Chap 44 : Our Perfect Ending #2

81 3 0
                                    

Mulmed :
Arya Putra Atmaja

Music on:
I Promise You
(Wanna One)
La Vie en Rose
(IZ*ONE)
Knock Knock
(MXM)
Countless
(SHINee)

Mari kita countdown bersama sama menuju last chap, gaes!
Jangan lupa buat dukung lapak Za ini dengan vomment an kalian, ya!
Luv u all,
Happy reading!


Jo menjemput Hana tepat jam tiga. Raut wajah Jo kusut, sepertinya sudah terjadi sesuatu. Hana hanya tersenyum, entah mengapa ia sangat bahagia hari ini. Ia sangat dan akan selalu bersyukur pada sang pencipta, bahwa ia terlahir sebagai Hana. Memiliki alur hidup berliku bukanlah hal buruk dilihat dari sudut pandang lain. Alur berliku itulah yang membentuk Hana yang sekarang. Menjadi Hana yang kuat dan tangguh.

"Oh, ya. Nanti akan ada kejutan, detailnya kukasih tahu nanti, " ujar Jo sambil menghidupkan mesin mobil.

"Kejutan kok dikasih tahu. Nggak surprise dong, " sahut Hana yang diikuti cengengesan Jo.

"Udahlah, tungguin aja."

Sebelum pulang ke apart, Jo mengajak Hana kembali ke Oxford Street. Jika sebelumnya hanya untuk membeli pakaian, kali ini pure buat jalan jalan. Jo menggenggam tangan Hana dengan erat, seolah takut Hana pergi lagi dan tak akan kembali.

Dean manyun. Rencana sempurnanya untuk mengawasi Hana batal karena kuliah yang seharusnya libur karena dosennya lagi ada urusan di San Fransisco, ternyata tidak jadi libur. Alasannya, ada dosen pengganti. Dan Dean lupa akan hal itu.

Dan di sinilah ia sekarang, di Oxford Street buat refreshing. Moodnya terlalu buruk untuk melakukan hal lain. Dean masuk ke sebuah kafe. Karena terus menatap layar ponsel, ia jadi tidak fokus dan berakhir dengan menabrak seseorang.

"Ah, ma-"

"Hana. "

"Dean? Kamu di sini juga?"

Dean menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ah. . Ya. Cari angin. Sendirian?"

"Tidak, sebenarnya berdua."

Dean celingukan. Apa benar? Sepertinya Hana sendirian. Dan ternyata, ia meleset. Ia melihat pria yang ada di postingan Instagram Hana, yaitu Jo. Dean tiba tiba merasa ia hanya lelaki biasa setelah melihatnya langsung.

Dengan kaus putih dan jaket denim sebagai outer, jeans denim dan sneakers. Walaupun sederhana, tetap saja terasa berbeda karena Jo yang memakainya. Dean menelan salivanya dengam susah payah, karena baru menyadari satu hal. Bahwa pria yang ia benci itu ternyata CEO perusahaan impiannya. Muncul sebuah pertanyaan di benaknya. Siapakah Hana yang sebenarnya?

"Sudah selesai? Oh, maaf. Aku tunggu di mobil. " Jo melenggang pergi, manik mata Dean bergerak mengikuti gerakan Jo.
Setelah Jo sempurna pergi, Dean menarik Hana duduk.

"Hei! Dia. . Dia. . "

"Apaan sih, nggak jelas. Kalau ingin mengatakan sesuatu, cepatlah. Atau aku akan dapat hukuman, " ketus Hana. 

"Dia Joaquin R. Miller!" teriak Dean cukup keras, Hana melotot karena itu menarik perhatian pengunjung kafe yang lain.

"Terus? Apa sih yang ingin kau katakan?"

"Dia masuk list under 30 majalah Forbes! Dia itu. . Idolaku. . Tapi, bagaimana bisa. . dia bersamamu?"

"Dia itu tunanganku," jawab Hana polos.

My Most Wanted [Revisi-Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang