15.Ke pantai

577 22 0
                                    

Shella bangun dari tidurnya setelah mendengar keributan di kelasnya. Shella mengucek sebelah matanya berusaha menormalkan penglihatannya yang sedikit buram mungkin matanya belum bisa menormalkan cahaya didalam kelas ini.

Shella bisa melihat beberapa temannya sedang berjoget ria, ada juga yang melempar-lempar topi, ada yang memukul-mukul meja tak lupa juga dengan beberapa seruan yeaahhh atau yeayyyy. Jelas Shella bingung ada apa ini? Mengapa temannya seribut ini?

Shella menengok ke arah samping mencoba mencari keberadaan Riki, nihil. Kemana cowok itu?

Muncul lah Riki dari arah pintu masuk, "ayo Shell beres-beres."

Shella semakin dibuat bingung, belum lagi fikirannya belum bisa cepat menangkap perkataan orang, disebabkan bangun tidur mungkin?

"Ngapain ki?."

"Pulang lah."

"Ngapain pulang?."

"Gurunya rapat sampe sore, jadi muridnya di suruh pulang aja."

Mata Shella langsung berbinar mendengar perkataan itu. Sungguh kabar yang sangat membahagiakan, bukan?

Shella berniat mengajak Riki pergi main jalan-jalan karena ini baru jam 10 pagi. Shella sudah membayangkan beberapa moment, ia ingin mengajak Riki ke salah satu taman bermain atau mengajak Riki pergi ke pantai?

"Riki!."

"Hm? Gak usah ngegas lah."

Shella hanya cengengesan, "main yu, mau ke taman bermain atau ke pantai."

"Terserah aja, ayo main" jawab Riki sambil menyampirkan tasnya di bahu.

Shella bersenyum senang karena Riki selalu mau menuruti keinginannya, semakin membuat Shella nyaman berada disampingnya.

Pikir Shella, mungkin jika pergi ke pantai akan lebih menyenangkan dan romantis? Ahhh memikirkan moment romantis membuat Shella bersemu merah dan tersenyum malu sambil menunduk.

"Heii.. kenapa senyum-senyum gajelas gitu?"

Shella melunturkan senyumannya seraya mendongak menatap Riki dengan cengiran khasnya. "Ke pantai!! Ayoo" seru Shella lalu menarik cepat tangan Riki.

Saat akan keluar kelas Shella dipanggil oleh Riani dan Talita, mereka sempat bertanya mau kemana? Mungkin merasa bingung dengan kelakuan Shella yang terburu-buru.

"Mau main lahh sama Riki!!! Bye bye sayang kuhh, gue duluan yaa. Mwahh mwahh" hanya itu jawaban Shella sambil kiss bye ke arah kedua teman ceweknya itu.

"Gue duluan balik ya semuanyaaaaa!!!!" Terika Shella berpamitan dengan semua temannya.

Mereka hanya mengacungkan jempol sebagai jawaban untuk Shella.

Di depan kelas, Shella bertemu dengan Vino dan mereka saling menyapa satu sama lain. "Mau kemana?," tanya Vino.

"Mau ke pantai."

Ekspresi Vino berubah menjadi datar, ia merasa sangat tidak suka melihat Shella selalu banyak waktu bermain dengan Riki. Ya.. Vino cemburu karena Shella selalu ada waktu kapanpun untuk bersama Riki, tapi untuk bersamanya? Hanya minta sebentar saja selalu mendapat tolakan halus dari Shella. Sejauh ajakan Vino sampai sekarang ini, hanya 2kali Vino berhasil mempunyai waktu berdua bersama Shella. Pertama saat bertemu di Cafe saat Shella numpang Wifi-an di Cafe itu, kedua saat hari libur waktu nonton dan Shella menangis itupun hanya dari waktu ashar sampai magrib kurang lebih 2jam lebih.

