5. When that line start to cross

1.3K 225 16
                                    

When that line start to cross

"Suzy-ya. aku pergi dulu ya" ujar Sehun menghampiri Suzy yang tengah di dapur membuatkan dua gelas es jeruk.

"kau tak ingin minum dulu? Aku membuatkannya untukmu dan CEO" ujar Suzy menatap Sehun canggung. Sehun tersenyum dan menggeleng pelan.

"melihat wajahmu saja sudah membuatku merasa cukup Suzy-ya. aku pergi dulu" pamit Sehun kemudian mengecup kening Suzy lembut. Suzy tersenyum menatap Sehun dan melambai.

"jangan lupa untuk menghubungiku ketika kau tiba" ucap Suzy. Sehun mengangguk pasti dan melambai pada Suzy.

Ketika dimobil Soojung menyetir menuju airport. Ia melirik Sehun sesekali.

"kenapa? apa kau takut istrimu berpikiran macam-macam tentang kita?" tanya Soojung menatap Sehun sesekali. Sehun membuang tatapannya keluar jendela.

"Sehun-ah" panggil Soojung, sebelah tangannya menyentuh tangan Sehun yang menganggur. Sehun terkejut dan langsung menarik tangannya dari Soojung.

"apa yang kau lakukan?" tanya Sehun menatap Soojung.

"apa saat ini kau sedang mengujiku?" tanya Soojung dingin.

"ku rasa harus ada batas diantara kita. Kau seorang wanita lajang yang cantik. Aku adalah pria yang beristri, tidakkah kau pikir dirimu terlalu tinggi untuk menyukai pria sepertiku?" tanya Sehun menatap Soojung tak percaya. Soojung tersenyum hambar.

"mau bagaimana lagi? Aku menyukaimu, entah kau beristri atau duda. Suka tetaplah suka. Tak ada seorangpun yang bisa menghentikan rasa cinta yang tumbuh di hati seseorang. Sama seperti kau yang mencintai wanita prostitusi itu tanpa alasan" ungkap Soojung. Sehun menatap Soojung marah.

"bisakah kau tutup mulutmu? aku tidak suka kau membicarakan Suzy seperti itu!" ketus Sehun tegas. Soojung tersenyum mendengar penuturan Sehun barusan.

"benarkah? Jika kau begitu mencintainya. Mengapa kau bersedia ke paris denganku? kecuali kau juga tertarik padaku" ujar Soojung dengan senyum percaya dirinya. Sehun menghela napas panjang.

"Jung Soojung-ssie, " tegur Sehun menahan nada suaranya, ia berkata penuh penekanan kali ini.

"a..ah aku lupa. Kau melakukannya karena kau begitu ingin melindunginya dari hinaan masyarakat. apa cintamu untuknya tak terlalu dalam?" tanya Soojung memotong ucapan Sehun. Sehun menggeram, ia menatap Soojung marah.

"apa menurutmu wanita murahan sepertinya layak mendapatkan cinta yang begitu tulus darimu?" tambah Soojung lagi.

"Jung Soojung-ssie, aku tak ingin memperburuk keadaan jadi bisakah kau tutup mulutmu? aku sudah mengikuti semua maumu jadi diamlah. Kesabaranku ada batasnya!" ucap Sehun penuh penekanan. Kali ini Soojung menyadari perubahan nada dan warna wajah Sehun. Ia memillih diam untuk menetralisir keadaan sebelum pria ini benar-benar menggila didepan matanya.

0_0

Suzy tiba di kantornya, ia langsung menuju kursinya sampai tiba-tiba Minho datang dan meletakkan satu troli poster didekatnya. Suzy menatap Minho penuh tanya.

"manajer, ada apa dengan poster ini?" tanya Suzy menatap Minho ragu. Minho mengambil selembar dan meletakkannya diatas meja Suzy dengan hentakkan keras. Suzy terperanjat karna terkejut, semua mata menatap kearah meja Suzy.

"manajer. Apa . . "

"kau harus memasarkan produk ini dalam satu hari! Kau tahu? Penjualanmu adalah yang paling buruk diantara marketing yang lainnya. Tim kita terus mengalami penyusutan karenamu dan bulan ini tidak ada bonus sama sekali! jadi pergilah ke JJ department store dan sebarlah brosur dan jual secara lepas produk ini! Jangan kembali sebelum semua barang habis terjual. Kau paham?" ucap Minho. Suzy ternganga tak percaya. Ia melihat brosur diatas troli itu dan menelan salivanya.

ScatteredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang