1-01

94.9K 5.2K 529
                                    


Alpha dan Omega
Terikat dalam takdir. Tak bisa menghindar dan mengingkari. Karena mereka meyakini satu hal, hidup mereka saling bergantung satu sama lain.


Status Yoora sebagai Omega memang berpengaruh besar pada hidupnya. Orang tua Yoora, membuat Yoora menjadi omega yang penurut, melakukan semua kehendak sesuai aturan, tipekal omega yang tak akan pernah melakukan satu pun gores kesalahan pun dalam hidupnya.

Ya, sebenarnya Yoora terlalu sempurna untuk ukuran seorang Omega. Sifat dan sikapnya menyempurnakan tubuhnya yang proporsional di titik tertentu. Feromon omega nya menyebar kuat di seluruh tubuhnya hingga menjadikan alpha yang berada di sekitarnya mengaung kuat. Bukan hal yang tidak biasa untuk Yoora mendengar geraman dan gigi bergemeletak yang bersumber pada setiap alpha yang ditemuinya.

Karena memang satu hal, Yoora menyadari betul feromonnya terlalu kuat, Alpha disekitarnya akan dengan gamblang menunjukkan ketertarikannya. Yoora tak suka hidup untuk sebuah permainan yang sia-sia. Jadi yang ditunggu Yoora hanya mate-nya, Alpha-nya, takdirnya, yang akan mengikatnya dalam sumpah dan mengklaimnya dalam penyatuan. Yoora masih sama dengan omega lain, mendamba satu hal dengan takdir mereka, malam panjang yang menggairahkan untuk mate-nya seorang.

Beruntunglah Yoora anak seorang pejabat di tempatnya, membuat setiap alpha yang berhasrat padanya harus menekuk keinginan untuk mendominasi Yoora karena satu hal, dia tak ingin hidupnya berakhir begitu saja karena menyentuh Yoora. Karena ayah Yoora, Tuan Min, dikenal pejabat diktator di negaranya. Seorang Alpha yang kuat dan mampu menghancurkan siapa saja yang mengganggu putrinya. Terlebih sang kakak, Min Yoongi, seorang Alpha yang bahkan bisa membinasakan hanya dalam sekali mengaung.

Yoora memang menjadi omega yang sempurna, sangat sempurna untuk menanti seorang alpha untuk mengikat dan mengklaimnya. Namun itu hanya berlaku diumurnya yang ke-16, tepat seminggu sebelum heat pertamanya.

Saat itu Yoora sedang menginap di apartemen Heeyoung, temannya di sekolah. Orang tua Yoora sedang pergi ke Jepang, dan Yoora mendapat ijin untuk menginap di tempat Heeyoung. Saat itu keduanya tengah menikmati makan malam mereka, sebelum mendadak dada Yoora panas, jantungnya mendetak terlalu kuat, nafasnya tercekat dan terdengar bunyi krak patah di tulang rusuknya.

"Hei, Yoo, kau baik-baik saja?" Heeyoung panik, mendapati Yoora yang tiba-tiba mengerang dan menjatuhkan sendoknya, dengan tangan yang memegang ulu hatinya kuat.

"Heeyoung-ahhh—-"

Yoora memejamkan matanya, menahan sakit saat memaksa diri bangkit dari tempat makannya. Rasa panas di hatinya menjalar mengerikan, membuatnya pening luar biasa hingga berefek batuk yang keras.

Yoora memaksa diri untuk beranjak ke wastafel sebelum secara tiba-tiba bantuknya berefek dengan memuntahkan cairan merah kental. Begitu banyak hingga Yoora meringis merasakan pedihnya.

Heeyoung tidak bodoh, dia tahu betul apa yang terjadi pada sahabatnya itu. Pendar lambang omega di pangkal leher Yoora berdenyut mengerikan, memberikan panas terbakar yang menjalar dari ulu hatinya, membuat Yoora kembali mengernyit menahannya.

Nafasnya terengah, begitu kesulitan menahan tubuhnya yang tersiksa, perlahan Yoora membuka kancing bajunya, hanya sebatas 4 kancing diatas sebelum menurunkan sampai pergelangan siku tangannya, mengekspos dada Yoora dan bahunya yang polos. Dan pemandangan di tubuhnya sangat mengerikan.

"Astaga, Yoora!"

Dugaan Heeyong benar, matanya menyorot tubuh Yoora yang telah dipenuhi tato mengerikan. Tepat di dadanya.

Satu titik besar tepat diulu hatinya, seperti bekas terbakar rusak dan berwana ungu merah kehitaman yang menjalar dengan jalan urat sepanjang dadanya hingga bermuara di pangkal lehernya, dimana lambang omeganya bersemayan di pangkal lehernya, tempat kelenjar feromon omeganya.

Yoora terengah, setelah merasakan sakit yang luar biasa di tubuhnya. Ada sekitar 10 menit waktu yang menyiksanya, meninggalkan Yoora dengan nafas terengah yang menatap tubuhnya yang mengerikan.

"Yoora, kau mendapatkan betrayal!"

Yoora memejamkan mata, mencoba menetralkan detak jantungnya yang masih berdenyut mengerikan, mencoba menyembuhkan diri sendiri dari rasa panas di seluruh hatinya. Hingga dirasa tubuhnya sudah kembali netral. Yoora merapihkan kembali bajunya dan mengaitkan kancingnya. Menatap tajam ke arah kaca yang diharapkannya bisa menembus ke mate nya dimanapun juga.

"Woa, aku disandingkan dengan Alpha yang berkhianat ternyata—" Yoora kembali tersengal dalam nafasnya, menatap tajam di dalam kaca, "Kupastikan akan kuhancurkan dia saat aku menemukannya! Siapapun dia, aku bersumpah akan membalas sakit di tubuh ini!"

Heeyeoung mendengar sumpahan Yoora, membuatnya bergindik ngeri. Heeyoung tahu satu hal, Yoora bukan omega yang begitu saja melupakan dendamnya. Dia omega yang kuat. Dan yang dikhawatirkan Heeyoung hanya satu, takdir mate Yoora yang dipastikan akan merasakan sakitnya tubuh Yoora sekarang.

Nafas Yoora masih tersengal saat tangan Heeyoung meraih obat pereda sakit dari dalam kotak obat di samping wastafel. Segera mengambilnya bersama segelas air untuk Yoora, "ini minumlah, agar sakitnya sedikit reda."

Yoora segera mengambilnya dan meminumnya, meski dia tahu tak akan berefek banyak, setidaknya sedikit menetralkan panas tubuhnya.

"Terima kasih, Heeyoung."

Nafas Yoora perlahan mulai membaik, menatap lurus ke depan yang menampilkan bayangannya dikaca bersama Heeyoung yang tak berhenti memijat halus pangkal lehernya, sekedar membantu meredakan mualnya.

Yoora menatap dirinya, mendadak dipenuhi kebencian saat menyadari jika dirinya ditakdirkan dengan seseorang yang berkhianat padanya. Sakit yang mendadak menerjangnya kali ini menandakan satu hal, matenya telah mengklaim penyatuan dengan omega lain. Dan berakhir dengan tubuh Yoora yang mendapatkan sakit karena pengkhianatan.

Sakit di tubuhnya yang seberapa parah dibanding hatinya, warna ungu kehitaman disana menandakan bekas sakit yang mengerikan. Pertahanan Yoora selama ini dirasanya sia-sia, hal pertama yang ingin didapatkan dari mate nya, telah diambil omega lain.

Dan masih ada satu hal yang lebih dari sekedar menyakitkan bagi Yoora, Yoora memejamkan mata memikirkan sesuatu yang akan segera datang dalam satu periode di hidupnya.

"Heeyoung-ah, jika salah satu sudah merasakan klaimnya, bukankah berarti bagi keduanya mendapatkan heat nya lebih cepat?" Yoora membuka mata menatap sahabatnya itu dengan khawatir. Nampak sangat jelas raut wajah Heeyoung yang mengerikan membayangkan sesuatu,

"Kau akan mendapatkan heat mu lebih cepat, Yoo."

"Sialan!"

Hanya erangan itu yang keluar dari mulut Yoora saat menyadari mate nya telah melakukan klaim pada omega yang bukan takdirnya. Dan semua berefek pada hidup Yoora yang semakin menyakitkan.

"Heeyoung-ah, kumohon jangan katakan apapun pada ayah dan ibuku." Yoora berbalik, meraih tangan Heeyoung dan menggenggamnya, "h-heat ku, akan sangat menyiksa!"

Pertama kalinya dalam hidup, Heeyoung melihat sahabatnya itu menangis.


- February 11, 2018

Gaes, kalau aku bkin carita fantasi soal omegaverse kaya gini pada suka gak?
Aku baru pertama kali bikin sih, perdana banget aku bikin fanstasi2 kya gini..

Lanjut gak nih?

Kalau dilanjut ada yang bisa nebak siapa mate nya Yoora?

BTW, triplets magnae main semua disini.. 🤣🤣

[ Private di beberapa Chapter ]

The Saga : MATING HEAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang