Chapter 32 : She's Lost #2

76 4 0
                                    

Mulmed:
Hans Zeolan Mellory
(a.k.a Lee Jong suk)
Music on:
Fantasy
(JBJ)
New light
(John Mayer)
Flash light
(Jessy J)
Call Your Name
(JBJ)
################

Sepuluh menit berlalu, Hana tak kunjung kembali. Jo gelisah, entah kenapa perasaannya jadi tidak enak. Ponselnya bergetar, nama Cansey nampak di layar ponsel Jo.

"Jo, apa Hana bersamamu? "

"Iya. Tapi dia sedang ke toilet dan belum kembali. Ada apa? "

"Tadi aku sempat nelpon dia. Diangkat sih, tapi tiba tiba aja mati. Nggak tahu deh."

"Ok. Sekarang aku cek. Thanks ya. "
Jo memutus sambungan telponnya, lalu mengajak Talia menuju toilet. Siapa tahu Hana terkunci atau semacamnya. Firasat buruk Jo terjawab, ia melihat sebuah ponsel yang bagian bagiannya sudah berpencar.  Jo yakin itu milik Hana, di lihat dari phone Case yang tergeletak di lantai. Jo panik, begitupun Talia. Karena penasaran, Harris pun menyusul. Tanpa ba bi bu, Jo segera menghampiri pihak restoran dan meminta untuk melihat rekaman CCTV.

Jo dengan tergesa gesa menaiki tangga menuju ruang kerja ayah. Si empunya ruangan mempersilahkan Jo masuk, Jo pun masuk dengan membanting pintu.

"Ya ampun, Jo. Ada apa? "

"Hana. Hana di culik, ayah. "
Ayah terkejut bukan main, mereka lengah. Mereka lupa bahwa musuh mereka punya banyak mata. Bukannya mereka asal menuduh, tapi mereka yakin Jim ada di balik semua ini. Nafas Jo naik turun, rambutnya acak acakan. Sudah di pastikan ia tidak akan tidur malam ini.

"Tenang. Yang harus kita lakukan sekarang adalah tenang, jangan sampai membuat keributan dan awak media tahu. Bisa bahaya nantinya. "

"Tenang? Ayah bilang tenang? Mana bisa aku tenang saat Hana berada di tangan Uncle Jim sekarang? Bagaimana bisa?!! "Jo berteriak keras sekali. Ia khawatir dan marah di saat yang bersamaan. Teriakan Jo sampai terdengar ke lantai bawah, membuat suasana di mansion keluarga Miller menjadi tegang. Ayah diam, kata kata tak akan mempan pada Jo sekarang. Ayah menghela nafas panjang.

"Ayah mengerti, Jo. Benar, yang perlu kita lakukan pertama kali di situasi seperti ini adalah tenang, dinginkan kepala. Kalau kau menuruti emosimu sekarang, yang ada Hana akan berada dalam bahaya. Kau mengerti? Kita akan mencarinya bersama sama. Ganti bajumu, kita harus bergerak cepat. "

Mata Hana mengernyit, kepalanya terasa berat sekali. Tubuhnya tidak bisa di gerakkan, kaku. Ia menatap sekeliling, yang ia lihat adalah ruangan yang kotor dan tak terawat. Ia mendengar suara deburan ombak, berarti ini di dekat pantai. Kesadaran Hana mulai terkumpul, dan ia baru menyadari bahwa ia diikat pada sebuah kursi. Hana berusaha melepaskan diri, namun sayangnya ikatan talinya terlalu kuat.

"Kau sudah sadar? "
Sebuah suara membuat gerakan Hana terhenti. Tubuh Hana langsung bergetar hebat, ia ingat siapa pemilik suara ini. Membuat memori masa lalunya kembali. Masalalu kelam yang membuatnya melupakan segalanya. Membuatnya trauma selama kurang lebih lima tahun, bermimpi buruk setiap malam.

Seorang pria berjalan mendekat dengan tongkat baseball di tangan. Menunjukkan smirk terbaiknya. Yang bukan membuat takjub, malah membuat siapapun yang melihatnya bergegas lari.

"Kita berjumpa lagi, gadis kecil. Kali ini beritahu aku dengan benar! "

Nomor yang anda tuju sedang tidak bisa di hubungi. Mohon coba beberapa saat lagi.

My Most Wanted [Revisi-Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang