Chapter 30 : (Reunion)

84 3 0
                                    

Mulmed :
Harris Geano Miller
(Versi live)
Music on:
Slower than ever
(Jeong Sewoon)
Oh My!
(Seventeen)
Location Unknown
(Honne)
Sleeping Beauty
(Sekai No Owari ft. Epick High)
###########

Hoala oe kambekk gaes!
Up ngaret karena nunggu mood
Maapkanlah saya yang masih labil ini😂
Jangan pindah lapak, oe butuh banget komenan kalian. Karena itu bisa buat oe tambah semangat dan bentuk penghargaan juga buat oe.
So, tanpa basa basi
Happy reading! 😂
#SalamkecupAuthoramatir
😘😘😘😘😘





Hans melajukan mobilnya menuju sebuah kafe di pinggir kota. Setelah sampai, ia langsung masuk ke dalam kafe dan naik ke lantai dua. Lantai dua kafe itu berkonsep outdoor, jadi bisa melihat langit malam dengan leluasa. Orang yang di tunggu Hans akhirnya datang,  Menunjukkan senyum ramahnya.

"Jadi, apa yang ingin kau katakan? "

"Anda menyuruh saya untuk menghubungi anda kalau saya sudah lepas dari Jim bukan? Tuan John. " ujar Hans. John tersenyum, meletakan cangkir tehnya kembali.

"Sekarang saya sudah lepas darinya, lebih cepat dan terlalu sederhana dari yang saya kira. " lanjut Hans.

"Maksudmu? "

"Dia melepasku begitu saja. Dia bilang agar jangan mengganggu, sekecil apapun peranku. Firasatku buruk tentang hal itu. Karena bagaimanapun, dari awal aku sudah terlibat. " jelas Hans.

"Aku mengerti. Kita akan mencari solusinya. Untuk itu, sekarang ikut denganku. Mobilmu akan diurus. " ujar John. Hans tak peduli John akan membawanya kemana. Yang terpenting adalah mendapat solusi yang tepat.

Hans mematung. Ia bingung harus bagaimana. Senang? Sedih? Atau apa?
John mengajak Hans datang ke mansion keluarga Miller. Tekadnya sudah bulat, pergi berarti ia menyia nyiakan satu satunya kesempatan. John menuntun Hans menuju ruang makan, karena sudah waktunya makan malam.

Semua yang ada di ruang makan menoleh, membuat Hans gugup tanpa sebab. Jo memberikan kesan pertama yang ramah. Karena bagaimanapun, seperti yang ayahnya bilang, Hans bukanlah tokoh antagonisnya. Sama seperti Hana, dia juga korban.

"Mulai hari ini, dia akan tinggal di sini. Perkenalkan, Hans Zeolan Mellory. "

Hans terkejut bukan main. Begitupun Hana. Jadi. . Dia itu. .  Tanpa sadar air mata terbit dari mata Hana. Ia refleks bangkit, berjalan seolah akan melewati Hans. Siapa sangka, Hana memeluk Hans erat sekali. Seperti ini adalah terakhir kali ia memeluknya. Memeluk kakak yang selalu ia rindukan. Hana menangis sejadi jadinya, membuat atmosfer ruang makan menjadi melankolis. Hans canggung. Dengan tangan gemetar, ia mengusap rambut Hana dengan lembut. Membuat tangisan Hana bertambah keras.

Hana mengantar Hans hingga ke depan kamar yang akan Hans tempati. Hana masuk duluan, kemudian Hans. Kamar bernuansa monokrom dengan kesan modern yang cukup kental, cocok sekali dengan Hans yang memang bisa di bilang 'maniak' warna hitam. Kalau bahasa alaynya, 'black 'till i die. ' 😂
Hana berbalik dengan kepala menunduk.

"Boleh aku memeluk kakak lagi?"

Hans tersenyum tipis, "Kamu kira aku ini siapa. Tentu saja. . Boleh, kapanpun kamu mau. " Hans menunjukkan senyum terbaiknya. Kepribadiannya yang terkesan introvert dan pendiam terbentuk karena lingkungan yang salah. Salah di sini dalam artian, 'keadaan'. Ia di didik Jim dengan keras, tidak pernah keluar rumah kecuali ada kepentingan, dan tak memiliki teman.

My Most Wanted [Revisi-Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang