4. Jagoan

7.7K 360 2
                                    

Karin datang pagi lagi di hari ke duanya ia masuk sekolah, ini karena ayahnya yang berangkat pagi ke kantor jadi mau tak mau Karin harus ikut ayahnya.

Kali ini Karin tidak melihat Sean di kelasnya tapi yang ia lihat ternyata tas Andre sudah ada di bangkunya yang berarti Andre juga sudah ada di sekolah pagi ini.

"Aneh, orangnya mana?" gumam Karin.

"Di belakang kamu." suara bisikan itu tepat di telinga Karin.

Karin langsung membalikan badannya dan mendapati Andre yang tengah meminum esnya di pagi hari.

"Andre, ngagetin tau ga?" kata Karin.

"Ya sorry abis tadi aku denger kamu nyari aku sih." jawab Andre dengan kalem.

"Lah emang kedengaran?" tanya Karin.

"Kuping aku itu kayak kelelawar jadi bisa dengar semuanya." ucap Andre membanggakan diri.

"Dih," gumam Karin merasa jijik.

"Jadi tuan putri yang satu ini, udah sarapan belum?" tanya Andre.

Karin hanya menjawab dengan gelengan kepala, seketika Andre merasa keimutan Karin bertambah.

"Yaudah, kita ke mba Dewi aja kuy." ujar Andre dan menarik tangan Karin begitu saja.

Karin yang tadi belum sempat sarapan di rumah akhirnya merelakan tangannya di tarik menuju warung mba Dewi, Karin juga pikir ia ga akan ketemu sama geng Aslan di pagi hari.

Di koridor menuju warung mba Dewi sikap Karin tidak banyak bicara karena ia tau jika ia memberi sedikit saja celah untuk Andre maka Andre akan terus menggodanya.

Seketika sampai di meja warung mba Dewi, Karin langsung duduk dan menjaga jarak dengan Andre.

"Mba nasi uduk dua." teriakan Andre terdengar langsung oleh mba Dewi.

Karin tidak suka cara Andre yang memasan dengan cara berteriak seperti tadi walau jarak mejanya memang tidak jauh tapi bagi Karin itu sangat tidak sopan.

"Ndre, jangan teriak teriak. Ga sopan."  kata Karin menatap Andre.

"Ga usah natap aku, nanti kamu suka lagi." ucap Andre memperalihkan pembicaraan.

"Apaan sih Ndre." kata Karin, ia membuang muka dari Andre.

"Ga usah cemberut, aku ga mau awali pagiku dengan pahit kalau kamu senyumkan aku bisa awali pagi aku dengan manis." ujar Andre, jari Andre menoel dagu Karin.

"Ih apaan sih Ndre, tolong jangan pegang pegang." ucap Karin marah.

"Marah? Jangan marah elah nanti kamu jadi jelek." kata Andre.

"Udah jelek dari lahir." jawab Karin yang masih membuang muka.

"Kamu jelek aja aku suka apa lagi kamu cantik? Mungkin aku ga kuat hidup." ujar Andre pada Karin.

"Kok ga kuat hidup?" tanya Karin.

"Yaiyalah, soalnya aku ga bakal mungkin kuat liat kamu cantik." jawab Andre sambil tersenyum.

"Yaudah aku cantik aja biar kamu cepet mati, hehehe." tiba tiba Karin mengucapkan itu tanpa beban.

Respone Andre hanya mendengus kesal dengan ucapan Karin.

Tiba tiba tanpa di sadari geng Aslan ternyata sudah datang dan melewati tempat yang di duduki oleh Karin dan Andre, geng Aslan yang melewati merekapun akhirnya mendengar gombalan dari Andre.

"Dengar ga tuh Ki? Aku ga akan kuat kalau liat kamu cantik." teriak salah satu anggota geng Aslan yang bernama Aldin.

"Tuh ceweknya aja nyuruh cepet mati." jawab Kiki salah satu anggota geng Aslan juga.

SeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang