Saya membaca komentar kalian dengan sangatt antusias
Karna itu saya memutuskan untuk meluncurkan satu chapter lagi untuk menghargai
semua komentar dan voting yang telah kalian berikan ^^
Ghamshamnida. . ..
Happy readings!!!
All of my beautiful moment
"lalu kau ingin membalas kebaikanku?" tanya Kai tanpa menatap Suzy melainkan focus pada perban yang ia pasang ke jari Suzy.
"nae." Jawab Suzy singkat.
"menikahlah denganku" ucap Kai, perlahan ia mengangkat wajah menatap Suzy. Suzy terkejut mendengar penuturan Kai barusan.
"kau tak akan melakukannya meski aku memohon bukan?" ujar Kai.
Suzy tampak terdiam, ia hanya bisa menatap Kai merasa bersalah.
"Suzy-ssie, bukankah aku sudah mengatakannya sejak awal?" tanya Kai, kini ia sudah selesai dengan perban yang melingkar sempurna di jari Suzy. Suzy menatap kedua mata Kai menunggu apa yang akan Kai ucapkan selanjutnya.
"sekali kau memegang tanganku, tidak ada jalan untuk mundur" ucap Kai, kini pria itu menatap Suzy dengan berani. Suzy tergelak, ia melupakan bagian itu.
"Kai-ssie" tegur Suzy pelan.
"aku tahu, tapi jika kau hanya akan diam seperti ini. Kau mungkin akan menjadi orang baik, tapi kau juga akan menjadi orang bodoh! apa kau ingin melihat penyihir itu terus menghinamu? Apa kau bisa membiarkan mantan suami yang memukulmu demi membela wanita itu begitu saja? Kau bilang dia melupakanmu? Apa dia amnesia atau pura-pura melupakanmu? Apa kau sungguh tidak penasaran dengan semua fakta itu?" tanya Kai menatap Suzy. Suzy tak ingin menatap mata Kai.
Kai memegang kedua lengan bagian atas Suzy dan membuat Suzy menatapnya. Suzy mau tak mau menatap Kai dengan perasaan ragu, ia tak tahu apakah bentengnya akan kembali terbentuk setelah ini.
"sadarlah Bae Suzy, berapa kalipun kau memaafkan mereka. Jika kau tidak memberikan pukulan yang berarti, mereka tidak akan pernah menyadari kesalahan mereka. Mungkin kau bisa saja menerima itu semua, tapi aku tidak!" tegas Kai menatap mata Suzy berapi-api.
"aku tidak bisa melihat wanita yang sangat ingin ku lindungi di jatuhkan dengan begitu kejamnya oleh orang yang paling ku benci. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu" ungkap Kai, ia menatap Suzy serius. Suzy membalas tatapan Kai, ia tersentuh dengan ucapan pria itu.
"aku akan melindungimu apapun yang terjadi, meskipun itu artinya aku harus memberikan pukulan kencang untuk mereka. Aku pastikan mereka akan menyesal, dengan atau tanpa persetujuanmu" ucap Kai kemudian melepaskan lengan Suzy.
Suzy menghela napas lega, ia menatap Kai dan menahan tangan Kai ketika Kai hendak membiarkannya sendiri di sofa penthouse nya itu. Kai berhenti, ia melirik Suzy yang bangkit berdiri kemudian memeluknya dari belakang.
"Kai! Bukankah kau mencintaiku?" tanya Suzy pelan. Kai diam seribu bahasa, kini Suzy melingkarkan tangannya ke dada Kai dan memejamkan matanya untuk menahan air matanya agar tak menetes. Sementara Kai diam tak menjawab, ia tahu wanita ini hanya berusaha mencegahnya.
"apa kau akan berhenti membalas mereka jika aku tidur denganmu?" tanya Suzy lagi, ia berusaha memberanikan dirinya. Kai tersenyum tak percaya mendengar penuturan Suzy barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scattered
FanfictionWhen a perfect married life of two people who deeply in love was ruined by two different people. When all of their perfect life is scattered and there's no hope to turn back time. How they will survive on those crazy world like that? if there is a...