Chapter 23 : Diem dieman

124 8 3
                                    

Mulmed :
Kai Halter
Music on :
Yesterday
(Block B)
How can i say
(Day 6)
Really Really
(Winner)
Electric kiss
(EXO)
############################

Hai hai readers oe yang ketjeh badai. . 😂
Kali kali ngasih berita buruk nggak papa kan ya. . 😂
Buat kali ini, bedah profil karakternya libur dulu. . 😰😖
Di karenakan keteledoran oe, buku yang dalemnya udah oe tulis semua profil karakter ilang gaes. . 😰😰😰
Bukannya di cari, oe malah asyik lanjut nonton anime. .
Hehehe. . 😂😂
Oe minta maaf banget sama yang nungguin, apalagi rencananya buat chap ini profilnya koko oe tercinta, koko filan!
Ya udah deh, dari pada kelamaan. .
Happy reading gaessss!
😂😂😂😂😂😂😂


Sekarang giliran Jo yang senyam senyum nggak jelas. Ia dan Hana baru saja pulang dari tebing keraton yang view nya itu mangstab banget. Sebenernya bukan pemandangan tebing keraton yang ngebuat Jo jadi aneh begitu.

Ia masih terbayang saat Hana mengecup sekilas pipinya. Itu berarti Hana mulai bisa menerimanya. Perasaan Jo saat ini seperti melayang di angkasa (ceile. lebay. . 😂) dan soal direct kiss itu, sebenernya itu refleks. Harris di buat geleng kepala sama tingkah Jo sore ini.

"Eh, bang. Maen dota yok. " ajak Harris. Jo tidak bergeming, masih setia menatap layar ponselnya. Harris penasaran, dengan cepat merebut benda kotak dari tangan Jo. Seketika senyum Harris mengembang.

"Bang, jangan di baperin mulu dong. Cepet jadiin sana. Aku pesen tiga ya. "

Kening Jo mengkerut, "Pesen tiga? Tiga apaan? Kalo mau beli sesuatu, beli aja sendiri. Lagi mager. " Jelas Jo.

"Ish, gini nih. Kenapa Kak Jo jadi lola gini sih?  Aku tuh pesen ponakan tiga. " blushhh! Wajah Jo seketika semerah kepiting rebus. Harris beralih menatap layar Iphone Jo, setelah itu ia kembalikan lagi pada si pemilik.

"Jadi nggak nih maen dotanya? Kak Hana udah buatin kita milk shake. " Jo bangkit, lalu berlalu begitu saja melewati Harris. Harris menghela nafas panjang, ia harus masih menyesuaikan diri pada sikap Jo yang macam lampu lalu lintas. Sebentar begini, sebentar begitu. Dan semua orang bakal kerepotan kalo mood Jo lagi buruk.

Pensi masih menjadi perbincangan hangat di sekolah. Terlebih soal penampilan solo Jo dan soal hadiah lomba puisi. Seluruh murid kelas 3-1 bersorak karena dapet jamkos. Hana menatap bingung Jo yang tiba tiba keluar dari kelas. Ia kembali fokus pada mini notesnya.

Jo berjalan melewati koridor sekolah dan berhenti di samping gedung ekstrakurikuler. Raut wajah Jo langsung berubah 180°.

"Kenapa lama banget, sih? Aku udah nggak sabar dapet hadiahnya nih. " Jo berdecak, ia benci ini. Jo menampakkan smirknya sekejap, membuat Gita diam.

"Oh, ya? Aku akan memberimu bonus. " ujar Jo datar. Gita mendekati Jo perlahan.

Hana sedang berjalan di koridor,  Hendak ke toilet. Matanya menangkap sesuatu yang tak mengenakkan. Di ujung sana, ia melihat seseorang yang ia yakini adalah Jo, di kecup pipinya oleh GITA.  Sekali lagi GITA. Hana dengan cepat masuk ke toilet dan segera kembali ke kelas dengan rasa kesal yang membara.

Jo mendorong tubuh Gita menjauh. Berani beraninya dia, ini masih di lingkungan sekolah. Kalau ada yang lihat, bisa berabe nantinya. Jo mengusap pipi kananya. Untung ia menghindar, kalau tidak bisa bisa bibirnya yang kena.

My Most Wanted [Revisi-Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang