3-4

17.3K 2.1K 235
                                    

Ehhh,,
Maaf, ada bonus satu lagi kelewatan.
Cium dulu sinih
💋💋💋

















Kembali ke pagi Jungkook bersama Seobi.




"Bae, kau kenapa?"

Seobi tergagap dalam lamunannya, tak sadar jika ternyata mobil Jungkook yang ditumpanginya telah sampai di sekolahannya.

"Tidak apa-apa."

Jungkook menatap lamat dalam mata Seobi, menelisik hal yang mengganggu pikiran gadisnya itu. Jungkook tahu betul apa yang mengganggu Seobi, tentang perkataan Yoora dan Taehyung pagi tadi saat mereka sarapan.

Jungkook ingin mengatakannya, namun sudut hatinya terlalu takut membahas semuanya. Terlalu takut menghadapi kenyataan yang semakin dekat.

"Ayo masuk kelas, Jung!"

Berakhir dengan Jungkook yang tersenyum dan mengangguk kecil, melepas seatbelt nya sebelum keluar dari mobil.

Keduanya berjalan ke kelas masing-masing. Dalam diamnya. Tak ada satu yang berani memulai percakapan.

Kali ini Seobi memilih menyimpannya sendiri, sedangkan Jungkook memilih menenangkan diri sendiri.




Tak ada yang tahu, jika ternyata kediaman ini berlanjut dalam beberapa hari. Peringatan kecil dari hyung dan nunna nya membuat perlahan dinding kediaman membatasi Jungkook dan Seobi.

Seobi lebih memilih pulang sendiri di banding diantar oleh Jungkook. Seobi jadi jarang menunggui Jungkook berlatih basket, dengan alasan ingin belajar untuk masuk perguruan tinggi.

Dan Jungkook? Tak ada niatan satu pun dari laki-laki itu untuk memaksa Seobi bersamanya, karena memang perlahan Jungkook pun membangun batasannya.


Tujuan mereka hanya satu, menghindari perasaan sakit disaat salah satu dari mereka bertemu matenya.













Ini sudah hampir seminggu Jungkook tak pernah lagi bermain ke flat milik Seobi. Jungkook kira mungkin dia bisa menahannya, namun tidak.

Jungkook tahu dia tidak pernah bisa.

Dan kini Jungkook berdiri di depan pintu flat Seobi, mengetuk pelan sebelum sang pemilik membukanya dengan pandangan yang terkejut.

"Jung-"

Jungkook tersenyum masam, menatap gadis yang sangat dirindukannya. Meski mereka sering saling memandang dan tersenyum saat bertemu di sekolah, namun kerinduan saat hanya ada mereka berdua telah mendekam di dasar hatinya.

"Hai. Boleh aku masuk?"

Ketara sekali, kecanggungan diantara mereka. Pertama kali muncul dari semenjak awal Jungkook mengenal Seobi.

Perlahan Seobi membuka pintu, memberi jalan masuk untuk Jungkook melangkah. Dan menatap punggung pria itu saat berjalan ke sofa di ruang utamanya.

Seobi beralih ke dapur, mengambil minuman dingin untuk diberikan pada Jungkook yang tengah menatapinya.

"Lama aku tidak kemari!"

Seobi mendudukan diri di sofa seberang, bukan lagi di sebelah Jungkook dan bermanja disana. "Seminggu."

Jungkook terdiam, tujuannya datang kemari hanya satu. Menyelesaikan permasalahan hatinya dengan Seobi.

"Seo, apa kita harus seperti ini?"

Seobi menatap Jungkook, sekuat tenaga menahan panas yang mendadak merambati kedua matanya. Mengangguk pasti memberikan jawaban.

"Kenapa?"

Seobi menunduk, memejam untuk menyamarkan matanya yang telah berair.

"Kurasa Yoora eonni dan Taehyung oppa salah. Kita memang harus memanfaatkan sisa waktu kita sebelum bertemu mate masing-masing. Tapi bukan untuk bersama-"

Seobi menjeda perkataannya, menatap dalam di onyx Jungkook yang selalu menenggelamkannya. "Namun untuk memberi jarak agar kita tidak terlalu tersakiti nanti, Jung."

Jungkook tercekat, pemikiran Seobi sama dengannya. Mereka memang seharusnya mempersiapkan diri sekarang, untuk perlahan-lahan berpisah sebelum bertemu mate masing-masing.

"Tapi kita masih punya kesempatan untuk ditakdirkan sebagai sepasang mate, Seo?"

Seobi kembali menatap Jungkook, perlahan pertahanannya runtuh, sudut matanya mengalir air kesedihan.

"Kau tahu, Jung? Aku tak pernah berharap apapun lagi semenjak kedua orangtua ku meninggal. Tapi sekarang, aku punya satu harapan baru." Seobi mengambil nafasnya, meredakan hatinya yang bergemuruh.

"Aku selalu berharap kau ditakdirkan sebagai mate ku, Jung." Seobi menatap Jungkook sendu, "tapi hingga didetik sekarang aku mendekati heat ku, aku tak menemukan tanda apapun jika kita sepasang mate!"


Jungkook mengepalkan tangannya, hatinya sakit melihat Seobi yang menangis didepannya, dan Jungkook tak mampu menghapusnya.

"Tapi aku sudah berjanji menjagamu, bukan? Aku berjanji akan bersamamu dan menemanimu hingga kau menemukan mate mu! Kau tak percaya padaku?" Ada kepiluan di suara Jungkook, menatap nanar ke arah Seobi yang telah memporakporandakan hatinya.

"Aku percaya padamu, Jung! Sungguh! Kau satu-satunya orang yang kupercaya didunia ini!"

"Lalu mengapa kau menginginkan kita berpisah perlahan seperti ini?"

Sekali lagi Seobi menghela nafas, membantu Seobi setidaknya untuk mencari kewarasan diantara kesesakan dalam hidupnya.

"Aku sangat mempercayaimu, namun aku tak percaya pada diriku sendiri, Jung!" Seobi menatap sendu ke arah Jungkook, penuh kepedihan.

"Bagaimana jika kau menemukan mate mu lebih dulu? Kau akan memenuhi tanggung jawabmu bersamanya bukan?" Seobi tercekat, menatap Jungkook sekali lagi dan berbisik lirih, "mungkin kau bisa menjagaku dan melepasku untuk mate ku, tapi aku tak akan pernah sanggup melihatmu bersama mate mu, Jung!"

Jungkook tercekat, hati Jungkook mencelos, jantungnya bergejolak. Jungkook memang selalu menyiapkan diri untuk memberikan Seobi pada mate nya nanti. Namun Jungkook tak pernah terfikirkan bagaimana jika ternyata Seobi yang harusnya memberikannya pada mate nya nanti.


Dan perlahan Jungkook mengerti kembali satu keadaan. Apapun yang terjadi, kondisinya dengan Seobi sudah merupakan satu kesalahan. Dan yang akan berakhir pada kesakitan yang mendalam pada keduanya.

Jungkook memejamkan mata, jantungnya menghentak nyeri memberikan sesak yang berafeksi ke seluruh tubuh. Hatinya tidak bisa menerima keputusan Seobi, hingga akhirnya Jungkook mendapatkan keputusannya sendiri.

"Baiklah! Kau bisa menjaga hatimu denganku seperti ini, namun biarkan aku tetap menjagamu tanpa kau ketahui! Dan juga-" Jungkook menatap Seobi, dalam dan penuh perasaan dari ungkapan hatinya. "Aku akan tetap mencintaimu, hingga aku tak mampu melakukan apapun lagi untukmu, Bae Seobi!"



- March 11, 2018

Nah, makin nyesek ya gaes?
Makin baper?
Makin penasaran?

Btw, spesial bonus buat kalian:
- yang lagi skripsi
- yang lagi pulang kampung tp suka ngebom
- yang lagi gabut
- yang lagi hamil gede
- yang lagi nulis pesenan dan nunggu tf an
- yang lagi lembur di hari libur
- dan yang terus kasih semangat #tjieee

Semoga tulisan aku jadi hiburan ya buat kalian..
Hidup itu udah berat, jangan dibuat pikiran yang berat-berat..
💋💋💋

Follow IG aku @adoreyna

Salam peluk cium dari JK
😘😘😘
- Adoreyna

The Saga : MATING HEAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang