46. Terimakasih (END)

6.5K 124 7
                                    

"Enak bet emang weekend nyebul bareng," ucap Bagas sambil meniup keluar asap rokok di mulutnya.

"Elo nyetor dikit tapi ngambil banyak anjing," sahut Jeffry lalu di jawab dengan tawa Bagas yang pecah.

Di tengah canda mereka, tiba Sean, Aslan juga Andre dengan muka yang tertekuk.

"Loh mas Aslan kabur dari rumah sakit?" ucap Bagas terkejut.

"Ga penting Gas," jawab Aslan acuh.

"Lo semua mending bubar dulu hari ini, gue takut markas di serang." kata Andre sambil melirik satu persatu teman temannya yang berada di markas.

"Emang mau di serang sapa?" sahut Jeffry sambil terkekeh.

"Anak Bimasakti," ucap Sean tegas.

Sontak seluruh teman temannya yang ada di markas terkejut.

"Jadi masalah kita kita belum beres?" sahut salah satu orang di belakang.

"Gue ga bisa jelasin ke kalian tapi Angel yang jebak gue buat bikin SMA Bimasakti perang sama kita." Sean menundukkan kepalanya dengan rasa bersalahnya.

"Gue ga ngerti maksud lo Ian." Jeffry berdiri dan menatap Sean tak percaya.

"Sebenarnya lo itu lawan kita atau teman kita?" Bagas membuang putung rokok dari mulutnya dan menatap tajam Sean.

"Gue..."

Belum sempat Sean menyelesaikan ucapannya dengan cepat Jeffry langsung memukul wajah Sean hingga Sean tersungkur ke tanah.

"Jeff, jaga emosi lo anjing!" bentak Aslan.

"Kok lo jadi nyalahin Jeffry? Lo udah kemakan sama bualan Sean sekarang? Hah?" Bagas dengan emosi mendorong dada Aslan dengan tatapan marahnya.

"Lo apaan sih Gas, ga jelas banget. Lo semua salah paham di sini sial." potong Andre.

"Lo ga usah ikut campur anjing, dari awal lo masuk sekolah. Lo itu biang dari segala masalahnya!" ucap Jeffry penuh penekanan pada Andre.

"Maksud lo apa?" Andre dengan emosi langsung menarik kerah baju Jeffry dan menatapnya.

Jeffry yang tak terima kerah bajunya di tarik oleh Andre langsung menendang perut Andre dengan kaki kanannya hingga Andre tersungkur jatuh ke tanah.

"Bangsat," umpat Andre.

Andre berdiri dan langsung membalas Jeffry dengan menghajar wajahnya berkali kali hingga Jeffry terjatuh.

"Wah parah lo si Lan, maksud lo apa?" ucap Reno teman tongkrongan di markas itu.

"Anjing lo semua, bisa stop ga!" teriak Aslan sangat keras hingga membuat seluruh pandangan temannya langsung menatap dirinya.

"Ini salah gue, salah gue yang ninggalin Angel dulu tanpa pamit." Aslan menunduk lelah.

"Maksud lo?" ucap Bagas.

"Angel balik ke sini buat balas dendam sama gue." ucap Aslan dengan lemas.

"Kok bisa?" Jeffry menatap Aslan tak percaya.

"Gue ga paham tapi yang pasti Angel itu sodara jauh Leon bahkan Andre aja ga tau kalau Leon sodaranya." jelas Aslan dengan kesal.

"Terus maksud lo kita semua harus gimana?" teriak Jeffry kesal karena sudah terluka dengan Andre.

"Gue mau kalian semua pulang, biar gue, Andre sama Sean aja yang cukup lawan mereka semua." ujar Aslan dingin.

"Lo gila?" Bagas tertawa mendengar ucapan Aslan.

SeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang