Apa belum cukup untuk tadi pagi berangkat bersama? Waktu pulang sekolah pun masih di pinta? Sama-sama diambil oleh perempuan asing yang selalu merebut paksa setiap waktu yang ia punya untuk sahabatnya, setidaknya begitulah menurut Shella.
Seperti pulang sekolah akhir-akhir ini, Shella akan pulang bersama Riani. Itu terjadi jelas semenjak kehadiran Najwa yang sangat mengganggu baginya. Kesal? Jelas. Tapi Shella bisa apa? Tolong kasih tau Shella dirinya harus berbuat apa untuk merebut kembali waktunya bersama Riki dari perempuan bernama Najwa.
Hampir 2 minggu full mood Shella dalam keadaan tidak baik. Memang, dirinya tidak melupakan kecerian, tetapi tetap saja berbeda. Keceriaan itu berkurang, itulah yang di ucapkan Talita 1 minggu lalu.
"Lo tuh ya Shell, kaya gak punya gairah banget deh" ucap Riani yang sangat mengetahui perubahan sahabatnya ini.
Jika dipikir, Riani, Talita dan Shella memang baru kenal saat masuk SMA ini, sekitar 1 tahun lalu. Tapi Shella dengan mudahnya memberikan kepercayaannya kepada dua perempuan itu. Dan keduanya pun tidak segan-segan melakukan hal yang sama. Lalu mereka sepakat untuk sama-sama menjaga kepercayaan itu.
Tak ada jawaban dari Shella. Riani menghela nafasnya, ia tahu betul Shella sedang badmood karena Najwa, ia tahu juga jika Shella sedang dalam masa cemburu berkepanjangan. Dan itu bisa dipastikan membuat perasaan kesal muncul tanpa bisa dikontrol. Untungnya Shella masih bisa menahan untuk tidak menunjukan itu semua di hadapan Najwa.
"Anter gue ke gramedia, oke gak Shel?" Ajak Riani mencoba menghibur.
Shella hanya mengangguk singkat.
Saat sampai di depan gerbang sekolah, mereka bedua nampak melihat Talita dengan raut kesalnya. Kemudian mereka menghampiri perempuan berekspresi kesal itu.
"Ta, belom pulang lo?" Tanya Riani.
Talita melirik sebentar ke arah Shella dan Riani yang tengah menatapnya. Kemudian fokus lagi ke arah ponselnya. "Belum nih, si Vino ngeselin banget. Asli!!!! Gue keselllll."
"Kenapa?" Kali ini Shella ikut bertanya.
Talita memasukan ponsel itu ke saku rok abunya. Lalu menoleh untuk bercerita. "Masa ya? Gue tadi disuruh tunggu disini katanya dia mau ke temennya dulu tuh disana ngambil jaket, janjinya sebentar. Eehh gue bukannya dapetin dia yang balik lagi ke sini malah dapet pesan kalo dia di ajak paksa buat nongkrong di kafe sama temennya itu, sialan banget si vino. Udah tau gue nolak angkot hampir 10 kali karna masih berharap dia bakal balik. Tai banget, tau gitu gue tadi ikut aja. Pengen maki-maki tapi takut di samber petir" omel Talita panjang lebar. Disertai nada kesal yang sangat terdengar jelas. Riani hanya terkikik mendengar sahabatnya itu mengomel.
Jangan salah, jika Talita sudah kesal terhadap kakaknya itu, dirinya pasti tiba-tiba melupakan statusnya sebagai adik, dan menyebut Vino tanpa embel-embel 'kak'.
"Udah deh, lo mending ikut kita aja" ajak Shella.
"Kemana?"
"Gramedia."
"Ngapain?"
"Beli paku, buat nyatuin otak lo yang lemot sama otak orang terconnect sedunia, biar lo jadi ketularan." Timpal Riani.
"Santai aja mbaknya, yaudah deh ayo."
Akhirnya mereka bertiga pergi ke mall, lebih tepatnya ke gramedia yang berada di dalam mall.
......
"Gue ke jajaran novel dulu ya" ucap Shella.
Riani dan Talita hanya mengangguk. Shella berjalan ke jajaran novel. Ia sedang mencari novel terbaru karya penulis idolanya. Sudah dari 5 hari yang lalu dirinya mengincar, namun tak sempat untuk menjemput novel itu.
Matanya berbinar ketika melihat novel itu, tangannya langsung meraih satu buku novel lalu membaca sinopsis yang tertulis di cover belakang buku itu. Senyumnya semakin mengembang. Tapi semua itu luntur ketika ia mendongak dan melihat dua orang yang sedang tertawa sambil membaca satu buku yang sudah terbuka plastiknya. Riki dan ........ Najwa.
Rasa kesal yang tadi menyelimuti hatinya kembali lagi. Shella teringat ketika 2 hari yang lalu dirinya meminta Riki untuk mengantarnya ke gramedia untuk menjemput buku yang sedang dipegangnya ini. Namun, saat hendak menuju gerbang sekolah mereka dijegat oleh perempuan itu a.k.a Najwa. Kalian juga tau, Najwa pasti mengajak Riki pulang bersama, waktu itu Riki sempat menolak namun karena Shella bilang "gapapa ki, lain kali aja bisa ko." Akhirnya Riki mengiyakan permintaan Najwa.
Segera mungkin Shella pergi untuk menghampiri Riani dan Talita lalu mengajak mereka membayar buku yang mereka pilih untuk dibeli.
••••••
Haiiiiiii👋👋👋 baru kembali melirik lapak ini ya gue.. wkwkkw
Udahlah ya namanya kehabisan ide buat alur.
Bingung banget dah, mau numpahin ide kaya gimana. Ide tuh alhamdulillah selalu ada, cuma ya nuangin dalam kalimatnya itu loh yang bikin 🤦🏻♀️
Yaudahlah yaa.. nikmatin aja waktunyaa..
terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan jadian?
Teen FictionKata orang persahabatan antara cewek dan cowok itu tidak akan murni selamanya bersahabat karena salah satunya pasti memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat. Mungkin itu juga yang terjadi di antara Shella dan Riki, tapi mempertahankan persahabat...