5-2

12.1K 1.4K 252
                                    

Hai hai hai..
Selamat jam 1 malam..
😘😘😘












🌸🌸🌸

IG : Adoreyna

🌸🌸🌸





Jiwoo pernah mendengar, jika patah hati itu menyakitkan. Kau tidak akan mampu mengabaikan rasa sakitnya dan akan membuatmu hancur hingga ke titik dimana kau tak mampu untuk sekedar memejamkan mata sejenak dengan tenang.

"Hai, aku Jeon Heeyoung."

Gadis didepannya tersenyum, teramat cantik untuk diabaikan, namun teramat pedih untuk diingat. Terlebih dengan predikat 'mate Jimin' yang telah dimiliki gadis itu secara sah.

Jiwoo tidak pernah tahu, jika ternyata patah hati membuatnya kesulitan bernafas. Nafasnya tercekat, lehernya terasa tercekik dengan pangkal leher yang mendadak merasakan pedih karena hentakan jantungnya yang terlalu menyakitkan. Menjadikan tangan kirinya terkepal mencengkeram tali tas nya, sedangkan tangan kanan yang sekuat tenaga terulur untuk menyapa tangan gadis didepannya yang telah terulur lebih dahulu.

"Aku Lee Jiwoo."

Jiwoo tidak pernah tahu, jika tersenyum dalam kepedihan itu ternyata berdampak pada hati yang luar biasa sesak, serasa mau meledak karena sakitnya.

Namun Jiwoo tak bisa luruh begitu saja, senyum Jimin dan Omeganya yang begitu tulus itu mampu sedikit meredam hatinya. Mencoba membalas senyuman meski butuh tenaga ekstra untuk terlihat natural.

"Duduklah, Ji"

Suara Jimin menginterupsinya, memintanya duduk di bangku kosong dihadapan mereka. Jiwoo hanya mampu mengangguk pelan, meski dalam hati merutuki kondisinya.

Jiwoo cukup pintar menyembunyikan kondisinya. Mencoba duduk disana, meski hatinya meminta untuk segera melarikan diri. Tidak, bahkan jika bisa, Jiwoo ingin tanah dibawahnya terbelah. Membuatnya jatuh dan terbenam di pangkal bumi. Membuatnya hilang dan tak perlu merasakan kepedihan lagi.

Namun tidak, nyatanya Jiwoo memaksa duduk disana dengan pandangan Jimin dan Omeganya yang tak terlepas darinya.

"Jiwoo temanku, baru kemarin datang dari Busan."

Monolog Jimin pada Heeyoung terdengar merasuk dalam telinganya. Harusnya Jiwoo senang setiap Jimin mengenalkannya pada siapapun. Namun kali ini tidak, setiap kata yang dikeluarkan Jimin hanyalah menjadi tusukan tajam di setiap helaan nafasnya.

Jiwoo mengikuti arah pandang Jimin yang menatap penuh kasih pada Heeyoung disebelahnya yang mengangguk, sebelum kembali keduanya tersenyum menatap Jiwoo.

Ya Tuhan, Jiwoo benar-benar ingin menghilang saat itu juga. Menatap interaksi Jimin dan mate'nya tepat didepan mata hanya membuat Jiwoo semakin kehilangan satu persatu nyawanya. Semakin merusak akal sehatnya yang merusak kesadarannya untuk tetap bertahan baik-baik saja.





Dan mendadak doanya terkabul. Dering ponsel di sakunya mmebuat perhatian Jiwoo terpecah. Mengambil ponselnya dan mendapati nama ibunya disana. Membuat Jiwoo segera ijin mengalih sejenak untuk menerima panggilan ibunya.

Panggilan ibunya tidaklah lama, sang Ibu hanya menanyakan kabar Jiwoo. Namun bisa menjadi alasan penting untuk Jiwoo untuk melarikan diri.

"Maaf, sepertinya aku harus pergi duluan."

Pamit Jiwoo menatap keempat orang disana. Membuat atensi keempatnya berfokus pada Jiwoo yang baru saja kembali setelah menerima telepon.

"Ada apa emangnya?" Suara bariton Taehyung terdengar terlebih dahulu mewakilkan keempatnya.

The Saga : MATING HEAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang