Chapter 16 : Ready for confession?

115 7 0
                                    

Mulmed:
Altara Rajendra Rizky
(Tanpa kacamata)
Music on:
Touch
(NCT 127)
I'm Serious
(Day 6)
Sorry chap ini bukan biodata cast MMW, di karenakan masih dalam tahap pengerjaan😂👌
############################

Hari ketiga ujian semester satu. Para most wanted tengah mengobrol ria di kantin. Hana dan Cansey pun ada di sana, biar Hana ada temennya. Karena sudah lumayan sering kumpul dengan para most wanted, Cansey kena imbasnya. Punya haters, walaupun tidak di teror habis habisan seperti Hana.

"Woi, kak ketos. Kau bilang waktu itu dua bulan lagi. Itu berarti summer cup nya di hari libur? Kayaknya ada yang salah deh. . " celetuk Filan.

"Ah. . . Aku lupa. Babak penyisihannya di mulai dua minggu setelah kita masuk sekolah di semester dua. "jawab Tara dengan santainya, meminum smoothies mangganya tanpa peduli dengan tatapan kesal Filan.

"Salah siapa percaya kok secepat kilat begitu. Belajar dari pengalaman dong. Kau ingat yang tahun lalu? Kkkkk hahaha! " tawa Arve tiba tiba meledak.

"Shut up, jerapah! Berhenti tertawa! " teriak Filan sambil menjitak kepala Arve cukup keras.

"Reaksinya biasa aja, dong. Dasar cebol, tempramen banget jadi orang! "sembur Arve tak kalah sengit. Mereka berdua tiba tiba terdiam, kembali sibuk sendiri sendiri. Tara menghela nafas pelan.

"Jadi, kalian sudah punya solusi? "tanya Jason, membuat yang lain menghentikan aktivitasnya masing masing.

"Malah diingetin. Jadi males maen kalo begini. Sialan. " umpat Arve.

"Biar cepet kelar, apa salahnya. Setidaknya bantu mikir kek! " ujar Jason, meminum buble teanya dengan emosi.

"Ini emang sedikit. . . gila, mungkin? Bagaimana kalo kalian mengakui hubungan kalian saja? "usul Arya yang langsung di tanggapi dengan tatapan tajam dari yang lain. Arya mengendikkan bahu. Mau di terima atau tidak, toh yang penting ia sudah nyumbang ide.

"Nggak ada jalan lain apa? "akhirnya Hana nimbrung.

"Sebenernya aku setuju dengan Arya. Yah, mau di akui atau tidak, situasinya akan sama saja. "jelas Kai, Arya mengangguk anggukan kepalanya.

Diskusi dadakan itu buntu, belum ada keputusan final. Jujur saja Hana takut, tapi mau bagaimana lagi. Sepertinya inilah satu satunya jalan. Istirahat pun berakhir, para murid pun kembali ke ruangan masing masing untuk ujian mata pelajaran terakhir hari ini.

Jo merebahkan tubuhnya di sofa karena kelelahan. Hana baru saja masuk, ia memutar matanya malas.

"Jo, cepat ke atas. Ganti baju sana, jangan tiduran di sofa. "

"Sebentar saja, cheonsa. Capek banget ini. . "

"Ya udah. Jatah ice creammu aku kurangi kalo gitu. "ujar Hana sambil menaiki tangga. Jo langsung bangun, ia tak rela dan tak ingin jatah ice cream buatan Hana untuknya di kurangi.

Jam masih setia menunjuk angka sebelas, dan Hana bosan. Jo yang menyadari hal itu menggulum senyum, ia punya ide.

"Gimana kalo kita jalan jalan? Tapi jangan ke taman bermain. " ujar Jo. Hana tersenyum, Jo manyun. Sepertinya ia masih 'trauma' dengan roller coaster. Hana mengangguk setuju.

My Most Wanted [Revisi-Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang