14. Another love has begin

1.2K 223 44
                                    

Saya mengucapkan terima kasih untuk komentar kalian.

Karna itu untuk menghargainya, spesial hari ini. saya post 2 chapter. 

Thanks alll for the comment and voting ^^


Happy reading~


Another love has begin

Suzy keluar dari ruang istirahat, ia menghampiri temannya yang baru hendak mendorong troli. Suzy langsung menggeser temannya untuk mengambil alih pekerjaan itu.

"kemana aku harus pergi?" tanya Suzy pada temannya.

"kau sudah sembuh? Apa kau yakin?" tanya pelayan tadi.

"aku baik-baik saja jiyoung-ah. Aku sudah menyulitkanmu manajer-nim, ini baru hari ke-10 aku bekerja. Aku tidak ingin aku menyusahkanmu dan membuatmu di omeli atasanmu" ucap Suzy.

"tapi apa kau benar-benar tidak ingin ke dokter? Bukankah kau bilang nyeri itu hampir datang setiap hari?" tanya jiyoung menatap Suzy. Suzy menggeleng pelan.

"ketika aku genap 1 bulan bekerja, mungkin aku akan ke dokter" ujar Suzy.

"jika kau ingin, aku bisa meminjamkan uang untukmu" ucap jiyoung. Suzy menggeleng pelan.

"aku sudah numpang dirumahmu, aku tidak ingin mempersulit keadaanmu. Aku sangat bersyukur karna kau menerimaku dan memohon pada atasanmu untuk menerima wanita berumur ini. Aku bisa mengurus kesehatanku sendiri kang jiyoung" ungkap Suzy kemudian tersenyum dan melangkah pergi sembari mendorong troli.

Suzy memutuskan meninggalkan apartment-nya dan tinggal di apartment temannya. Ia tidak ingin siapapun menghampirinya, termasuk Kai dan Sehun. Ia lebih memilih melarikan diri dari kedua pria itu dan tinggal bersama jiyoung, sahabatnya sejak di Senior high school.

Kai meneguk wine-nya setelah mendapatkan tanda tangan kontrak dari mr.fred. client-nya yang berasal dari paris itu. Kai tersenyum dan berjabat tangan pada pria itu.

"aku harap kerja sama kita akan berjalan lancar" ucap pria western itu. Kai tersenyum.

"apa kau masih meragukanku?" tanya Kai sakartis dengan nada bercanda.

"tentu saja tidak. Tapi kau tahu kan? Terkadang ada x factor yang kapan saja bisa mencegah usaha kita" ujar pria itu. Kai tersenyum dan menggeleng cepat.

"tidak ada hal yang terjadi tanpa sebab. Termasuk x factor itu, aku tidak percaya ada hal seperti itu" ujar Kai ringkas dengan senyum kecilnya.

"hati-hati dengan ucapanmu. X factor yang ku sebut bisa berupa takdir. Ia benar-benar tidak terduga Kai-ssie." Ucap pria itu setengah bercanda. Kai tersenyum kecil dan mengangguk pelan.

"ku harap kau berhasil dengan kisah cintamu. Ku harap akan ada x factor didalamnya" ujar pria itu lagi. Kai hanya tersenyum tanpa berusaha mengiyakan atau menolak ucapan pria itu.

"aku akan mengantarmu kedepan" ujar Kai.

"tidak perlu. Putriku sudah menungguku, aku harus melakukan dating bersamanya hari ini. Ia sangat ingin melihat korea" ujar pria itu. Kai mengangguk paham, membiarkan pria itu pergi meninggalkannya.

Seperti yang pria western itu katakana, ia memang melangkah dengan langkah cepat. Lebih terlihat terburu-buru, senyum kecil mengembang diwajah Kai.

"ku rasa x factor mu adalah putrimu mr.fred" ujar Kai singkat. Ia kembali duduk dan merapikan tasnya tapi pemandangan didepan matanya berhasil menghapus semua senyum diwajahnya.

ScatteredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang