#5 Crazy Wedding | DON'T CALL ME PRINCESS

3.2K 157 6
                                    

Hai haiii ❤ udah klik bintang di pojok kiri?
Happy reading ❤

"kau tak mengenaliku, putri?"
______________________________________

Syila mendekat ke arah kean mencoba melawan hati dan tubuhnya.

"jangan menyebutku putri. Hanya ayaku yang berhak" syila pergi dari ruangan terkutuk itu dengan langkah cepat.

Putri. Itu nama panggilan dari ayah untuknya. Tapi, itu terdengar sangat memuakkan jika nama istimewa itu diucapkan pria asing seperti kean.

Syila bukan langsung tertarik pada dunia novel seperti sekarang. Saat kecil, dia lebih menghabiskan waktu membaca dongeng ala princess dari pada bermain di taman dengan teman sebayanya. Ayah sudah memanggilnya princess sejak dulu berlanjut hingga dia sekarang. Syila bahkan punya selemari koleksi berbagai buku dongeng princess yang selalu dibelikan ayah. Hobby membaca itu berlanjut hingga dia mengenal novel dan menyadari

Kisah cinta bukan sekedar tentang pangeran yang mencari putri untuk dinikahinya.

Kean menatap kepergian syila dengan datar. Mata elangnya tak pernah berpaling dari langkah demi langkah yang ditapaki syila hingga gadis itu menghilang di balik pintu.

Syila sudah akan duduk di tempat semula tadi. Gadis itu menyangga dagu dengan kedua telapak tangannya bosan. Berulang kali dia tanpa sadar sudah menguap karena kantuk yang menyerang.

Mata syila melirik ke seluruh sudut di butiq ini berharap rasa bosannya sedikit hilang. Tapi nihil. Dia malah semakin dibuat bosan. Bagaimana tidak, disini hanya ada gaun gaun pesta yang dikenakkan manekin. Bagaimana bisa orang menghabiskan uang berjuta hanya untuk tumpukan kain ini.

"permisi miss. Apa anda butuh sesuatu?" seorang pelayan menghampiri syila sehingga lamunannya terbuyar.

Syila hanya menggeleng acuh. Tubuhnya berdiri hendak mencari kamar kecil karena wajahnya butuh percikan air agar tak tertidur. Sepulang dari apartemen tadi syila memang tak melanjutkan tidurnya walau dia sangat ingin. Kali ini hati sudah menghianati tubuhnya sendiri.

Syila berulang kali membasuh wajahnya dengan air. tetesan air meluncur dari pipinya. Syila melihat pantulan wajahnya dikaca. Begitu memuakkan.

Ceklek

Lelaki yang sangat tak diharapkan syila sudah berdiri di pintu sana. Sungguh tak punya sopan santun membuka pintu sembarangan.
"apa aku juga harus dikawal untuk mencuci muka!?" ucap syila geram. Rasa jengkel syila malah membuat letupan gembira di hati kean.

"Aku akan menunggu di mobil." ujarnya dengan tersenyum tipis sambil menutup pintu. Perlahan bunyi langkahnya semakin menghilang.

Syila masih menatap kesal pintu dimana kean menghilang tadi hingga dering hanphone di slinbag mengganggu lamunannya.

Bela's calling

Setelah menggeser ikon telfon itu syila berucap datar.
"hm ?"

"Kau bisa kesini?"

"ada apa?" kening syila sedikit berkerut mendengar nada bicara bela.

"alvandra di rumahku. Sepertinya demam."

Dan apalagi sekarang? Wajah syila menggelap kembali mendengar nama alvandra.

"tak bisa. Aku sedang bertemu seseorang " Dia begini juga gara gara ucapan alvandra tadi pagi.

Crazy WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang