Mulmed:
Joaquin R. Miller
(Ong Seongwoo)
Music on :
Movie Star (CIX)
Comethru
(Jeremy Zucker)
Paris In The Rain
(LAUV)Yo Gaes!
Tiba juga neh di final chap MMW!
BACA SAMPE ABIS, SAMPE AUTHOR NOTE NYA YA!
(rata rata selalu di skip, jadi Za kasih caution di awal)
HAPPY READING!Acara di laksanakan di Mansion Miller. Tamu yang diundang hanya kalangan tertentu. Seperti teman, kerabat dan kolega. Taman di sulap menjadi altar, dengan dihias berbagai macam bunga. Sederhana, namun elegan dan berkelas. Setiap meja di atur dengan rapi, pelayan yang siap di setiap sudut.
Thalia menangis. Ia tak menyangka hari ini akan tiba dengan cepat. Ia tak berhenti memuji Hana yang sudah di balut gaun pengantin. Gaun berwarna putih berlengan panjang yang sangat pas di tubuh Hana. Rambutnya di tata sedemikian rupa dihias dengan bunga yang cantik. Hana merasa tidak enak melihat Talia terus saja menangis.
"Hei, sudah. Nanti make up mu luntur lho, " ujar Hana.
"Tapi kan, Tapi. . Aaaa. . . Kakak cantik banget! Cantik banget! "
"Harusnya yang nangis itu aku, lho. Kenapa malah kamu yang nangis? " gurau Hana yang sukses membuat Thalia manyun. Pintu kamar Hana terbuka, nampaklah Harris dengan stelan jas hitamnya.
"Ya ampun. Boleh nggak aku gantiin kak Jo? " celetuk Harris. Kemudia ia mengaduh, kepalanya dijitak oleh Thalia.
"Ngaco! Kamu kan udah punya Cleo, kebo! "
"Becanda. Serius amat. Ah. . Gini nih. Efek kelamaan JOMBLO, " ledek Harris. Harris kembali mengaduh, kali ini kakinya yang kena.
"Eeh, udah udah. Kalian malah ribut. Kalian ke taman, gih, " usir bunda terang terangan. Thalia mengangguk, lantas menyeret Harris keluar dari kamar Hana untuk memberinya pelajaran.
"Peluk?"
Bunda dan Hana saling berpelukan. Bunda menepuk nepuk punggung Hana, ia bersyukur sekali. Janji yang ia emban akhirnya dapat terpenuhi walau harus melewati jalan berliku. Bunda melepas pelukannya, menatap Hana lamat lamat.
"Bunda sangat senang, sangat malah. Akhirnya separuh hutang bunda lunas. Tolong rawat Jo dengan baik, karena dia itu agak. . Kamu tahu sendiri lah. . " Hana tersenyum, ia tahu betul maksud kalimat bunda barusan.
"Acaranya masih setengah jam lagi. Kamu mau minum? Biar bunda ambilkan, " tawar bunda. Hana mengangguk, ia memang sedikit merasa haus.
Jo menghela nafas kasar, kamarnya berantakan dan berisik. Jason, Arya dan Arve yang sedang mabar malah teriak teriak nggak jelas. Kak ketos adem adem aja bersama setoples jelly bean. Ko Filan dan Kai tidak ada, mereka sibuk dan baru bisa datang saat acara di mulai.
"Woi, tiang listrik! Napa malah maju ke sana? Utara, bukan selatan! "
"Diem! Ini musuhnya banyak banget! Jangan asal ngomong kau! "
"Fokus! Fokus! Ve, barat. Jason, timur! "
"Jangan pake ultimate skill dulu, elaaah!"
"Musuhnya banyak, bantuin dong!"
"Ish, Balik ke titik tengah!"
Kak ketos yang risi melihat Jo terus mondar mandir itu bangkit, berjalan ke arah Jo. Tangannya terulur, mata Jo beralih menatap telapak tangan dengan beberapa jelly bean milik kak ketos.
"Makan, " ujarnya pendek.
"Jangan gugup. Santai, tarik nafas dan keluarkan pelan pelan, " saran kak ketos. Jo menurut, sekarang ia merasa lebih tenang. Pintu kamar Jo terbuka, nampaklah Harris dengan pipi merah karena sudah dicubit Talia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Most Wanted [Revisi-Ongoing]
Fiksi RemajaSEDANG DALAM TAHAP REVISI! DETAIL CHAPTER YANG SEDANG DI REVISI: [CHAPTER 12] #Biar gak bingung, baca sampai part yang sudah selesai di Revisi dulu ya~ DONT BE SILENT READER GUYS! Berawal dari sebuah pertaruhan, hidup seorang Hana berubah. Mulai...