Haloo readers. Jgn lupa klik bintang di pojok kiri
Playlist - exo (with you)
Syila pov
Mata lentik syila mengerjap perlahan. Alisnya terlihat mengerut untuk menyesuaikan pandangannya dengan cahaya sekitar.
Perlahan syila bangun dari tidurnya sambil mengucek kedua mata yang masih terasa berat.
Sejenak syila sempat bingung karena terbangun di ruangan yang asing baginya. Kenyataan bahwa dia sudah menikah hampir saja terlupakan.
Uhhg. Benar.
Seperti kebiasaannya, setiap pagi syila pasti menyempatkan menghirup udara segar di balkon kamar.
Syila berdiri dari kasur dan mulai melangkah membuka pintu balkon kamar barunya. Terimakasih untuk suaminya yang sudah menata kamar ini seperti kamar impiannya.
Pintu balkon yang terbuka memberi peluang untuk udara pagi yang dingin menelusup masuk dan menggelitik kulit syila yang berbalut piama kesayangannya.
Seulas senyum tipisnya timbul sambil menghirup oksigen sebanyak mungkin. Taman luas di mansion ini sungguh sangat membantu membersihkan udara udara kotor akibat polusi.
Syila memegang ujung balkon dan mengedarkan pandangannya kesekeliling.
Gezz
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Syila buru buru hendak kabur sebelum lelaki yang ternyata tepat balkon sebelahnya itu sadar.
"morning my wife"
Tubuh syila mendadak menegang. Aaghh. Akhirnya dia menemukan cacat untuk kamar barunya. Kenapa kamar mereka tepat bersebelahan? Syila yakin dengan besar mansion ini kean bisa saja memisahkan kamar mereka sejauh lapangan bola saja.
Syila berbalik. "don't call me like that." ujarnya kesal.
Kean menyunggingkan smirknya. "So, what you want? I must call you Princess's dad?"
Syila mendengus tak suka. Lagi lagi panggilan sayang dari ayahnya dijadikan lelucon oleh kean.
"oh god, please devil. The sun is so shining right now, don't confusing my mood" syila segera berbalik ke kamarnya setelah membalas tajam mata elang kean yang menyebalkan itu.
"should i say my queen ?" suara bass kean kembali terdengar sebelum syila menutup kembali balkonnya dengan sempurna. Dibalik kaca syila masih dapat melihat senyum mematikan kean yang bertambah bahaya disertai lesung pipinya itu.
Cklek.
Syila segera mengunci pintu balkonnya.
Your queen huh?
---o0o---
Dengan kesal syila berjalan ke arah pintu kamarnya yang sedari tak berhenti diketuk. Ayolah, dia bahkan belum menyelesaikan satu bab novel yang sedang dibacanya.
