk "iyasih Shell, gue aja ya liat si Riki tuh kayaknya idaman cewek banget gitu."
"Kalo aja cowok tipe kaya si Riki banyak disini mungkin gue udah pacarin tuh satu-satu" ucap Riani.
"Mau banyak sampai berapapun gue tetep milih Riki jadi nomor 1 hahahah."
"Hooh lah terserah lu."
Tak lama bel masuk berbunyi dan guru yang mengajar pun sudah masuk ke dalam kelas dan mulai menjelaskan materi untuk hari ini.
••••
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan jadian?
Teen FictionKata orang persahabatan antara cewek dan cowok itu tidak akan murni selamanya bersahabat karena salah satunya pasti memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat. Mungkin itu juga yang terjadi di antara Shella dan Riki, tapi mempertahankan persahabat...