8. When that line really cross too far

1.2K 233 30
                                    

When that line really cross too far

Kai mengambil troli dan mendorongnya, Suzy hendak meraihnya tapi Kai bersikeras ingin mendorong troli itu. Kai mengikuti langkah Suzy yang sedang memilih bahan-bahan makanan yang akan ia masak.

"apa kau punya sekitar 100.000 won dalam kantongmu?" tanya Suzy ragu. Kai menatap Suzy terengah.

"wae?" sahut Kai.

"ah. Beberapa hari lagi suamiku pulang. Aku ingin memasakkan perut babi untuknya, tapi dompetku hilang. Semua atm ku ada disana dan aku tak ingat dimana aku meletakkan buku rekeningku, jadi itu sedikit . . ."

"pilihlah. Aku akan meminjamkan uang sebanyak yang kau butuhkan" ujar Kai. Suzy mengangguk setuju dan tersenyum pada Kai.

"aku hampir lupa bahwa kau punya suami" batin Kai. Mata elangnya focus menatap Suzy yang kini beralih memilih sayuran didepan matanya. Kai tersenyum kecil menatap wajah chubby itu.

"ngomong-ngomong.. aku belum tahu namamu" ujar Kai. Suzy berhenti dari aktivitasnya dan menatap Kai. Ia agak canggung tapi kemudian mengangguk pelan.

"Bae Suzy" ucap Suzy kemudian kembali menatap Kai.

"nama yang indah" puji Kai tanpa ia sadari. Suzy tertegun, ia menatap Kai dengan manik indahnya dan tersenyum kecil.

"aku anggap itu pujian" ujar Suzy kemudian kembali memilih sayur mayur dan buah untuk ia bawa pulang.

"tadi ku lihat kau sedang sedih, apa yang terjadi?" tanya Kai menatap Suzy. Suzy menggeleng pelan, tapi tanpa ia sadari air mata mulai menumpuk di pelupuk matanya. Kai melepaskan trolinya dan menarik lengan Suzy hingga Suzy menatapnya.

Setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya. Kai menatap Suzy intens, jari jarinya bergerak menghapus air mata di pipi Suzy. Suzy enggan menatap Kai, entah kenapa kesedihan itu kembali meski Kai hanya menanyakan hal kecil tentang dirinya.

"aku merindukannya." Ucap Suzy seadanya.

"hanya karna itu? Kau menangis?" tanya Kai menatap Suzy serius.

"dia belum memberiku kabar sejak terakhir kali ia bilang bahwa ia tiba di paris" ucap Suzy.

"jadi itu yang membuatmu menangis?" tanya Kai. Suzy menatap Kai tak berkedip, ia diam dan meneguk salivanya. Suzy segera menghapus air mata di pipinya dan memasukkan beberapa sayuran.

"aku sudah selesai" ucap Suzy. Kai terpaku ditempatnya berdiri sementara Suzy pergi mendorong trolinya. Kai melihat tangan yang tadi ia gunakan untuk menghapus air mata Suzy. matanya naik perlahan menatap ke sekitarnya kemudian menarik napas dalam dan menghembuskannya pelan.

Kai melangkah menuju kasir dan mendekati Suzy, Taehyung memberi salam pada Suzy selayaknya seorang kasir. Kemudian ia melakukan scan untuk semua barang Suzy, kemudian ia menatap Kai ragu.

"semuanya 120.950 won" ucap Taehyung.

"ku rasa aku harus mengurangkan beberapa barang" ujar Suzy tapi Kai menahan tangan Suzy dan menggeleng pelan.

"tidak perlu. Aku tak masalah" ujar Kai, Kai menyerahkan beberapa lembar won. Taehyung memencet-mencet kasir tapi ia benar-benar tak mengerti cara membuka laci kasirnya. Kai yang menyadari kode Taehyung lantas berucap singkat.

"ambil saja kembaliannya" ujar Kai kemudian mendorong troli menuju mobilnya. Suzy mengikuti dibelakangnya. Taehyung memencet-mencet tombol kasir tapi tak juga berfungsi.

ScatteredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang