Chapter 34 : Find You

75 2 0
                                    

Mulmed:
Filan Artheo Wijaya
(Real Version)
Music on:
Only One For Me
(BTOB)
If You
(Big Bang)
Hellevator
(Stray Kids)
##########

Long time no see
Epriwan! 😂
Ini apdet MMW yang pertama di awal tahun 2019!
Juga, bulan dimana MMW apdet di wattpad tepatnya tanggal 23 Januari!
jangan pindah lapak karena akan ada kejutan di tanggal 23 nanti.
So, stay tuned,  give vomment, push the star
And happy reading!

Hans memijat keningnya, frustasi. Ia sudah tak tahan lagi! Deadline menumpuk sudah memusingkannya, di tambah masalah Hana. Ia tidak bisa berdiam diri saja, tapi di saat yang bersamaan ia juga tidak boleh bertindak gegabah. Ia takut hanya memberi Jo harapan palsu. Harapan bahwa ia akan memberi perkembangan padanya tentang Hana.

Ponselnya bergetar, dengan malas ia melihat layar ponsel. Melihat nama Raynand di layar ponselnya, Hans bangkit dan langsung menekan ikon hijau di layar.

"Bagaimana? Kau menemukan sesuatu? Bagaimana? Katakan Raynand!"

"Eh, selow dong mister. Aku takut loh di teriakin begitu. Jadi gini, mister. Aku dapet info kalo mobil si Jim Jim itu kelihatan ambil jalur ke luar kota, dan mengarah ke. . Pantai utara. "

"Pantai utara?"

"Ya. Dan orangku mengikuti mobil itu kemarin. Dan hasilnya sesuai ekspektasiku. "

"Jangan bertele tele, cepat katakan!"

"Siapa juga yang bertele tele. Ada sebuah gedung tua di sana. Dan kemungkinan besar adikmu ada di sana. Kenapa? Karena di gedung itu ada beberapa orang berjaga di luar gedung, mister. Aku send locationnya sekarang. "
Raynand langsung melanjutkan kalimatnya tanpa jeda mencegah Hans marah marah lagi. Dan ia juga memutus sambungan telpon lalu lanjut melakukan pekerjaannya.

Tak lama ponsel Hans bergetar lagi. Ia langsung melangkah keluar dari ruangannya mengabaikan si asisten yang memanggil namanya dan menyuruh Hans agar tetap tinggal. Hans langsung tancap gas menuju rumah. Ia langsung menemui ayah di ruang kerjanya.

"Ada apa?"

"Aku menemukan Hana."

"Kita bicara di dalam." ayah dan Hans masuk ke dalam ruang private ayah yang untungnya kedap suara. Hans pun menceritakan semua yang ia tahu, ayah mengangguk mengerti.

"Untuk sementara hanya kita yang tahu. Kalau Jo tahu, kacau sudah." Hans mengangguk, ia tahu itu.

"Aku mengatakan padanya agar menunggu perkembangan dariku. Aku tidak tahu harus memberitahunya apa." Hans menatap gelas berisi air putih di depannya tanpa selera.

"Bilang saja padanya soal mobil itu. Bilang saja baru kemungkinan, dan jangan lebih dari itu. Atau kau bisa mengatakan hal lain yang tidak membuatnya penasaran, "
Saran ayah.

"Apakah kita harus bekerja sama dengan pihak kepolisian?"

"Sebaiknya jangan, Hans. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. "

"Baiklah, percayakan hal itu padaku." ayah mengangguk, ia setuju setuju saja. Mereka pun keluar dari private room milik ayah. Ayah melanjutkan pekerjaannya, sedangkan Hans keluar untuk kembali ke kantor. Langkahnya terhenti saat melihat Jo bersandar di depan pintu ruang kerja ayah.

My Most Wanted [Revisi-Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang