6. The forbidden love

1.3K 225 16
                                    


The forbidden love

"aku membayar pelayanku setiap bulannya seharga 10 juta won untuk satu pelayan tapi taka da satupun yang berani memasakkan ramen untukku karena ibuku melarangnya. Jadi apa salahnya aku membayarmu karena berani melayaniku dengan menyajikan ramen favorite-ku?" timpal Kai. Suzy diam, ia menatap Kai dengan wajah sulit diartikan.

"tuan" panggil Suzy.

"ahjumma. Aku melakukan ini bukan ingin merendahkanmu. Selain aku ingin membayar budiku, aku ingin memberikan panci ini ke panti asuhan dan sekolah-sekolah miskin lainnya" ujar Kai. Suzy menatap Kai menuntut kejujuran dari bola mata hitam pekat milik pria itu.

"aku baru tahu bahwa sekolah-sekolah miskin memerlukan panci" ujar Suzy. Kai terdiam, ia tak mengira Suzy cukup pintar untuk berpikir secara logika.

"tentu saja. Mungkin untuk dibagikan gratis pada para murid yang keluarganya miskin?" sela Kai. Suzy diam, Kai tersenyum manis pada Suzy.

"jadi apa kau sudah mengizinkanku meneruskan niat baikku atau tetap melarangku berbuat baik?" tanya Kai masih dengan senyuman diwajah tampannya. Suzy menatap Kai, Kai tersipu oleh tatapan itu. Tatapan yang menuntut kejujuran itu berhasil membuat degup jantung Kai berdetak tak normal. Suzy mengerjap dan mundur.

"baiklah. Tapi aku pasti akan membalas kebaikanmu juga." Ujar Suzy kemudian menerima kartu kredit Kai dan menggeseknya di mesin kasir.

"totalnya 9.800.000 won, mohon tanda tangan disini" ujar Suzy menyerahkan kertas billnya. Kai menandatangani kertas itu dan kembali menatap Suzy. Suzy mencatat transsaksi dengan konsentrasi.

"ahjumma! sekarang sudah selesai bekerja. Bukankah kau harusnya meminta suamimu menjemputmu?" tanya Kai menatap Suzy. ia sedang memancing wanita itu.

"suamiku sedang ke paris. Ia ada urusan selama seminggu. Jadi aku akan pulang sendiri" ucap Suzy, kemudian ia merapikan barang-barangnya.

"kalian pulanglah. Terima kasih untuk kerja keeras kalian" ucap Suzy tersenyum pada dua staff itu.

"terima kasih eonnie" ucap mereka kemudian pergi.

"sepertinya kau tak punya teman makan malam. Bagaimana jika ahjumma membuatkanku ramen lagi? Aku akan sangat berterima kasih untuk itu" ucap Kai tersenyum menggoda Suzy. Suzy mengerjap kemudian menatap Kai ragu.

"kenapa?Kau takut aku berbuat macam-macam karena suamimu pergi? Tenang saja. Ahjumma sepertimu benar-benar bukan tipeku. Asal kau tahu saja!" ucap Kai sembari menatap Suzy dari uJung kepala hingga uJung kaki. Suzy mnatap Kai dengan sudut matanya dan wajah cemberut kemudian melangkah pergi.

"silahkan" ujar Kai membuka kan pintu mobil untuk Suzy. Suzy masuk ke dalam mobil Kai dan mengikuti pria itu. Suzy bahkan tak tahu siapa nama pria ini, tapi satu yang pasti meski ia tampak mesum. Sepertinya ucapannya bisa di pegang, dan ia baik hati. Menurut Suzy.

0_0

Suzy memasukkan nomor di papan passcode nya dan membuka pintu apartment-nya. Kai masuk dan membuka sepatunya. Ia langsung mengambil tempat di sofa depan televise. Suzy menggeleng melihat ulah pria itu.

"ahjumma. Ku lihat, kau sangat pintar mengurus rumah. Jika satu saja pelayanku yang punya kebiasaan sepertimu. Rumahku pasti sudah sangat bersih" ujar Kai sembari memainkan miniature yang terpajang di depan tv. Suzy memutar bola matanya membiarkan pria itu berbuat sesukanya. Ia hanya ingin membalas budi kemudian menyuruh pria itu pergi.

ScatteredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang