6-2

9.5K 1.1K 217
                                    

Haihaihai..
Selamat hari Senin, para kesayangan Seokjin..


• • •

"Hyung, sudah cukup minumnya."

Gesture tangan menahan pergerakan Kim Seokjin saat akan meminum alkohol langsung dari botolnya.

"Biarkan saja, Kim. Hanya sebulan sekali aku seperti ini." Seokjin menyela kembali tangan yang menahannya sebelum beranjak meminum kembali alkohol tersebut tanpa halangan.

"Ya, aku tahu. Makanya aku selalu meluangkan waktuku sekali setiap bulan hanya karena janjiku untuk menjagamu!"

Dengusan terdengar jelas, membuat Jin menepis kasar kembali sebelum bergumam lirih, "Biarkan saja kali ini—" Seokjin menjeda, memejamkan mata saat merasakan perasaan menyakitkan itu kembali menyayatnya. "Aku sangat merindukannya, Kim. Aku bahkan bisa mati karena merindunya."

Satu isakan kecil terdengar, sebelum dengan cepat menghapusnya dan meraih kembali botol alkohol untuk dihabiskannya. Dan kali ini tak ada lagi halangan yang menahan pergerakan tangannya.

"Aku tahu, hyung. Tapi kau tak bisa seperti ini, aku sudah berjanji pada Eunhye untuk menjagamu. Kau sudah hampir ditahap penghancuran dirimu sendiri, hyung."

Seokjin berhenti, tepat saat tegukan terakhir alkohol mengalir deras melewati tenggorokannya. Menghadirkan sensasi menyenangkan yang diharapkannya mampu menghilangkan kadar kesadarannya.

Tapi seorang Kim Seokjin itu terlalu tangguh untuk mabuk hanya karena alkohol. Sebanyak apapun dia minum, kesadaran masih akan bertahan meski beberapa level kesadaran manusia normal.

"Hyung, carilah omega lain."

"Apa menurutmu aku bisa? Alpha hanya ditakdirkan untuk satu Omega diatas sumpah kesetiaannya."

"Kau belum melakukan pengklaiman, hyung. Kau hanya baru menemukan Eunhye sebagai mate-mu. Belum ada penandaan apapun."

Seokjin menoleh, menatap pemuda Kim lain dihadapannya. "Masih ada kesempatanmu mencari mate lain untuk kau klaim. Dan kau akan tahu dia mate-mu atau bukan dengan melakukan pengklaiman."

Seokjin mendengus kecil dengan pemikiran pencarian Omega lain. Seokjin mungkin bisa mencari Omega lain untuk di buahi pada buncahan hormonnya. Namun dia masih menimbang satu kenyataan yang menjadi poin penting.

"Menurutmu? Apa aku bisa memberikan hatiku untuk Omega lain."

"Kau akan tahu hal itu juga setelah pengklaimanmu."

"Tapi Eunhye?"

"Eunhye sudah pergi, Hyung. Jauh dari kenyataan kita sekarang. Eunhye mencintaimu, hyung. Sangat. Dan aku lebih mengenal Eunhye dibandingmu, hyung."

Seokjin mendongak, menatap mata hitam kelam pemuda Kim dihadapannya, saat mata itu mengatakan dengan jelas. "Eunhye akan tetap mencintaimu disana meski kau memiliki Omega lain disini."

"Tidak. Tidak akan. Aku tidak perlu mencari Omega lain. Aku hanya perlu menjaga diri dan setia pada mate-ku sampai akhir."

"Jangan bodoh, hyung. Kau tidak akan bisa menahan semua gairah Alpha-mu. Dia akan menghancurkanmu dari dalam jika seumur hidup kau sama sekali tidak melakukan pengklaiman."

Seokjin terdiam, mengutuk dirinya sendiri saat melupakan fakta bahwa Alpha-nya telah begitu matang dan dominan untuk mengklaim Omega.

"Dan jangan mencari Omega yang mempunyai mate. Sama saja kau melakukan betrayal. Dan Eunhye benci dengan seorang betrayal."

Seokjin terkekeh, mendapati pemuda Kim itu menceramahinya. Sangat cerewet, sama seperti saudara perempuannya.

"Kau mirip sekali dengannya jika bawel seperti ini."

"Menurutmu, hyung? Kami terlahir bersamaan, hanya tua Eunhye sebanyak 10 menit. Apa yang bisa membedakan kami selain dia seorang Omega dan aku seorang Alpha?"

Seokjin terkekeh kembali. Bersyukur jika nyatanya Eunhye menitipkannya pada saudara sebelum pergi. Hingga disaat seperti ini pun Eunhye masih menjaganya dengan keberadaan saudara kembarnya itu untuk selalu bersamanya.

"Namjoon-ah, kau benar-benar mirip dengannya."

Namjoon tersenyum, setidaknya tugasnya malam ini akan segera selesai. Mendapati Seokjin yang mulai tenang, tidak meracau dan menangis seperti tadi.

"Boleh aku minta sesuatu padamu?"

"Apa, hyung?"

"Katakan kau mencintaiku."

Ada jeda hening sejenak saat Namjoon mendengar permintaan manusia setengah mabuk didepannya.

"Jika aku mendengarnya darimu tepat saat aku melihatmu seperti ini, aku merasa seperti Eunhye mengatakannya lagi langsung dihadapanku."

Dan mata Namjoon melotot sempurna, tak percaya dengan halusinasi yang baru saja dikatakan Seokjin.

Baiklah, sepertinya Seokjin benar-benar mabuk hingga meracau tidak jelas. Karena sukses membuat wajah Namjoon berubah masam dihadapannya.

"Jangan gila, hyung."

"Cepat katakan. Kumohon..."

Oh, shit. Bahkan dia melakukan aegyo dan menggoyangkan tubuhnya ke kanan kiri. Astaga Eunhye, apa salahmu hingga mendapatkan mate gila seperti ini.

"Tidak, tidak akan pernah, hyung. Jangan berkhayal!"

Dan Seokjin tergelak dalam tawa, saat mendapati wajah panik Namjoon dengan semu merah. Ah, mereka benar-benar mirip. Bahkan saat merona seperti ini.

Namun Seokjin masih sadar, belum sepenuhnya mabuk. Perkataannya tadi hanya untuk menggoda kembaran mate-nya itu karena dia sejenak merindukan respon menggemaskan dari Eunhye yang terlihat jelas mirip dengan milik Namjoon.

Seokjin tersenyum, menjatuhkan wajahnya tertidur menyamping dimeja, memejam penuh khidmat dengan ketenangan yang mampu diciptkannya sendiri. Dan berbisik lirih yang masih mambu didengar Namjoon.

"Namjoon-ah, tapi kau bisa kan mengatakan sesuatu padanya? Sampaikan pada Eunhye bahwa aku masih sangat mencintainya."




- June 25, 2018

Nah, Namjoon kembarannya Eunhye ternyata. Boleh kok bayangin Namjoon versi cewe buat jadi Eunhye 😍😍😍

Note : ada yang berteori tentang kenapa Omega kebanyakan agresif banget pas mating. Contohnya, Heeyoung Seobi Jiwoo. Ada yang tahu kenapa? Karena omega yang heat itu rasanya kaya cewe lagi masa suburnya, pas banget liat bias yang lagi ganteng maksimal. Bisa bayangin gak gimana reaksi tubuhnya? Pengen ngapain gitu sama biasnya? Pengen aniaya atau sleding di ranjang? Ya seperti itulah kira-kira berpengaruh sama nafsunya. *edited

Luvluvluv,
Adoreyna

The Saga : MATING HEAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang