#40 Crazy Wedding || will you

1K 83 52
                                    

Hallo semua, apa kabar 👉👈 miss u all already 🤗

Mana nih yg nagih update 😆❤
BellaFerrel pritafebrii WilmarRumenta aurel_ersya itaananda miz_trinityy AsnaWati380 tiangtower_

Mulmed Akmu - How Can I Love The Heartbreak, Youre The One I Love

Happy Reading ❤

Author POV

"Syila?"

Syila yang terkejut baru akan menjauhkan diri, sebelum dengan cepat Alvandra menyela.

"ini aku.. Tidak apa-apa. Ini aku, Syila" ujarnya.

Mata coklat itu mengerjab beberapa kali. Memastikan bahwa pria di depannya memang benar Alvandra. Hingga ekpresi takutnya langsung berubah, merasa bersalah.

"m-maaf Al,.. Kau tau aku masih belum terbiasa." ujarnya terbata, membuang pandangan ke arah lain.

Alvandra hanya dapat tersenyum tipis. Mencoba mengabaikan rasa sakit tiap kali Syila ketakutan jika didekati. Memperlakukannya seperti melihat penjahat. Tapi sekali lagi, ia masih memaklumi.

"tidak apa-apa." balasnya menatap lekat wanita itu. Meski ia juga masih terus bertanya, sampai kapan Syila akan seperti ini.

Sudah akan genap satu bulan. Dan Syila masih terlihat kesulitan menyesuaikan diri. Wanita itu masih sama, sangat sulit di dekati. Seringkali menyendiri.

Bayangkan. Dia yang dari awal memang sudah dingin, sekarang menjadi kian pendiam dan menjadi sangat tak tersentuh.

"aku mencarimu kemana-mana.. Ternyata kau ada disini." Alvandra memilih untuk mengalihkan pembicaraan, tak ingin larut dalam kesedihannya. Ia kemudian ikut mendudukkan diri di pinggiran danau, bersisian dengan Syila di atas rerumputan hijau yang begitu asri. Menebarkan bau semerbak khas alam yang masih belum terjamah. Disini, benar-benar segar.

Tak ada sahutan. Syila hanya diam. Untuk beberapa saat, mereka berdua hanya memfokuskan pandangan pada danau di depan. Memperhatikan riak demi riak air. Daun kekuningan yang diterbangi angin terlihat beberapa kali jatuh. Menciptakan bulatan kecil di permukaan danau, hingga bulatan itu menyebar dan kemudian menghilang.

Berkali-kali Alvandra melirik, mencuri pandang. Tak tahan dengan keheningan itu. Ia membasahi bibir, kembali mulai bersuara. Terlihat masih belum menyerah untuk mengajak Syila berbincang.

"apa ada yang ingin kau ceritakan, Syila? Aku akan mendengarkannya." 

Meski tau lagi-lagi ucapannya tak akan ditanggapi.

Wanita di depannya lebih sibuk menenggelamkan fikiran pada dunianya sendiri. Entah apa yang begitu menarik, yang pastinya mata itu sudah tak lagi terlihat bercahaya seperti biasa. Dia memang dekat, tapi raganya seakan terpisah begitu jauh. Menerawang dengan tatapan kosong di wajah pucatnya.

Crazy WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang