02

15.3K 1.7K 235
                                    

Hai hai hai..
Selamat weekend..
💋💋💋












🌸🌸🌸

Yoongi memasuki kamarnya, membanting keras pintu kamarnya, melempar asal jaket kulit miliknya sebelum berhenti di depan kaca di sudut kamarnya.

Hatinya berdenyut merasakan amarah yang masih memenuhi benaknya. Nafasnya tak beraturan setelah berlari penuh dari depan rumahnya.

Sejenak gamang, Yoongi berdiri ragu didepan kacanya. Perlahan jari tangannya merambati kancing kemejanya, membukanya satu persatu, dan perlahan menyibaknya hingga menampakkan pemandangan tubuhnya yang telah dia kutuk semenjak dua tahun lalu.

Terpampang jelas disana, warna biru tua lebam yang tak pernah pudar sedikitpun semenjak awal muncul. Sangat kontras dengan warna kulitnya yang pucat.

Yoongi menghela nafas berat, ingatannya masih sangat jelas bagaimana tanda betrayal itu muncul disana. Matanya memejam, saat kembali merasakan rasa sakit yang terselip disana. Dan ingatan tentang malam buruknya itu kembali hadir.


Flashback On

Malam itu Yoongi pulang kerumah tidak terlalu larut, pekerjaannya telah selesai lebih awal. Yoongi berencana segera pulang kerumah untuk menghabiskan makan malam dengan Yoora. Namun niatnya batal saat Yoora meminta ijin untuk menginap di apartemen Heeyoung. Dan akhirnya Yoongi hanya menghabiskan malam sendirian di rumah.

Yoongi baru saja menyelesaikan makan malamnya, saat kembali ke kamar untuk beristirahat. Namun tepat saat tubuhnya baru dibaringkan di ranjang, Yoongi harus menerima siksaan fisiknya dari dalam.

Jantungnya mendadak berdenyut nyeri. Lambang Alpha di lengan kanannya memanas. Perutnya bergejolak mual.

Bukan, Yoongi tidak pernah memiliki riwayat sakit di perutnya. Begitu perih membuat Yoongi melengkung di ranjang, meremat kuat perutnya.

Gejolak menyakitkan itu mendadak berlari di dalam tubuhnya. Menyerang dia titik yang seketika menghancurkan pertahanan Yoongi. Tubuhnya terasa seperti dihantam beban berat dari dalam, di beberapa titik yang bahkan Yoongi tak mampu menyentuhnya untuk meredamnya.

Tepat saat hatinya nyeri dibarengi lambang Alphanya yang menghentak ngilu, Yoongi menyadari satu hal, dia mendapatkan betrayal.

Dan nafas Yoongi terasa terenggut, membuatnya mengejang menghirup udara sebanyak mungkin. Hingga urat dilehernya muncul, mengencang akibat kegilaan Yoongi meraup sumber kehidupannya.

Pening menghantam kepalanya, menyisakan teriakan serak dengan mata merah yang hampir menyembul keluar. Mata Yoong meliar mencari titik apapun yang mampu menjadi fokus kesadarannya dimanapun.

Yoongi butuh acuan untuk tetap sadar. Hingga matanya menangkap fotonya bersama Yoora, adiknya yang dimana Yoongi pernah bersumpah untuk melindunginya. Yoongi menatap wajah Yoora yang tersenyum bahagia disana.

Dan perlahan wajah bahagia Yoora mengalihkan kesakitan dari dalam tubuh Yoongi. Nyeri di hatinya perlahan memudar. Ngilu di lambang Alphanya perlahan mereda. Pening di kepalanya perlahan menghilang. Matanya tak lagi memanas meski masih bertitik fokus pada fotonya bersama Yoora.

Hingga semua benar-benar mereda, Yoongi perlahan berdiri. Nafasnya tersengal hebat, sekuat tenaga menyeret tubuh lemahnya ke depan kaca di ujung kamarnya. Dan dengan tertatih, tangan bergetar Yoongi meraih ujung bajunya, dan perlahan menyibaknya hingga mendapati pemandangan mengerikan.

Tubuh pucatnya masih sama seperti terakhir dia lihat pagi tadi. Namun apa yang tercetak disana tidaklah sama. Lebam biru dengan bentuk lingkaran besar. Ada tiga titik disana, dua di dada atas dan bawah, satu di perut kanan. Nampak jelas seperti habis dipukul. Dan tiga bekas pululan itu di hubungkan dengan guratan seperti bekas cakaran yang memerah seperti darah. Menyebar dan berpusat di ulu hatinya.

The Saga : MATING HEAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang