"Kamu mau pesan apa?" tanya Aslan sambil melihat menu.
"Aku samain aja deh." jawab Karin.
"Aku mau buff burger, minumnya vanila coffe. Yakin mau sama?" ucap Aslan.
"Yaudah aku minumnya ganti milk shake coklat aja." ujar Karin.
"Jadi buff burger dua, vanila coffe satu sama milk shake coklat satu. Udah itu aja?" ujar writters menulis pesanan.
Di jawab anggukan oleh Aslan.
Sebelumnya tadi Karin dan Aslan sudah pergi berjalan ke Gramedia dan karena kaki mereka yang capek akhirnya mereka berhenti sejenak di sebuah cafe.
"Rin, kamu udah bilang ke orang tua kamu kan hari ini?" tanya Aslan.
"Udah kok tenang aja, katanya asal jangan pulang malam aja." kata Karin.
"Yah padahal abis ini aku mau ajak kamu nonton dulu tadinya," ucap Aslan sambil tertawa kecil.
"Ambil jam yang deket aja tayangnya biar selesai abis magrib ini udah mau jam 4 lebih soalnya." kata Karin.
"Jadi gapapa nih?" tanya Aslan.
"Iya gapapa kok." jawab Karin tersenyum.
"Yess," gumam Aslan kegembiraan.
"Soal Sean kayaknya buku yang tadi mending kamu aja yang kasih ya soalnya aku takut nanti Sean kek gimana gitu kesannya ke aku." jelas Karin pada Aslan.
Karin melihat judul bukunya saja sudah merasa tak yakin akan memberikan buku itu apa lagi buku itu tentang cara menaklukan hati perempuan.
"Oh iya udah, sebenernya tadinya juga aku emang mau beliin itu kok buat Sean." ujar Aslan.
"Emang buat apa?" tanya Karin heran.
"Buat ngejeklah, dari dulu dia kalau mau deketin cewek nih ya pasti suruh aku itu turun tangan." jawab Aslan sambil tertawa kecil.
"Beneran?" Karinpun jadi ikut tertawa karena tak menyangka cowok seganteng Sean tak bisa mendekati perempuan.
"Dan parahnya cewek yang Sean suka malah suka sama aku," kata Aslan tertawa kecil.
"Terus respone Sean gimana?" tanya Karin penasaran.
"Ya karena aku dari awal tujuannya buat deketin dia sama Sean jadi ya aku tolak cewek yang suka sama aku itu terus biarin Sean berjuang." jelas Aslan pada Karin.
Tak lama kemudian pesanan mereka datang.
"Oh iya Rin, tipe cowok kamu itu kek gimana sih?" ucap Aslan sambil memakan burgernya.
"Aku sih ga niku niku, aku cuman mau dia pengertian dan penurut juga ga nakal kayak kamu." kata Karin lalu tertawa kecil.
"Andre masuk tipe kamu ga?" ejek Aslan.
"Kalau iya gimana?" goda Karin.
"Yah, kasian deh Sean." jawab Aslan.
"Emang Sean kenapa?" tanya Karin.
"Dia bakal nemenin aku nangis gara gara tau kamu suka sama Andre." ujar Aslan sambil meminum coffenya.
"Ini kode atau apa?" tanya Karin lalu tertawa kecil.
"Mungkin bisa jadi sebuah kode," ucap Aslan.
"Kalau gitu aku yang kasian sama kamu." ujar Karin menghabiskan burgernya.
"Kenapa?" tanya Aslan.
"Soalnya aku udah punya pacar." jawab Karin polos.
"Hah? Yang bener?" tanya Aslan kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sean
Roman pour AdolescentsPada awalnya semua orang akan suka dengan pilihannya, tapi ga semua orang bakal setia sama pilihannya. Tertanda, Sean. *** Karin anak baru dari Bandung harus merasakan berurusan dengan geng paling nakal di sekolahnya. Mereka semua biasa disebut Geng...