2-1

36.3K 2.9K 406
                                    

Hei hei hei..
Met malam minggu..
😘😘😘








2 tahun kemudian ~~






Jimin sedang berada dalam perjalanannya ke Seoul. Pertama kalinya untuk seorang Jimin pergi ke Seoul.

Ya, seorang Park Jimin yang mempunyai tanah kelahiran di Busan, tidak pernah mau pergi keluar dari Busan karena menganut satu keyakinan.

Jimin terlalu mencintai tanah kelahirannya, hingga berjanji akan mendapatkan mate yang merupakan omega yang merupakan asli Busan. Tidak mau pergi dari Busan sebelum menemukan mate nya.

Tapi takdir tidak berpihak pada Jimin. Hingga dimasa sekarang, dimana Jimin yakin seharusnya dia sudah melewati masa heat dari mate nya bersama dalam sebuah pengklaiman, tapi Jimin masih sendiri dan belum menemukan mate nya sekalipun.

'Coba pergi keluar kota, Seoul mungkin. Siapa tahu kamu menemukannya disana!'

Itu petuah sang ibunda tercinta, yang telah lama meminta Jimin untuk pergi ke Seoul, siapa tahu mate Jimin ada disana. Namun percuma, hingga lulus Senior High School pun, Jimin tak pernah menginjakan kaki di Seoul.

Hingga saat ini, Jimin harus terpaksa memang pergi ke Seoul. Kedua orang tuanya merengek menyuruhnya untuk mencari universitas di Seoul. Dengan ancaman tak akan mengurusi Jimin lagi jika dia membangkang.

Dan apalah daya Jimin, akhirnya harus menuruti kedua orang tuanya.







Namun terlebih itu, ada seseorang yang begitu sangat ingin ditemuinya. Seseorang yang belakangan ini ketularan ibunya dan mulai menceramahi Jimin untuk segera pindah ke Seoul.

Dulu mereka sering menghabiskan waktu bersama di Busan, setiap kali orang itu ke pergi ke Busan untuk liburan. Namun akhir-akhir ini tidak pernah, mereka hanya berhubungan lewat media sosial.








Penampilan Jimin kali ini cukup membuat Jimin menguras pikiran agar bisa maksimal. Celana jeans hitam, dipadu shirt hitam dengan jaket jeans navy. Jangan lupa shirt yang dimasukkan ke celana cukup menambah kesan seksi menurut pengamatan Jimin. Beserta kaca mata hitam untuk meningkatkan kadar ketampanannya. Semuanya sempurna.

Jam menunjuk angka 7 malam saat Jimin turun dari kereta. Pertama kalinya menginjak tanah Seoul, Jimin memejamkan mata dan menghirup udara disana. Sedikit asing namun sejuk. Setidaknya tidak jauh berbeda dengan Busan.

Feromon yang tercium dari omega disekitar sini pun cukup beragam. Namun tak ada satu pun yang memikatnya.



Jimin segera berjalan keluar, melewati pintu keluar dan matanya menangkap sosok yang menjemputnya. Tengah duduk menyamping, tanpa melihatnya. Dari samping pun Jimin tahu, jika orang yang sedang sibuk menelepon dari ponselnya itu adalah sosok yang sangat ingin ditemuinya. Seketika senyum Jimin mengembang melihatnya.

"Aku sedang menunggu Jimin keluar. Harusnya sebentar lagi sudah keluar."

"..."

"Ya, kami akan langsung ke apart ku."

"..."

"Baiklah, sampai ketemu besok, sayang. Aku merindukanmu."

Jimin tergelak, mendengar panggilan sayang yang terucap disana. Seketika sosok didepannya berbalik dan memandang Jimin.

"Jimiiiiin."

Jimin tersenyum langsung menyambut rangkulannya. Menepuk kuat punggung lawannya untuk menandakan betapa dia merindukannya.

The Saga : MATING HEAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang