6-9

11.6K 1.2K 266
                                    

Hai, hai, hai..
Selamat hari sabtu. Sehat terus ya semua biar makin disayang member bangtan..


• • •

Hyemi sempat mengira, seumur hidupnya akan dilewati bagai batu. Tanpa kedinginan diterpa angin, tanpa kepanasan diterpa matahari. Semuanya akan terasa hambar, tanpa perasaan yang dapat meyakinkannya bahwa dia hidup sebagai seorang omega yang mengagungkan cinta.

Tiga tahun yang lalu, Hyemi mendapatkan betrayalnya, tubuhnya tersiksa dengan bekas luka yang mendadak muncul dan menyakitinya. Hyemi mengutuk malam itu, tubuhnya benar-benar hancur karena rasa sakit yang menggila.

Saat itu Hyemi tahu, periode heatnya akan tiba jika dia mendapatkan betrayal. Hyemi telah mempersiapkan diri, menghadapi heat yang akan menyiksanya sekali lagi. Terlebih belum menemui mate-nya sama sekali.

Hanya saja, tepat seminggu setelah betrayal yang didapatkannya, Hyemi sekali lagi mendapatkan sengatan mematikan di lambangnya. Lambang Omega-nya mendadak menghitam dan mati rasa. Hyemi kira perubahan tandanya berhubungan dengan masa heatnya. Namun bukan, Hyemi tak mengalami perubahan apapun pada tubuhnya. Hingga salah satu teman mengatakan padanya,

'Mate-mu telah pergi, Hye. Dia meninggal hingga membuat tandamu hitam dan mati seperti itu'

Disaat itulah Hyemi tahu, kehidupannya berubah. Gairah omeganya tak akan pernah hidup, mati bersama mate yang telah mengkhianatinya.

Hyemi melalui semua dengan baik-baik saja, tanpa heat yang menyiksa, tanpa gairah yang membakar, tanpa jiwa yang meledak, dan tanpa perasaan yang membuncah. Hyemi menjalani semuanya dengan sempurna.

Namun Hyemi tidak pernah menyangka, untuk pertama kalinya. Seseorang telah mampu mematahkan hatinya semengerikan ini. Dalam senyum getir Hyemi bergumam,

Ternyata seperti ini rasanya? Setidaknya aku bisa merasakan rasanya hati yang hidup.

Hyemi pergi, masuk ke dalam mobil Namjoon, berdiam dan merenung di sana. Memejamkan mata di antara tangisannya yang terus mengalir. Hyemi merasa menjadi remaja labil yang pertama kalinya jatuh cinta. Ya, memang pertama kalinya Hyemi merasa seperti ini.

Dalam pejaman matanya, Hyemi mendengar suara pintu mobil yang terbuka dan kembali menutup. Seketika hatinya melega bahwa Namjoon telah menyusulnya dan mereka akan segera pergi dari sini.

"Namjoon-ah, cepat pergi dari sini. Aku ingin cepat beristirahat."

Tak ada jawaban, Hyemi hanya merasa belaian lembut di surainya, diikuti suara mesin mobil yang dihidupkan dan mobil yang mulai berjalan.

Masih hening, Hyemi masih memejamkan mata untuk menenangkan hatinya. Setidaknya tangisannya telah mereda. Hyemi berharap dirinya tak akan bertemu Seokjin lagi.

Di dalam keheningan selanjutnya, Hyemi merasakan sesuatu yang ganjil. Namjoon belum mengatakan apapun. Apa sahabatnya itu tak ingin menenangkan Hyemi sama sekali?

Dalam detik selanjutnya, Hyemi membuka mata untuk melirik Namjoon. Seketika nafasnya tercekat menyadari siapa yang berada di sampingnya.

"K-Kim Seokjin?"

Seokjin melirik gadis di sebelahnya, sebelum kembali fokus ke depan dan menambah kecepatan lajunya.

"Kenapa kau bisa ada disini? Dimana Namjoon? Hentikan mobilnya, aku ingin turun."

Seokjin mengabaikannya, masih melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Hyemi bisa melihat bagaimana mengerikannya tatapan Seokjin yang fokus ke depan.

The Saga : MATING HEAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang