Mulmed:
Joaquin Revandra Miller
Music on:
Scentist
(VIXX)
Be lazy
(Day 6)
############################Chara pedia nya udah di mulai dari chap kemarin. Yang penasaran, monggo di baca sampe habis! 😂😂😂👍👍👌👌
Pertandingan kedua summer cup akan di gelar minggu depan. Seluruh murid sibuk untuk pensi dalam rangka ultah sekolah. Kak ketos dibuat pusing karenanya, karena pensi ini lebih mirip konser. Pak kepsek berpesan agar di gelar semeriah mungkin, dan kak ketos ngangguk ngangguk aja.( Ps:waktu itu kak ketos lagi sakit kepala, jadi di iya iyain aja dan sekarang dia yang repot😂).
Sekolah menjadi tempat konser dalam sekejap. Persiapan pensi yang di kebut sejak seminggu lalu tidak sia sia. Pensinya di gelar besok, tapi kak ketos malah tiduran di ruang klub basket, dia tepar. Alhasil, Karenina(waketos) yang sekarang sibuk mondar mandir.
Di pensi kali ini ada yang berbeda. Ada satu lomba yang buat Jo geleng geleng kepala. Lomba puisi dengan hadiah 'Kiss from the prince of universe', alias ciuman dari Jo. Sialnya lomba itu diusulkan oleh Gita yang sudah disetujui oleh pak kepsek yang terhormat. Jo menyeringai, ia punya ide. Jo menemui kak ketos yang lagi enak enaknya tiduran di ruang klub basket. Jo bernafas lega karena kak ketos sudah baikan. Jika belum, sama saja seperti masuk ke kandang singa.
"Kak ketos, apa apaan lomba satu itu? Seenaknya" ujar Jo to the point.
"Nothing i can do with that one, Jo. Kau tahu siapa yang ngusulin itu, kan? Tapi masih ada satu cara. Lomba puisi abal abal itu akan tetap berlangsung seperti rencana, dengan sedikit penyesuaian di akhir. Mm? " Jo tersenyum lebar, mengerti maksudnya. Jo melangkah keluar, kak ketos lanjut tiduran.
Semua angkatan sibuk dengan bagian masing masing, tak terkecuali murid kelas 1 . Tiap kelas diminta untuk menampilkan kreasi seni yang terbatas pada satu penampilan dengan maksimal dua penampilan.
"Eh, denger denger nih ya. Ada lomba yang pesertanya di batas lho."
Kelas 1-3 mendadak riuh saat Vania(wakil ketua kelas) masuk dan memberikan informasi yang langsung menjadi trending topic. Semua antusias, kecuali seseorang yang nampak sangat tidak tertarik, lebih memilih fokus pada buku fisika di tangannya.
"Hei, Adrian. Kenapa kau nggak ikutan ngerumunin Vania di sana? "
"Buat apa. Nggak guna. Lagian udah pernah di cium kok sama kak Jo. Nggak ada yang spesial. "
"Apa? Ci. . Cium? Kak Jo? Jangan jangan. . . "
"Ravi, anak imut nan pintar. . Saya itu masih normal, ok. Lagian aku sama kak Jo itu sodara sepupu. Jadi wajarlah. Kau ngerti sekarang? " Adrian melotot, membuat Ravi ciut.
"Itu kalimat ambigu, dodol garut. Panteslah aku salah ngartiin. Lain kali, lebih clear. Aku baru tahu lho. Sepupuan? Pantesan sama sama. . Handsome boy. AKKK. . " Ravi meringis, ia di timpuk Adrian pake buku fisika setebal sepuluh senti. (sudah di pastikan itu sakit, pake banget😂)
"Itu juga dulu banget, Ravi. Sekali kalinya juga. Waktu foto keluarga. Awas kalo mikir yang aneh aneh lagi. Ku timpuk kau! " ancam Adrian sambil mengangkat buku fisikanya, Ravi cengengesan.
"Iya. Lomba puisi. Dan hadiahnya itu luar biasa. Direct kiss dari kak Joaquin! " lanjut Vania. Para siswi berteriak, Adrian memutuskan untuk memakai headphonenya saja begitupun Ravi, berisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Most Wanted [Revisi-Ongoing]
Teen FictionSEDANG DALAM TAHAP REVISI! DETAIL CHAPTER YANG SEDANG DI REVISI: [CHAPTER 12] #Biar gak bingung, baca sampai part yang sudah selesai di Revisi dulu ya~ DONT BE SILENT READER GUYS! Berawal dari sebuah pertaruhan, hidup seorang Hana berubah. Mulai...