Vino tidak bisa memaksa keinginan Shella. Tapi mengapa begitu sulit menyaingi Riki untuk dekat dengan gadis itu? Hampir Vino menyerah, tapi hatinya selalu berkata terus maju berusaha sampai Shella sendiri yang bilang kalau dirinya tidak bisa bersama Vino.

Benci kepada Riki? No, Vino sama sekali tidak benci. Bagaimana bisa Vino benci kepada lelaki yang sangat baik, asyik, dan friendly seperti Riki. Vino nyaman berteman dengan Riki walaupun mereka dekat belum lama ini. Vino tidak terlalu menganggap Riki sebagai saingannya, tapi bagaimana lagi? Sedikit-dikit hatinya berkata demikian.

"Kak, heyy.. kok bengong?" Tanya Shella seraya melambaikan tangannya didepan wajah Vino.

Riki menepuk bahu Vino untuk membuat lelaki itu sadar dari lamunannya. "Vino! Kenapa bengong lo?."

"Ehh.. ngga ko, eum.. ke pantai ya? Hati-hati dehh.. fotoin sunset ya ki, buat gue hahaha" kata Vino berusaha menyembunyikan perasaannya.

"Ada-ada aja lo, dari balkon kamar lo kan sunset keliat banget tuh indahh" jawab Riki.

"Hahaha bercanda gue, yaudah sana. Jagain ni cewek ya ki" ucap Vino.

Shella tertawa mendengar ucapan Vino barusan. Shella tidak peka sama sekali dengan perkataan dari Vino barusan. Memang, selama ini Shella buta dengan sekitar hanya karena perasaannya kepada Riki. Shella tidak mau punya pacar selain Riki, ia takut kalau waktunya dengan Riki akan terbagi.

Setelah itu Vino pergi menghampiri Talita untuk pulang, sedangkan Riki dan Shella kembali melanjutkan perjalannya untuk pergi ke pantai.

Entah seberapa lelahnya Vino mengejar Shella, entah seberapa butanya penglihatan Shella terhadap cinta pria lain terhadapnya, entah seberapa berusahanya Riki mencari tau tentang keberanaran kecurigaannya terhadap perubahan sikap Shella yang baru-baru ini ia sadari.

Entah bagaimana perasaan ketiga orang itu saat ini. Vino dengan kecemburuannya, Shella dengan bahagianya, Riki dengan kesenangan yang selalu muncul ketika menuruti keinginan Shella yang berujung melihat tawa lepas gadis itu.

Riki sempat berpikir, apakah tidak ada beban di hidup Shella sehingga setiap harinya Riki hanya melihat tawa serta senyum Shella. Memang, kehidupan Shella selalu bahagia terkeculi ketika dirinya sedang merindukan satu sosok yang pergi ke negera lain untuk memperdalam ilmu agama.

Satu hal yang Riki tidak tau tentang Shella, dan itu hanya satu-satunya hal. Yaitu tentang sosok orang yang sangat ia cintai dan ia sayangi yang sedang memperdalam ilmu agama.

•••••

Hallo semuanyaa👋👋👋👋
Penasaran gak sama sosok yang pergi memperdalam ilmu agama itu? Ya iyalah gue aja sebagai author penasaran hahaha.

Gue disini mau pamit dulu untuk beberapa hari, beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan kedepan. Gue gak akan dulu post part baru. Gue bakal ninggalin lapak ini dan satu lapak yang gue belum selesai-in juga. Gue harap nanti saat gue kembali melanjutkan lapak ini, gue bakal melihat peningkatan yang sangat-sangat membuat mood gue naik banget. Gua berharap readers serta vote dan komentnya meningkat yaa..

Terima kasih sejauh ini, ya emang sih belum banyak readers tapi gue sangat senang, seengganya hobby gue ada juga yang mau baca walaupun acak acakan.

Maaf yaa.. gue pamit untuk berubah jadi lebih baik. Minta do'anya huhuu😭😭

See you😘

Terima kasih

Kapan jadian?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang