Dan buat nailiqonitah terima kasih pesan manisnya ❤
Semoga cerita ini bisa menemani waktu stay at home kalian yaa. Stay safe dan selamat menyambut bulan puasa bagi yang menjalankan ❤
Jangan lupa tinggalkan jejak jika suka 😊
Happy reading~~
Author POV
Kean keluar dari kamar mandi. Hanya dengan handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya. Wangi sabun menyeruak, dengan rambut yang masih basah dan bulir-bulir air yang masih sedikit menetes pada tubuh atletisnya.
Matanya tertuju pada ranjang yang ia tiduri semalam. Mengernyit saat ranjang itu sudah kosong, Floudia sudah tidak disana. Padahal sebelumnya gadis itu jelas jelas masih terlelap.
Ia buru-buru berpakaian. Takut gadis itu pergi dan terjadi hal yang tak diinginkan. Semalam saja Floudia masih meracau tidak jelas, akan bahaya jika dibiarkan tanpa pengawasan.
"Flo..?" panggilnya berjalan ke luar kamar.
Beruntung, saat menyusuri Kean menemukan gadis itu tengah berkutat di dapur. Terlihat tenang, dengan rambutnya yang masih sedikit berantakan.
Gadis itu menoleh. "Kean? Kau sudah selesai mandi? Aku membuatkan sarapan"
Kean menarik nafas lega. "kufikir kau menghilang"
Ia menjeda sejenak, sebelum berjalan mendekat. "Apa ini? Kau tak usah menyiapkan apa-apa.. Kau lupa kondisimu masih belum stabil?"
Gerakannya tiba tiba terhenti. Melihat sarapan khas inggris yang dibuat Floudia, tersaji di atas meja. Rasanya.. De javu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kean terdiam. Hanya memperhatikan.
Flodia menghadapkan tubuh pada Kean sepenuhnya. "aku sudah tak apa selagi kamu ada. Lagi pula ini hanya sarapan sederhana. Remember? Aku selalu membuatkan ini tiap pagi waktu kita di Inggris." balas Floudia.
Kean memutuskan pandangan dari makanan itu, memilih menatap gadis di depannya.
Gadis itu tersenyum cerah. Berbeda dengan semalam, Floudia terlihat lebih bersemangat. Seakan hal buruk itu tidak pernah menimpanya, padahal lebam di beberapa tubuhnya masih terlihat.
