"buuu? Ayaah?" syila terus berteriak ke setiap penjuru ruangan dengan tangan yang memegangi gaunnya. Astaga, bisa bisa nya semua orang meninggalkan dia disini.
Syila duduk di sofa ruang tengah, rasa sakit menyeruak di dalam hatinya. Hari terkutuk ini akhirnya datang. Hari dimana syila lebih memilih menghilang dari pada pergi ke acara pernikahan mantan kekasihnya.
Memang, setelah meyakinkan diri dan menguatkan hatinya syila sudah membuat keputusan untuk tetap menghadiri pernikahan bela dan alvandra. Semua tentu akan mempertanyakan jika syila tak hadir di pernikahan sahabat yang sudah seperti saudarinya itu.
Tapi tekadnya itu sendiri yang akhirnya membuat syila mengutuk hari ini. Bagaimana tidak? Dengan tidak berperi kemanusiaannya ayah dan ibu meninggalkannya dan pergi berdua. Pasangan menyebalkan.
"damn" gadis cantik itu meremas gaunnya mencoba menyalurkan sesak di dadanya.
Jika dia mememinta diantar supir tentu dia akan terlihat seperti gadis menyedihkan karena datang sendirian. Lihatlah.. Gara gara berbagai kejutan yang menghampiri syila akhir akhir ini, syila sudah tak mengenal dirinya lagi. Sejak kapan seorang syila mau memikirkan pendapat orang lain?
Syila masih tak habis fikir dengan perubahan sikap bela padanya. Memangnya apa kesalahannya untuk bela? Syila merasa dihukum tanpa berbuat dosa apapun. Bisa bisanya bela bersikap seakan syila mengambil alvandra darinya. Padahal sebaliknya.
Sepertinya memang keputusannya untuk datang tidak tepat.
Lagi pula syila tak terlalu menyukai pesta, pesta hanya membuatnya harus memasang topeng untuk membalas senyum dari orang orang munafik.Ya, sudah seharusnya begini. Untuk apa dia susah susah menghadiri pesta dua orang penghianat itu.
Saat membalikkan badannya syila dibuat terkejut karena sosok tegap berbalut tuxedo sedang memandangnya.
Damn! Mata itu lagi.
Syila melangkah mundur mencoba membangun pertahanan diri. Percayalah, berdua dengan devil itu menyeramkan.
"kean?!" ucap bela dengan mata tajam.
"ikut denganku." suara serak dari bibir kean terdengar. Seperti biasa, nada perintah sangat kentara disana.
"what?! aku tak mau" enak saja. Tiba tiba datang dan langsung memerintah. Dasar gila.
"kenapa?" kean mengeluarkan smirk sebelum melanjutkan
"kau takut akan patah hati melihat mantanmu itu?"Gezz
Hening.
Apa yang laki laki ini katakan. Dia tak sedang membicarakan alvandra kan?
"apa maksudmu?" tanya syila heran.
Kean melangkah mendekat. Damn! Langkah per langkah pelan yang kean tapaki membuat syila merasa semakin terpojok ke tepi jurang.
"kau tau aku membicarakan siapa. Mantan dan sahabatmu itu. Apa mereka terlihat serasi?" sekarang kean tepat berada di depan syila.
Insting syila untuk segera melarikan diri berbunyi. Syila tak berbohong berkata lelaki ini benar-benar menakutkan. Aura intimidasinya mampu membuat lawan bicaranya menciut.
Syila hampir saja bisa kabur sebelum tangannya di cekal kean yang langsung memutar tubuhnya.
Rahang kean mengatup rapat.
"kau benar benar masih mencintai lelaki semacam alvandra?" mata tajam kean beserta ucapan sarkatisnya seakan menembus tepat kearah jantung syila. Apalagi dengan posisi seperti ini. Syila salah, jatuh ke jurang sepertinya akan lebih baik dari pada berhadapan langsung dengan malaikat pencabut nyawa ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Wedding
Storie d'amore⏩R O M A N⏪ [Slow Update]✔ Asyila Febrina X Azkean Allandra "kau tak memerlukan seorang yang hangat untuk meluluhkan hatimu yang dingin syila. Terkadang dingin bertemu dingin lebih menantang. Kalian akan cocok" ©® Semua hak cipta murni dari imajinas...