Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Syila menggeliat dalam tidurnya karena perutnya yang terasa keroncongan.
Nafasnya terasa sesak. Saat membuka matanya, syila melihat lengan yang sudah melingkar erat di perutnya.
"aaaaaaa!!!" teriaknya histeris membuat Kean yang merasa terganggu langsung menggeram pelan.
"astaga, pelankan suaramu. Aku ingin tidur syila"
Mendengar ucapan itu syila bisa langsung tau bahwa ini ulah kean. Dengan cepat syila segera memeriksa tubuhnya dan bernafas lega karena ternyata masih berpakaian lengkap. Kenapa dia bisa berada di posisi ini?
Seingatnya setelah mandi dia langsung merebahkan badannya yang terasa remuk. Kakinya masih berdenyut sakit. Tak lama syila mendengar pintu kamar mandi terbuka dan kean yang sudah muncul lengkap dengan baju santainya. Setelah itu kean keluar kamar entah kemana dan tak kembali.
Syila menduga kean akan tidur di kamar lain sehingga dia langsung tidur saja sendiri. Tapi arrgg sial. Devil ini.
Syila segera menggeliatkan tubuhnya. "lepaskan aku devil!" ucapnya lantang.
Bukannya terlepas, kean malah semakin mengeratkan pelukannya dan menghirup aroma vanilla memabukkan yang menyeruak dari tubuh syila. "kean bangun! Lepaskan aku!"
"kean! Kau membuatku tak bisa bernafas!"
"damn! Dasar mesum! Kean lepaskan"
"KEAN AKU LAPAR!!!"
Kean menyerah, teriakan syila ditelinganya membuatnya bangun dengan sempurna.
"astaga berhenti bergerak syila. Kau sekarang jugamembuatku lapar." suara bass kean dengan membuat syila mematung. Alaram berbahaya mulai berbunyi di kepala syila, tak lama kemudian kean sudah mengaduh kesakitan karena dorongan syila mampu membuat kean jatuh dari kasur.
"DASAR MESUM!!"
🍁🍁🍁
Syila membuang muka keluar jendela mobil. Pagi tadi sopir kean sudah menjemput mereka didepan lobi hotel. Ketika ditanya sopir itu menjawab akan mengantar mereka pulang kerumah yang akan ditempatinya bersama kean.
Setelah insiden kelaparan semalam kean harus rela tidur diatas sofa tanpa selimut ataupun bantal. Jika dia bergerak mendekat sedikitpun suara melengking syila sudah berteriak menyuruhnya agar tetap diam. Uhh tidak nyaman sekali. Sofa itu tentu tak mampu menampung tubuh kekar kean.
Setelah 20 menit didalam perjalanan yang sangat hening. Mobil memelan tepat didepan gerbang yang menjulang tinggi. Gerbang perlahan terbuka dan mobilpun masuk.
Mata syila disuguhkan dengan pemandangan luar mansion yang punya taman yang sangat luas dengan pohon pohon yang tertata rapi, air mancur dengan patung indah juga lampu lampu taman yang berjajar. Dapat dipastikan suasana malam disini akan tampak jauh lebih mempesona.
