Syila mematut tubuhnya didepan cermin. Tak percaya akhirnya hari ini akan datang. Beberapa menit lagi dia akan resmi menyandang nama belakang Allandra.
Rasa gugup membuat syila sedari tadi menautkan tangannya yang sudah dingin. Ingin sekali rasanya dia kabur tenggelam di lautan terdalam sekarang.
Suara pintu dibuka mengejutkan syila. "ayo turun, sil. Semua sudah siap."
Genggaman ibunya terasa hangat di tangan syila yang dingin. Syila mengangguk kaku dan berdiri. Gaun putihnya ikut mengembang mengiringinya berjalan menuruni tangga.
Dekorasi ruangan yang dipenuhi bunga mampu memanjakan setiap mata yang ada disini. Dari kelihatannya pun semua sudah tau bukan orang sembarangan yang sedang menyelenggarakan pesta. Dua perusahaan besar ternama akan disatukan melalui kean dan syila. Hidangan mewah dengan pelayanan yang sangat berkelas membuat semua tamu betah. Bahkan jika disuruh menginap di ruangan inipun akan disanggupi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orang orang mulai menyorot syila yang mulai turun dari anak tangga yang dihias sedemikian rupa. Dipenuhi bunga dengan lampu lampu gantung yang mengkilap cantik diatasnya.
Dada syila semakin berdetak kencang. Dia sungguh tak biasa ditatap orang banyak seperti ini. Aahh. Dia lebih bahagia jika merayakan pesta sendirian di dalam kamar. Bukan seperti ini. Tak bisakah dia pulang saja?
