My Most Wanted [Revisi-Ongoing]

Chap 43 : Our Perfect Ending

Mulmed :
Dean Mc Callister
Music on :
Waste It On Me
(BTS X Steve Aoki)
Happiness
(Rex Orange County)
Only One For Me
(BTOB)

Mata Hana terbuka perlahan, ia akhirnya bisa benar-benar tidur nyenyak kali ini. Hana merasa sedikit asing, tempat tidur yang ia tempati sekarang berukuran King Size, lebih besar dari yang ia punya di rumah. Mata Hana menangkap sesosok pria yang tengah tidur di sofa. Hana tahu, tidur di sana tidak nyaman walaupun sofanya empuk.

Hana melirik jam tangannya, ternyata sudah pagi. Ia bergerak sepelan mungkin agar tak membangunkan Jo. Ia melangkah menuju dapur, mulai memasak.

Sakit. Itulah yang dirasakan Jo sekarang. Matanya terbuka, melangkah gontai lalu menghempaskan dirinya ke atas tempat tidur. Ia lupa bahwa sekarang ia tak lagi hidup sendiri di apart besarnya.

Satu jam kemudian, Hana selesai memasak. Dilihatnya Jo yang telungkup di atas tempat tidur. Hana tersenyum, mendekati dan duduk di pinggiran tempat tidur Jo.

"Jo, bangun. Dah pagi ini. "

"Mmm. . . . "

"Jo. " Hana mencoba kedua kali dengan mengguncangkan tubuh Jo, tapi hasilnya nihil. Karena kesal, Hana mengguncang tubuh Jo lebih keras. Jo membalikkan tubuhnya, lalu menarik Hana hingga wajah Hana mendarat mulus di dada bidangnya.

"Aku bersyukur, semua ini bukanlah mimpi. Kamu nyata, di sini. . bersamaku, " ujar Jo dengan suara khas orang bangun tidur.

Hening. Hana berontak, ia susah bernafas. Tapi dengan jailnya, Jo menguatkan pelukannya. Hana bisa bebas karena Jo melonggarkan sedikit pelukannya. Jo tersenyum, Hana manyun. Hana sibuk mengatur kembali ritme nafasnya, Jo bangkit.

"Wangi banget. Kamu masak apa? "

Hana menatap tajam Jo, yang di tatap malah cengengesan.

"Lihat sendiri. " Hana pergi begitu saja, Jo bangkit.

"Maaflah. Ya? Ya? Ya? "

Sebegitu kepikirannya, Dean sampai tidak tidur. Ia meraih ponselnya di atas nakas dan membuka Instagram. Tangan kanannya meraba raba nakas, meraih gelas dan meminum air putih. Dean memutuskan untuk nge stalk akun milik Hana. Air di dalam mulut Dean tersembur keluar saat melihat kiriman baru akun milik Hana.

"Apa ini?! "

Foto yang Dean lihat adalah Foto Hana dan Jo waktu mereka bertemu lagi di taman indoor Ko Filan. Dean segera mengomen postingan itu, karena kelewat penasaran. Tak di sangka, langsung muncul jawaban dari Hana.

@HanaMiller
He's. . 😶

Serius, Dean ingin rasanya membanting ponselnya ke lantai. Tapi batal, mengingat belum habis cicilan. Dulu Mr. Arnold, sekarang saingannya bertambah satu. Ya, Dean diam diam menyukai Hana sejak setahun lalu. Ia sempat beberapa kali hampir menyatakan perasaannya, tapi selalu ada hal yang menghalangi. Mulai dari Hana yang mendapat telepon dan harus pergi, hujan deras jadi suaranya tidak terdengar oleh Hana, dan masih banyak lagi.

Dean bangkit, melangkah menuju kamar mandi. Ia harus memastikan sesuatu, sekarang juga.

Hans hanya menatap buku note milik ayahnya sedari tadi. Tentang kotak itu, ia belum memberitahukannya pada ayah. Ia merasa, belum waktunya. Tangannya perlahan menyentuh lalu membuka buku itu.

Hans membuka halaman demi halaman. Sejauh ini isinya hanya beberapa catatan yang berhubungan dengan perusahaan, sedangkan sisannya berupa catatan sehari hari. Hans berhenti di lembar terakhir.