#39 Crazy Wedding || Broken me

1.4K 111 157
                                    

Mulmed i will go to you like a first snow-Ailee (play biar ngena)

Terima kasih buat hujan di daerahku yang udah nemenin buat nyelesaian part ini.

Ini langsung aku publish tanpa diperiksa. Kalau ada typo atau kata yang rancu boleh di koreksi ^^

Happy Reading ❤

Author POV

Syila masih kesulitan. Menggigit punggung tangannya tak kuasa meredam isakan. Sedang pandangannya masih begitu terpukul kosong, menatap onggokan kain bukti kebrutalan dua insan itu. Ia tak ingin, tapi otaknya langsung membayangkan hal-hal menyakitkan apa saja yang mereka lakukan semalam dibelakangnya.

Dadanya berdentum sakit. Tak membiarkan sejenakpun ia bisa menghirup nafas dengan benar.

Entah sudah yang keberapa kali air mata yang jatuh ia usap dengan gemetar. Tapi seakan tak ada habisnya, pipi yang sudah ia hapus kering kembali dialiri bulir bening tanpa henti.

Nafasnya kian berat. Tolong. Jika ini semua mimpi bangunkan ia sekarang. Ini sangat menyiksa.

Namun, lagi-lagi ia dikhianati oleh keadaan. Karena sakitnya begitu nyata untuk sekedar dikatakan mimpi buruk.

Cklek.

"Syila!?.." pintu kamar mandi di ruangan itu terbuka, bersamaan dengan Floudia yang keluar dengan rambut basahnya. Terlihat terkejut menyadari kehadiran Syila. Hingga selanjutnya mata itu berubah memicing.
"Apa yang kau lakukan disini?" lanjutnya, dengan nada penuh penghakiman.

Syila memaksakan diri. Bertumpu pada dinding disebelahnya untuk bangkit dengan susah payah dengan perut besarnya.

Ia mengangkat wajah, menatap balik wanita itu dengan netra memerah.

Disana. Dia berdiri hanya dengan sehelai handuk kecil yang membalut tubuh semampainya yang putih bersih. Tentu tubuh itu tak tertutupi sepenuhnya, bahkan Syila dapat melihat dengan jelas belahan dada Floudia sekarang.

Namun, yang lebih menarik perhatiannya. Leher jenjang wanita itu---yang nampak ditaburi kissmark di berberapa bagian.

Syila tersenyum pahit dengan tenggorokan yang terasa tercekik. Tanda-tanda itu seakan membenarkan mimpi buruk yang ada di otaknya barusan. Meski pandangannya sudah buram karena air mata, namun kissmark itu masih nampak jelas menyakitinya.

Risih diperhatikan. Floudia kembali bersuara.
"jangan diam saja! dari mana kau mengetahui apartemen ini?! Dan apa yang kau lakukan sekarang? Menerobos masuk ke kediaman orang lain tanpa izin. Kau tak tau attitude, huh?." ujar Floudia penuh permusuhan. Menatap sinis. Topeng ramah dan lembut yang selalu ia pakai, sepertinya terbuka begitu saja saat ini. Memperlihatkan wajah aslinya.

Syila terkekeh pedih. Merasa konyol dengan keadaan sekarang. Attitude?. Iblis ini masih bisa-bisanya membawa attitude dalam situasi sekarang.

Kepalanya menggeleng kecil. Dengan senyum pahit yang masih tersungging.
"pada akhirnya kalian kembali bersama, hm? Sepertinya cinta yang sering kau agung agungkan itu memang begitu kuat hingga kalian mampu melakukan hal menjijikkan ini." ujarnya mulai bersuara dingin. Meski terdengar sedikit gemetar karena menahan tangis.

Floudia tersenyum miring. Semakin mengangkat dagunya.
"sudah pernah kukatakan. Jangan harap kau bisa berbahagia dari hasil merebut milik orang lain. Sekarang terbukti kan?. Pada akhirnya kau yang berakhir menyedihkan." ujarnya merasa menang. Air mata Syila, sungguh kebahagiaan tersendiri untuk dinikmati.

Crazy WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang