Karin keluar dari kelas langsung saja di sambut oleh keberadaan Sean, Sean tersenyum malu sambil menggaruk kepala belakangnya melihat Karin yang menatap dirinya.
"Kamu nunggu aku?" sapa Karin.
"Aku nunggu Andre dunia kiamat," jawab Sean sambil melirik Andre yang masih berada di samping Karin.
"Dih najis," umpat Andre lalu berjalan pergi.
Karin tertawa kecil melihat respon wajah Andre tadi.
"Pulang bareng?" ucap Sean dengan senyuman di bibirnya.
"Kamu ngajak aku?" tanya Karin dengan polosnya.
"Ngajak tembok," Sean menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal.
"Iya iya," ucap Karin lalu berjalan pelan di ikuti Sean.
"Tadi Aslan ke kelas kamu?" tanya Sean tiba tiba.
"Iya," jawab Karin acuh.
"Ngapain?" langkah Sean terhenti.
"Ga ngerti, dia di usir guru lagian Ian." Karin berjalan mendahului Sean tanpa memperdulikan langkah Sean yang terhenti.
Sean memanyunkan bibirnya melihat Karin yang sedikit cuek terhadap dirinya. Sean tetap mencoba sabar dan akan meluluhkan hati Karin dengan cara yang pelan pelan. Sean tak peduli berapa banyak waktu yang harus ia habiskan untuk bersama Karin tapi yang Sean tau pasti, ia tak akan menyesal jika itu bersama Karin.
"Tungguin," teriak Sean yang melihat Karin sudah berjalan jauh di depannya.
"Kamu melamun segala," kata Karin.
"Aku cuman mikir," ucap Sean.
"Oh," tatapan mata Karin benar benar tak memandang kehadiran Sean di sampingnya sedari tadi mereka berjalan.
"Kamu mau mampir makan dulu ga Rin sebelum pulang? Baru sembuh enaknya makan di luar yang kotoran dikit." ajak Sean.
"Boleh, bosen juga sih makan siang di rumah hari ini. Hawanya juga lagi mendukung banget buat makan mie ayam." ucap Karin santai.
"Boleh tuh mie ayam, yaudah makan mie ayam yang deket sekolah aja." Sean menarik tangan Karin agar mengikuti dirinya.
***
"Weh gela, cewek lo Ian?" sapa salah satu siswa SMA luar yang tak di kenal Karin.
Sean dan Karin sekarang berada di meja pojok belakang dekat kumpulan anak anak SMA luar yang ternyata tidak Karin duga, mereka juga teman lama Sean.
"Apaan sih lo Yog," jawab Sean sambil tertawa kecil.
Siswa yang menyapa Sean tadi di ketahui bernama Yoga, ia bersama 4 teman lainnya juga sedang memesan mie ayam di situ.
"Mereka temen kamu Ian?" bisik Karin merasa terganggu.
"Iya, santai aja. Mereka komplotan Satria dulu. Kenalan Aslan juga." jawab Sean.
Karin hanya menganggukkan kepala menunggu mie datang, ia ingin rasanya segera pulang. Karin sendiri menyesal memilih makan mie ayam dekat sekolahnya yang cukup rame.
"Ati ati, Aslan garang kalau nikung." teriak salah satu teman Yoga.
Yoga langsung menampol kepala temannya itu, Yoga sendiri sedikit tau tentang masalah Sean dan Aslan dulu oleh karena itu ia sedikit agresif ketika temannya mengingatkan Sean akan masa lalunya yang sedikit sensitif.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sean
Teen FictionPada awalnya semua orang akan suka dengan pilihannya, tapi ga semua orang bakal setia sama pilihannya. Tertanda, Sean. *** Karin anak baru dari Bandung harus merasakan berurusan dengan geng paling nakal di sekolahnya. Mereka semua biasa disebut Geng...