6-7

9K 1.1K 240
                                    

Hai hai hai..
Hayo, siapa yang jantungnya uda kacau sebelum baca?
Btw, maafin akhir-akhir ini jarang balas komen, RL g bisa diajak bercanda gaes 😭😭
Jangan patah semangat buat komen yaa 😘😘





• • •

Hyemi masih ingat, bagaimana dulu ibundanya sangat ketat menjaga Hyemi dalam pergaulan. Bahkan tak banyak Hyemi mempunyai teman Alpha. Ibunya pernah berkata, 'berdekatan dengan Alpha itu sangat berbahaya, terlebih jika kau sedang berada di masa heatmu.'

Hyemi benar-benar mematuhi semuanya, semua petuah ibunya. Hyemi hanya menjadi gadis patuh yang hanya mengenal belajar di sekolah, dan istirahat di rumah.

Salah satu bukti nyatanya adalah saat ini, bagaimana respon Hyemi yang menerima setiap sentuhan dari Seokjin. Ini adalah sentuhan Alpha pertama kali yang di terimanya. Tubuhnya bergetar, antara antusias dan ketakutan yang terlalu bersaing untuk mendapatkan pengakuan.

"Eeeggghhh—" Satu leguhan pelan Hyemi terdengar, tepat saat Seokjin menaiki tubuh Hyemi bersama sentuhan ujung jari tangannya menelusuri dada Hyemi, setelah Seokjin melepas seluruh pakaiannya beberapa saat yang lalu. Mata Seokjin tak pernah sedikit pun lepas dari sempurnanya tubuh Hyemi. Meski begitu banyak ukiran pengkhianatan di sana.

"Aku akan memulainya perlahan, kita nikmati setiap reaksi yang terjadi pada tubuh kita."

Hyemi mengangguk, memejamkan mata mencoba menetralkan degup jantungnya yang mulai berantakan. Di saat mulai membuka mata, Hyemi telah mendapati bibir Seokjin berada tepat di hadapannya. Di detik berikutnya, sentuhan partikel lembut milik Seokjin telah melumat bibirnya, membawa degupan mendadak di jantungnya.

Tangan Hyemi mengepal, mencengkeram sprei kasur saat ketakutan menginvasi pikirannya pada sentuhan pertama Seokjin. Namun semuanya baik-baik saja. Hyemi tak sedikitpun merasakan kesakitan di tubuhnya.

Ya, tubuhnya tak merespon bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah bentuk betrayal. Karena memang tak ada yang di betrayal untuk keduanya.

"Merasa ada yang sakit?" Suara berat Seokjin terdengar tepat di depan bibirnya. Membuat Hyemi menggeleng memberikan jawaban.

"Aku baik-baik saja. Kau?" Mata Seokjin menurun, meyakinkan penglihatannya bahwa Hyemi memang tak mendapatkan luka betrayal lagi. Dan memang luka di tubuh Hyemi tak bertambah sedikit pun.

"Aku baik-baik saja."

Seokjin tersenyum, kembali melumat bibir Hyemi saat mendadak luapan kelegaan meledak di hatinya. Keduanya baik-baik saja di sentuhan pertama, dan itu hal yang bagus.

Ciuman Seokjin menurun, menjelajahi rahang Hyemi, terus menurun hingga mendapati lambang omega yang hitam itu. Seokjin kembali mengangkat wajahnya, menatap Hyemi yang tengah menatapnya begitu khawatir. "Aku akan mencoba memancing lambangmu."

Satu anggukan Hyemi yang sarat harapan menjadi persetujuannya untuk Seokjin menjatuhkan bibirnya tepat di lambang Omega Hyemi. Seokjin mengecupnya, sebelum melumatnya dan menghisap lambang itu.

Namun tetap, masih tak ada yang berubah. Lambang Hyemi tidak merespon apapun. Setelah Seokjin melumat dalam waktu lama, dia kembali bangkit dan menatap Hyemi sendu. "Lambangmu tak muncul."

Pikiran Hyemi mendadak kosong, seketikan putus asa menghempasnya, rasanya seperti sia-sia jika dia melakukan ini pada Seokjin.

"Hei, masih ada harapan." Hyemi melirik Seokjin, matanya sedikit berkilat mencari apa yang akan di ucapkan Seokjin, "Mungkin lambangnya akan bereaksi setelah aku mengklaimmu."

The Saga : MATING HEAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang