Shella berjalan memasuki cafe seberang sekolah seorang diri. Ia mencari tempat nyamannya yang kosong, setelah mendapatkan tempat tersebut ia buru-buru memposisikan dirinya disana. Shella memesan Blue Ocean Soda untuk menemaninya.
Shella membuka tasnya lalu mengeluarkan laptop, sebenarnya Shella ke sini hanya untuk numpang wifi gratis. Karena sambungan wifi disini sudah langsung terconnect dengan laptopnya. "Yess.. puas nonton youtube ini mahh gue."
Setelah puas menonton beberapa funny moment dari beberapa biasnya di youtube, sekarang Shella sedang mensearch drakor baru tahun ini yang belum ia tonton. Setelah mendapatkan judul drakor baru, Shella langsung mendownload episode demi episode yang sudah ada. "Yaahh baru 5 episode nih. Yaudahlah."
Shella terlalu fokus dengan kegiatan yang dilakukannya sehingga ia tak sadar jika ada seorang cowok yang sudah duduk di depannya dan sekarang sedang memperhatikannya sambil tersenyum kagum.
Ia tersadar dengan kehadiran orang itu ketika meminum blue ocean soda miliknya, bahkan Shella tersedak ketika melihat ada cowok yang duduk dihadapannya. "Dari kapan kak duduk disitu?."
"Gue? Dari tadi disini."
"Oohhh... kalo gitu, kenapa diem doang?."
"Gak mau ganggu aja."
"Tapi akhirnya ngagetin gue kak Vinoo" ucap Shella dengan menekankan nama cowok tersebut. "Terus itu ngapain senyum-senyum?" Tanya Shella yang mulai risih dengan senyuman manis milik Vino.
"Kagum aja, lo di keadaan apapun lucu yaa, cantiknya gak ketulungan."
"Alaahhh gombal."
Shella tersenyum merasa malu dengan Vino entah karena apa. "Liatin apaan sih?" Tanya Vino seraya membalikan laptop milik Shella jadi menghadap kepadanya.
"Lah? Dasar cewek. Downloadnya pasti yang kaya gini."
Shella diam tak mengubris ucapan Vino, ia sekarang fokus dengan ponselnya lalu meminum minumannya. "Udah tuh downloadnya" kata Vino yang membuat Shella mendongakkan kepalanya lalu mengambil alih laptopnya lagi.
"Btw.. Riki mana?" Tanya Vino yang tidak melihat Riki sama sekali sedari tadi, awalnya ia fikir Riki sedang ke toilet tapi sudah lama ia duduk disitu Riki tidak muncul juga. Biasanya jika ada Shella pasti ada Riki.
"Tadi sih katanya harus balik cepet, adeknya sakit."
"Oohh gitu, pantesan sendiri. Keliat jomblonya kalo gak sama Riki hahaha."
"Ngeledek itu mah ahh!!."
Lalu tak ada lagi percakapan apapun diantara mereka, keduanya sama-sama diam. Vino fokus dengan ponselnya, dan Shella fokus dengan bias-biasnya. "Oiya kak, lu ngapain disini? Talita mana?" Tanya Shella sambil menyeruput minumannya yang tinggal setengah.
"Pergi main sama Riani, emang gak tau? Gue sendirian deh, lagi bete juga. Ngeliat lo disini jadi gue kesini."
Shella mangut-mangut. Lalu ponselnya berdering pertanda ada panggilan masuk, Shella melirik layar ponselnya dan nama kontak "Mama" terpangpang jelas di layar tersebut. Langsung saja Shella menekan tombol hijau untuk menjawab panggilannya. Shella tak beranjak untuk menerima telpon tersebut, alias tetap duduk dihadapan Vino membiarkan cowok itu mendengar percakapannya dengan elin. Vino mendongak menatap wajah Shella ketika mendengar kata "Hallo" dari mulut cewek itu.
"Shella lagi di cafe depan sekolah, kenapa?."
"...."
"Ya lagian wifi-an aja."
"...."
"Eum.. kalo dirumah kan diomelin mama mulu, katanya kerjaan aku cuma mantengin laptop doang."
Vino menaikan sebelah alisnya mendengar penuturan Shella barusan, ia cukup heran dengan pemikiran cewek dihadapannya. Bagaimana bisa, ia berkata sebegitu jujurnya kepada mamanya sendiri jika ia merasa dimarahi terus jika diam dirumah. Lalu Vino menggelengkan kepalanya.
"...."
"Yaudah iyaa ini pulang kok."
"...."
"Masya allah mama, iya ini pulang sekarang. Eum.. bawel ah."
Tutt...
Panggilan itu terputus secara sepihak oleh elin. Membuat Shella mendengus kesal terhadap mamanya itu. "Kebiasaan, kalo dia yang ngomel harus selalu gue denger, giliran gue ngomong kadang didenger kadang kaga. Kadang-kadang ngeselin punya mama" gerutunya sambil membereskn barang-barangnya.
"Jangan ngomel gitu" kata Vino yang setia memperhatikan Shella yang sedang cemberut sambil membereskan barangnya itu. "Mau gue anter pulangnya? Biar cepet" tawarnya.
Shella beranjak lalu menggendong tasnya, ia tersenyum ke arah Vino yang baru saja ikut berdiri di hadapannya. "Gak usah deh kak, ngerepotin kayaknya. Udah sore juga, lo pulang aja."
"Udah baik gue tawarin. Ini emang udah sore, maka dari itu, kalo udah sore bus penuh terus mau lo didalem bus berdiri terus dimodusin cowok-cowok?" Ucap Vino menakut-nakuti Shella. Benar saja, cewek itu terlihat takut karena ucapan Vino barusan. Tapi, tetap Shella tidak mau merepotkan Vino.
"Udahlah ayo gue anter, sampe rumah. Selamat kok" paksa Vino seraya menarik tangan Shella untuk mengikutinya.
Shella menahan tangannya itu, Vino menoleh dan menunjukan ekspresi seakan bertanya "ada apa?."
"Bentar, gue ke sana dulu. Bayar minuman."
Mereka berjalan menuju meja kasir untuk membayar minuman yang Shella pesan. Awalnya Vino akan membayarkan minuman Shella, tapi Shella menolaknya dengan sangat ramah dan lembut yang membuat Vino tidak bisa berkutik lagi hanya untuk sekedar memaksa.
"Gak usah kembalian deh mbak, soalnya saya kaya udah pake banyak wifi disini. Jadi yaudah itu bayarnya gak pake kembalian" ucap Shella yang membuat mbak-mbak itu tersenyum manis dan mengangguk seraya berucap terima kasih.
Sedangkan Vino hanya menganga tak percaya dengan kata-kata yang barusan ia dengar dari mulut Shella. "Lo kira ini warnet."
Shella tertawa, lalu beranjak pergi duluan keluar cafe tersebut. "Eehh woy tungguin lahh, Shellaa!" Teriak Vino sambil menyusul cewek itu.
Shella pun pulang dengan diantar oleh Vino sampai ke depan pagar rumahnya.
Vino sangat senang sore itu, karena bisa berduaan dengan Shella walaupun hanya sebentar. Waktu seperti itulah yang selalu Vino harapkan. Sore itu adalah sore terindah yang Vino jalani bersama Shella.
•••••
Author pernah niat kalo di part selanjutnya dari part 10 itu akan ada foto Riki. Tapi yaa kayaknya gak jadi, soalnya disini Riki-nya juga gak muncul. Jadi maaf buat anrlfrhni yang nungguin foto Riki bangett. Setelah part ini insha allah ada foto Riki, okee.😘😘😘
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan jadian?
Teen FictionKata orang persahabatan antara cewek dan cowok itu tidak akan murni selamanya bersahabat karena salah satunya pasti memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat. Mungkin itu juga yang terjadi di antara Shella dan Riki, tapi mempertahankan persahabat...