Sudah seminggu setelah acara ulang tahun Riki. Sudah seminggu ini pula, Shella tidak melihat Najwa menghampiri Riki saat jam istirahat. Apakah mereka sedang bertengkar? Ah sudahlah, Shella tidak peduli.
Jam istirahat, Shella buru-buru pergi ke perpustakaan untuk melanjutkan membaca novel romance yang kemarin ia pinjam dari perpus.
Di perjalanan menuju perpus, ia sempat melihat segerombol teman-teman Najwa, tapi ia tidak melihat cewek itu. Semua teman Najwa menunjukan ekspresi datar ketika melihat Shella yang akan melewati mereka.
Apa salah Shella hingga mereka memandangnya seperti itu? Atau jangan-jangan masalah kue di acara ulang tahun Riki? Ya ampun!!!
Shella tampak cuek ketika melewati mereka, bahkan ketika ia mendengar cacian-cacian yang sepertinya sengaja ditujukan kepadanya. Seperti
"Gak tau diri ya,"
"Kaya PHO gitu sih.."
"Katanya sih gamau ganggu hubungan orang lain, tapi ternyata bacot doang."
"Gak tau malu ya, deket-deket pacar orang."
"Pake dapet potongan kue ketiga, padahal harusnya tau kalo itu bukan miliknya."
Yap.. dugaannya benar, itu masalahnya. Astagfirullah... batin Shella.
Abaikan saja para kakak kelas nyinyir itu. Pikir Shella.
Memang begitu para remaja Indonesia jaman sekarang. Yang punya masalah siapa, tapi yang ribet malah temannya. Yang nyinyir juga temannya. Padahal si temannya itu tidak punya masalah apapun dengan orang yang bersangkutan.
Mungkin niatnya untuk membela dan membantu temannya untuk membalas dendam atau yang lainnya. Tapi membela dan membantu tidak harus ikut campur. Bahkan tidak ada yang tahu, mungkin niat membela dan membantu itu hanya kebohongan agar terlihat peduli kepada temannya itu.
Yasudahlah.. Shella tidak menggubris apapun dari perkataan mereka, ia hanya terus berjalan menuju tujuannya yaitu perpustakaan. Bersikap cuek lebih baik daripada menanggapi, jika ujungnya kita malah jadi terlihat sama seperti mereka.
Sampai di perpus, Shella langsung duduk di bangku pojok seperti biasa. Ia berniat untuk langsung membaca novel yang ia bawa. Tapi sebuah obrolan membuatnya mengurungkan niat awal. Ia jadi selancang ini mendengarkan obrolan orang lain.
"Gimana ya Je caranya? Bantuin gue dong lo!" Pinta salah satu orang itu.
"Bawel lo, gue lagi mikir nih" jawab orang yang disapa Je itu.
"Lo mau kapan waktunya Vin?"
Ya.. mereka adalah Vino dan Jeje. Kedua cowok itu tidak menyadari bahwa Shella ada didekat mereka.
"Syuuutttt, jangan kenceng-kenceng kak!" Bisik Shella.
Kedua cowok itu menoleh ke arah Shella dengan tatapan kaget. Shella mengerutkan dahinya ketika melihat tatapan dari mereka. Seolah bertanya Kenapa?
"Dari kapan disitu Shell?" Tanya Vino dengan hati-hati.
"Barusan. Ngobrol apaan sih? Serius amat, gue dateng sampe gak sadar gitu."
"Lo denger apa aja yang kita obrolin?" Tanya Jeje santai.
"Denger apa aja ya? Tapi gue gak paham maksud kalian apa kak?"
Vino menghembuskan nafas lega. "Kepo ah lo." Setelah menjawab itu, mereka berdua pergi meninggalkan ruang perpus ini.
.......
السلام عليكم
Mohon maaf... makin kesini alurnya mungkin makin ngawur.. tapi yaudahlah.. nanti setelas selesai sampai ending, lapak ini bakal cepet cepet di revisi. Insya allah...
Gatau sih masih ada yang nunggu update nya part baru apa ngga buat lapak ini.. tapi kalopun (aamiin) masih ada satuuuu aja yang emang masih nunggu dan masih mau baca terima kasih banyaaakk😘😘😘😘
Maaf juga part ini sedikit.. udah diketik dari lama.. tapi, baru sempet di post. Niatnya mau nambah lagi alur buat part ini.. tapi dipikir lagi, nanti deh buat pat selanjutnya aja.. hehhe, ketauan banget gitu ya mogok ide.. astagfirullahh..
Berikah hidayah untuk rajin ngetik buat part baru,, supaya pas bener bener lagi ada ide langsung di tuangin.. soalnya kebiasaan suka dinanti nanti yang jadinya lupa.. yaudah deh mogok lagi ide nya..
Makasih udah baca curhat gak jelas ini heheوالسلام عليكم
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan jadian?
Novela JuvenilKata orang persahabatan antara cewek dan cowok itu tidak akan murni selamanya bersahabat karena salah satunya pasti memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat. Mungkin itu juga yang terjadi di antara Shella dan Riki, tapi mempertahankan persahabat...