Chapter 26 : Family

108 6 0
                                    

Mulmed:
Jason wang
Music on:
Fake love
(BTS)
Monster
(Exo)
#

###########################

Duh, maaf gaes oe baru up. Sibuk sama kegiatan sih oenya. Apalagi itu dua hari, oe langsung pelor waktu nyampe di my sweet bed room. Plusnya, part ini lumayan panjang. Sebagai plusnya, ada chara pedia Arya nih.
Btw, happy birth day Aya!
Baca sampe abis, ya!


Anthony tertidur di ruang kerjanya. Matanya mengerjap ngerjap, matanya berusaha untuk bisa melihat dengan jelas. Jam di tangannya sudah menunjuk pukul 18.30. Ia bangkit, ia ingat ia punya janji yang penting hari ini. Bertemu dengan "J". Ponsel miliknya bergetar, pesan masuk.

From: J
Meja nomor 3 lantai dua

Anthony melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi.

"Anda yakin dengan ini, tuan? " Nathan menatap John cukup lama. Josh menghela nafas panjang.

"Ya, yakin sekali malah. Ini adalah langkah pertama. " ujar Josh. Nathan diam, ia tak bisa mencegah ataupun memberikan saran. Jika John sudah yakin akan sesuatu, Nathan tidak bisa melakukan apapun.

"Apa tuan muda tahu tentang hal ini? " Nathan kembali bersuara.

"Aku akan beritahu nanti. Bisa kacau kalau dia tahu sekarang. Aku memang percaya ia tak akan memberitahukan fakta itu dengan mudahnya pada Hana. Yang ku khawatirkan, dia selalu bertindak saat yang lain lengah. " kali ini Nathan setuju dengan apa yang John katakan. John bangkit, Nathan mengekor sampai pintu masuk perusahaan. John masuk ke dalam mobil. Mobil meninggalkan pintu masuk, mata Nathan masih tertuju pada mobil hitam milik John.

John tiba di kafe tepat pukul tujuh. Ia langsung menuju lantai dua yang khusus untuk di booking oleh tamu VIP. Matanya langsung tertuju pada sebuah meja di mana seseorang telah duduk di kursi dekat jendela.

"Maaf membuatmu menunggu, Hans. "

Anthony mematung. Ia tentu tahu siapa pria di depannya ini. Namanya terkenal di kalangan pebisnis, John Steven Miller.

"Jadi. . 'J' itu. . John? " John mengangguk sambil tersenyum.

"Sepertinya kau mengenaliku dengan baik. Terakhir kali aku bertemu denganmu, delapan belas tahun yang lalu. " ujar John. Anthony diam, lebih baik ia menjadi pendengar saja sekarang.

"Jadi, apa yang hendak anda bicarakan? " tanya Anthony sopan, John tersenyum membuat Anthony sedikit gugup.

"Aku masih ingat sekali, bagaimana sikapnya. Kau dan Josh itu. . Sebelas dua belas. " John terkekeh, Anthony mengernyit bingung. Siapa itu Josh?

"Maksud anda?"

"Baiklah, akan ku jelaskan pelan pelan. " John mengambil nafas panjang, "Josh adalah ayahmu. " ujar John. Anthony terdiam, ayah ya? Ia sudah lupa, bagaimana wajah pria yang ia sebut 'ayah' itu. Bahkan ia tak pernah ingat ia punya ayah. Bahkan bundanya pun ia tak ingat.

"Dia adalah teman sekaligus keluarga yang paling berharga. Bersama Jim, kami mendirikan sebuah perusahaan dan dijuluki 'the great triple J'. Ia memiliki istri yang cantik, putra yang tampan dan putri yang cantik. " ujar John. Dahi Anthony kembali mengernyit mendengar kalimat terakhir John. Jika memang benar bahwa ia adalah putra Josh yang melegenda itu, lalu siapa putri yang John maksud? John mengatakannya terpisah pisah begitu, jadi Anthony agak lola.

Tunggu. Jim? Sedikit demi sedikit fakta terkuak, tapi Anthony masih belum bisa menyimpulkan semuanya. Ternyata keputusannya untuk datang ke sini tidak sia sia. John menyodorkan selembar foto pada Anthony. Mata Anthony membulat, fikirannya bertamasya ke masa lalu.

My Most Wanted [Revisi-Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang